17

919 74 0
                                    

Hari ini hari Senin. Setelah kemarin bermalas-malasan kini waktunya berpanas-panasan di tengah lapangan. Menjalankan upacara bendera.

Pukul menunjukkan 06.57 pagi. Sudah banyak siswa yang datang dan turun ke lapangan utama dilantai dasar.

Terlihat dari arah koridor, kelima inti ALISTER berjalan ke arah lapangan. Seluruh siswi menjerit histeris saat melihat ketampanan dan pesona inti ALISTER.

Tepat pukul 07.00. Semua warga sekolah sudah berbaris untuk melakukan kegiatan upacara bendera.  Pembacaan protokol upacara sudah di mulai.

'tak tak tak'

Suara sepatu menggema dari arah koridor. Tiba-tiba atensi seluruh warga sekolah terahlikan. Dan pembacaan protokol juga terhenti. Semuanya melihat ke arah koridor penasaran.

Tak lama, terlihat seorang berpakaian serba hitam, wajah tertutup masker, rambut terurai, tangan mengenggam revolver.

Tak lama, terlihat seorang berpakaian serba hitam, wajah tertutup masker, rambut terurai, tangan mengenggam revolver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh warga sekolah tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ketakutan mulai mengambil alih saat tangan itu mulai terangkat ke arah depan. Inti ALISTER kini menggeram marah berani²nya ada yang menyerang sekolah di atas wilayah mereka. Itu anggapan mereka. Tetapi...

Jari telunjuk itu mulai menekan pelatuk siap menembak targetnya.

'Dor'

Satu peluru melesat cepat ke arah samping bangunan besar dekat lapangan utama.

Tangan itu berputar ke arah kanan. Dan..

'Dor'

'Dor'

Dua peluru sekaligus melesat cepat melewati siswa pembawa bendera. Sontak seluruh warga menjerit histeris saat peluru itu melewati mereka.

Tangan itu terangkat ke atas, tubuhnya bergerak menghadap kiri. Disana di arah tangga lantai 2 peluru kembali di tembakkan.

'Dor'

Sedari tadi tatapan warga sekolah tak lepas darinya. Tatapan tajam para inti ALISTER menusuk seseorang tadi yang kini balik menatap dingin ke arah mereka.

Seketika inti ALISTER kaget. Iya mata merah darah itu seakan-akan memberi isyarat. Mata merah darah yang sangat² mereka kenal. Pemegang penuh misi besar untuk mereka. Ya dia yang tak lain adalah Queen.

Angin kencang berhembus melewati mereka bersamaan dengan benda yang kini melesat ke arah salah satu dari kelima inti ALISTER.

Dari kelima inti ALISTER memang yang paling peka instingnya adalah Bara. Jadi seakan-akan terhipnotis tangan itu terangkat menangkap benda itu. Panah dengan kertas bertali di sana.

Pandangan mereka berlima mengarah dimana tempat seseorang tadi. Ternyata sudah tidak ada siapa² disana. Pergi dengan meninggalkan ketegangan ke seluruh warga sekolah.

Karena keadaan yang sudah tidak memungkinkan. Upacara di bubarkan. Seluruh warga sekolah kembali ke ruangan masing-masing. Kelima inti ALISTER kini berjalan ke rooftop. Sesampainya disana mereka dikejutkan oleh seseorang tadi yang kini berdiri tepat di depan mereka.

"Queen", gumam Raka melirik takut ke arah seseorang itu.

Queen berbalik dan menghadap mereka. Berjalan santai ke arah mereka. Berhenti tepat di sisi Bara.

"Buka, baca, pahami dan jalani!!", bisiknya. Lalu menepuk bahu Bara pelan lalu pergi dari sana.

Setelah kepergian Queen, Bara mulai membuka kertas yang tertali di panah tadi. Di bacalah kertas itu. Tak lama tubuh Bara menegang. Sontak Bima yang ada di sebelahnya menepuk pundaknya.

"Lo kenapa bar??", heran Bima dan yang lain.

"Coba sini gue liat?", pinta Satria sambil menyodorkan tangannya.

Bara yang tadinya menunduk kini menegakkan kepalanya lalu menatap teman²nya bergantian. Kenzie mengeryit heran.

Satria yang tidak sabar, akhirnya merebut kertas itu lalu membacanya agak keras agar mereka sama² mendengar.

'Mereka mulai bergerak sebelum waktu yang di tentukan. Sekali lagi berhati-hatilah, tidak selamanya aku membantu. Salah langkah puluhan nyawa melayang. Permainan besar telah di mulai. Selamat bersenang-senang'

-A-

°°°

_Happy reading_

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang