2

482 128 9
                                    

Hujan kembali turun, tapi kali membekaskan luka

Sunoo, pemuda itu telah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Jake terlihat sangat kacau bahkan ia tak peduli saat mukanya makin tirus

Menyesal, itu yang dirasakannya. Harusnya sore itu ia tak mengiyakan ajakan Sunoo untuk mandi hujan, mungkin pemuda manis itu masih tersenyum di sampingnya sambil menatap hujan dengan mata berbinar-binar

Heeseung tak menyalahkannya, karna itu bukan salah Jake tapi tetap saja Jake sangat menyesal

Sore itu, dimana ia dan Sunoo menunggu bus sambil menatap hujan. Pemuda itu mengajaknya untuk mandi hujan, awalnya Jake menolak tapi Sunoo malah memberikannya muka memelas, sekuat apapun Jake menolak ia tetap akan luluh

"Pwease.." ucapnya

Cukup, kini Jake tak bisa mengatakan tidak pada Sunoo

Keduanya terlihat bahagia, menari-nari di bawah hujan dengan senyum yang mengambang

"Sunoo" panggil Jake

Pemuda itu menoleh, "ya?"

"Ada yang mau gua omongin sama lu" ucapnya sambil menarik pemuda itu untuk meneduh

"Kak Jake mau ngomong apa?"

Jake terdiam untuk beberapa saat, ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya menatap manik coklat Sunoo

"Gua suka sama lu"

"H-Hah?"

Jake tersenyum, "gua suka sama lu, Kim Sunoo"

Sunoo mengerjapkan matanya lalu tersipu malu, "a-aku juga s-suka sama kak J-Jake" ucapnya gugup

Tanpa basa basi di peluknya Sunoo, pelukan hangat di dinginnya hujan

Setengah jam setelah pernyataan cinta tersebut akhirnya hujan mereda, keduanya memutuskan untuk cepat pulang dari pada terjebak hujan lagi

Terlebih lagi seragam keduanya basah, badan mereka hanya di balut hoodie yang sudah setengah basah karna seragam sekolah

"Eh" Sunoo tak sengaja menjatuhkan botol minumnya, botol itu kini mengelinding ke tengah jalan

Sunoo menoleh kiri-kanan, oke aman tidak ada kendaraan yang lewat. Dengan sedikit berlari di raihnya botol tersebut, menggosoknya sedikit menghilangkan tanah di sekitarnya

Tapi tanpa sadar ada truk kencang yang tiba-tiba lewat, Jake menoleh ke arah jalan, matanya melotot saat melihat truk itu makin mendekat ke arah Sunoo

"Sunoo!!"

Brak! Chitt—!

Truk tersebut mendadak me-rem, membuat suara decitan yang menyakitkan telinga siapa saja. Namun percuma saja tubuh keduanya sudah terlempar jauh

Blar!

Kilat besar menyambar, hujan lebat kembali turun.

"S-Sunoo" panggil Jake, badannya terasa remuk

Di tatapnya Sunoo yang tak jauh darinya, Jake mencoba bangun namun sebelum sempurna ia berdiri, dirinya terjatuh dan matanya kembali tertutup

Sunoo membuka matanya yang terasa berat, menatap Jake dengan banyak darah di kepalanya

"Sunoo?! Jake?!" Panggil Sunghoon yang tak sengaja melihat kecelakaan barusan

Tangannya menekan nomor Heeseung, menjelaskan dengan cepat dan singkat

"Siapapun tolong telfon ambulan?!" Pekik Sunghoon sambil mencoba memeriksa nadi keduanya

...

Dokter keluar dari ruang operasi, bersamaan dengan Sunghoon yang matanya sudah sembab

"Bagaimana dengan keadaan adik saya dok?!" Tanya Heeseung

Ayah Sunghoon menghela nafas, lalu menggeleng pelan. Sunghoon menunduk kembali menangis, Heeseung tau apa artinya, Sunoo tidak bisa di selamatkan...

Hati Heeseung terasa mencelocos, seperti ada lubang besar di hatinya. Rasanya sangat menyakitkan

...

Pemakaman Sunoo di selenggarakan tanpa sepengetahuan Jake, karna saat Sunghoon baru kembali dari sana Jake baru siuman

"Jake" panggil Sunghoon

"Hoon lu kok pake baju hitam..." tanya Jake

Sunghoon menunduk, "Sunoo mana hoon..." tanyanya lagi

"Hoon, Sunoo mana..?"

Sunghoon menggeleng, ia tak kuasa menjawab pertanyaan Jake

"D-dia ngak papa kan hoon..." suara Jake mulai terdengar bergetar

"Sunoo.."

...

Sunghoon keluar dari ruang inap Jake, setelah menceritakan semuanya. Ia membiarkan Jake sendiri untuk sementara

Jake termangu, dadaknya sesak sekali. Matanya menatap kosong ke arah hujan dari balik jendela

TBC.

When the rain falls ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang