CHAP. 22

627 91 87
                                    

Malam hari, Tao sedang bersantai-santai memainkan ponselnya sambil berbaring di ranjang kamarnya.

"Tao..!" panggil ayah Tao yang berjalan menghampiri kamarnya.

"iya yah? ada apa?" dengan sigap Tao menaruh ponselnya dan langsung berdiri, memang Tao bisa dibilang kalau dia adalah anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

"ada seseorang di ruang tamu, katanya dia kangen banget loh sama kamu, samperin gih! pasti kamu juga seneng kalo ketemu sama dia" ucap ayah Tao sambil tersenyum.

"siapa yah?"

"liat aja dulu"

"hmm... baiklah"

Tao pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang tamu. Terlihat sosok pria setengah baya sedang duduk santai di sana.

"permisi.." ucap Tao lirih.

Dan orang itu pun menoleh ke arah Tao, langsung saja Tao mengenali orang itu.

"t-tuan wu?" tebak Tao.

"iya sayang.. kemarilah" ucapnya sambil berdiri dan merentangkan kedua tangannya.

"huwaaaa Tao kangen banget sama papa wu" dengan cepat Tao memeluk orang tersebut.

"hahaha papa juga kangen banget sama Tao, kau ini tidak berubah sama sekali ya? hahaha.. terakhir kali papa melihatmu, kau masih selututku, dan sekarang? wah.. kau sudah sangat besar hahaha..." ucapnya diselingi tawa.

"haha.. ya iya dong, masa Tao tingginya selutut mulu, hmm... papa ke sini sendirian?"

"iya, kenapa? kau rindu dengan seseorang?"

"hmm... sebenarnya Tao juga rindu sama Yifan" ucap Tao dengan wajah cemberut.

"hah? bukannya kamu selalu bertemu dia setiap hari?"

"hm? tidak, memangnya dia sekarang ada di mana?"

hah... tampaknya anak ini belum tau siapa itu Kris -batin tuan wu.

"oh..? d-dia tidak ikut ke sini"

"kenapa tidak ikut? Tao kangen banget loh padahal sama dia, udah berapa tahun Tao ngga ketemu sama dia:("

"hmm.. kamu sabar dulu, dia kan juga sibuk di Cina"

"oh.. gitu ya"

"hmm... duduk dulu yuk"

Keduanya pun duduk bersebelahan di sofa yang ada di ruang tamu tersebut, dan melanjutkan obrolan nya itu.

"Tao" panggil tuan wu.

"iya pa"

"jika kamu dijodohkan dengan Yifan, apa kamu mau menerimanya?"

"hmm... tapi kan pa, Tao kan laki-laki, Yifan juga laki-laki, apa boleh kita menikah? apa itu tidak kedengeran aneh?"

"hmm... iya juga, menurut papa boleh-boleh aja kok, yang penting kalian saling mencintai"

"eumm... tapi Tao anggap Yifan itu sebagai sahabat pa"

"oh? begitukah? ah... padahal Yifan sangat mencintaimu"

"benarkah?"

"iya, bahkan dia rela menolak ribuan gadis yang menyukainya di Cina hanya demi kamu, bisakah kamu belajar mencintainya? papa yakin kalian akan hidup bahagia"

"hmm... begitu ya? baiklah akan Tao coba, lagipula Yifan memang sangat baik ke Tao" ucap Tao sambil tersenyum.

"yaudah Tao ke kamar lagi ya pa, dadah papa wuuu" tambahnya sambil melambaikan tangan dan menuju kamarnya kembali.

EXO LOVE COUPLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang