dengan cemas minhyun membela jalanan yang penuh sepih. dengan kelajuan malam yng semakin larut nampak menambah kedinginan yang mencekam kembali ia memeriksa jam tangan keluaran baru miliknya.
11.40
Shit.......shit umpatnya kesal ditambahnya kecepatan mengendara
.....
"jeongyeon kau tidak takut jika nanti tiba-tiba minhyun datang kemari??"setelah berusaha menutup matanya kini jeongyeon harus relah kembali membuka matanya demi menjawab pertanyaan dari sang ibu hamil"uhm...berharap saja dia datang kemari, mustahil. sudahlah joy ayo kita tidur palingan dia sedang mengurus bayi besarnya, lihat ilernya jenny sampai tumpah kebawah,"
"hahahaha"tawa keduanya pecah walau tidak terdengar keras"hei!! kalian aku dengar yah hwaaa..."tawa mereka berhenti ketika mendengar suara sang empu Jenny yang tiba-tiba bangun, melihat mereka silih berganti, laluh menggaruk bagian tubuhnya yang gatal"kenapa belum tidur, besokkan ngampus?"jenny menguap dan itu tertular begitu saja pada jeongyeon dan joy yang ikutan menguap.
"yasudah ayo kita tidur"baru saja menutupi tubuh mereka dengan selimut, terdengar ketukan pintu dari luar"kak Maaf mengganggu ada tamu dibawah"serempak ketiganya membuka mata! itu suara sijeno
Joy beranjak membukakan pintu"kak dibawah ada tamu,seorang cowok"pikir joy, tidak mungkin sungjae. joy kembali melirik kedua temannya yang sudah beranjak juga dari tempat tidur menyusul dirinya
Sesampainya dibawah, mata mereka membulat laluh melirik kearah jeongyeon yang nampak terlihat begitu datar, jeno yang mengekor dari belakang hanya mengangkat kesimpulan bahwa pria dihadapannya ini mungkin adalah pacarnya Nonna jeongyeon.
setelah menyadari kedatangannya mereka, minhyun langsung menegakan tubuhnya laluh joy Jenny dan juga jenno undur pamit meninggalkan keduanya yang sedang saling memncarkan aura dingin"ayo, pulang!!!"jeongyeon menyernyit"aku tidak mau. kenapa kau sibuk sekali memikirkan keadaanku. oh iya kenapa tidak mengajak Jung da bin"nadanya sarkas tampa melihat ekspresi yang ditujukan minhyun.
buru-buru jeongyeon berlalu dari sana tapi dengan cepat minhyun sudah menarik jeongyeon kedalam pelukannya
"aku minta maaf ayolah pulang eomma Sedang mencemaskanmu."jeongyeon hanya menganggantungkan tangannya begitu saja tampa ada niatan untuk membalas pelukan tersebut, menghembuskan nafas jeongyeon hanya bisa mengangguk
dan sudut bibir minhyun ikut menyunggingkan senyum, sebelum itu jeongyeon pamit pada sahabat-sahabatnya terlebih dahulu
diperjalanan pun jeongyeon nampak diam
sesampainya dirumah, jeongyeon melangkahkan kakinya cepat tampa memperdulikan panggilan minhyun dari belakang"jeongyeon.....!!!!"
Dengan kasar minhyun menarik lengannya kuat sampai kepala jeongyeon harus menabrak dada bidangnya"auccthh...ssss apa sih minhyun"dada jeongyeon naik turun,tidak suka dengan perlakuannya yang seenaknya, sumpah demi apapun dia hanya menginginkan tempat tidurnya yang sudah ia rindukan"aku minta maaf"
"sudah kumaafkan, kalau begitu lepaskan tanganku aku ingin kekamar"minhyun tak mengindahkan rengekannya. ia hanya ingin memeluk gadis ini sebentar saja
Ia bingung dengn perasaannya jeongyeon begitu candu baginya
"apa yang kalian lakukan!!???"jung da bin dengan wajah polosnya mengganggu keduanya yang sedang saling melepaskan rindu
Tangannya yang tadi ingin membalas pelukan minhyun, tiba-tiba terhenti ketika pendengarannya tak sengja mendengar suara serangga"jung, kau belum tidur?"
"aku tidak melihatmu dikamar. jadi aku tidak bisah tidur kau tauh bukan aku tidak bisah tidur sendirian"
Deg!!!!
pikiran jeongyeon sudah melalang buana apa maksud perkataannya tadi. itu berarti mereka sekamar, jika pemikirannya benar!! maka sungguh ia akan membenci pria dihadapannya ini"oh,itu i-iya kau kekamar duluan saja lihat ini sudah jam satu malam"
Dia mengangguk sebelum benar-benar pergi. sekali lagi jung da bin mencoba mencuri pandang melihat kearah jeongyeon penasaran apa reaksinya
"kamu jngan salah paham tentang maksud jung da bin. iya kita memang sekamar tapi kami tidak tidur bersama aku tidur disofa kamarku"
Tangan yang sedari tadi terkepal tiba-tiba mengendur"aku tidak bertanya."sumpah lebih baik dia diam atau saja kemungkinan esok minhyun tidak dapat melihat matahari pagi
"jeongyeon"nyonya suzy datang Dan memeluk keponakannya minhyun memperhatikan dengan diam"dari mana saja sayang bibi sngat mencemaskanmu.....oh iya eommamu tadi menelefon kemari"
Jeongyeon merasah sangat sedih! ketika melihat bibinya yang begitu mencemaskannya. jika tauh seperti ini, mungkin saja jeongyeon akan berpikir kedua kalinya untuk melakukan aksi seperti tadi.
"segerahlah menghubungi ibumu"gadis itu mengangguk laluh segerah naik keatas. dilewatnya kamar minhyun yang sekarang sedang ada serangga tengah bersemayang dikamarnya.
Suara langkh kaki dari belakng membuatnya langsung msuk kekamarnya, saat menutup pintu hal terakhir yang ia lihat adalah minhyun, yang mencoba berusaha menahan pintu kamarnya. baginya ini sudah larut malam waktu yang seharusnya dipakai untuk tidur jadi tidak ada waktu untuk saling berbicara.
Mungkin esok akan menjadi hari yang panjang dia terlalu banyak memikirkan spekulasi apa saja yang akan terjadi diesok hari. sudah kini waktunya untuk mengistirahatkan tubuhnya
Tak lupa sebuah pesan singkat ia kirimkan pada eommanya
***
"pagi hari telah tiba!! mari jeongyeon kita persiapkan diri untuk menghadapi hari ini."berjalan keluar kamar ia sudah mendapati pemandangan yang baginya merusak eh penglihatannya.
"oh, pagi jeongyeon apa semalam tidurmu nyenyak...."pertanyaan yang sangat bodoh pikirnya"uhm sangat, sampai semalam aku melihat dirimu didalam mimpiku.melihat dirimu, dimasukan kedalam rumah sakit jiwa"tertawa, gadis dihadapannya ini tertawa dengan gaya yang berlebihan.
"wow, selamanya hanya akan menjadi bunga tidurmu. ok by sampai jumpa dikampus nanti"
"siapa yang mau berjumpa denganmu dasar serangga melihat wajahmu dirumah saja sudah membuatku muak!!"
-
-
-Kali ini, kali pertama jeongyeon semobil dengn rose dan kakaknya jisso. jangan tanya jungda bin dan minhyun pasti mereka mungkin sedang jalan-jalan cantik
Seperti biasa,tibanya dikampus jeongyeon dan rose akan berpisah dilobby, lalu dirinya akan bertemu dengan jenny dikelas sebelum kakinya menyentuh lantai kelas ia melihat jenny nampak begitu akrab berbicara dengan seseorang yang, kali ini bukan cha eunwoo bukan juga temannya kai
Matanya menyipit, sekilas orang yang membelakangi dirinya mirip dengn seseorang yang ia kenal, tatanan rambutnya mengingatkannya akan seseorang itu. mungkinkah, menggeleng jeongyeon tak mau mengambil pusing. tiba-tiba jenny berteriak memanggil namanya
Matanya kembali melihat kearah tadi dan bom mesin waktu menjadi slow dengan seketika
Pria itu yang ternyata benar dipikirannya
Masih dia yang sama, sedang menatapnya dengan wajah yang sama sama terkejut sepertinya.dihampiri oleh jenny dan orang itu membuat jeongyeon masih terbingung didepan kelas"jeongyeon hai apa kabar"
"oh hai kak taeyong aku baik, lama tidak berjumpa"entah jeongyeon begitu terlihat gugup atau apa"jeongyeon tadi dia menanyai dirimu jadi kupikir kalian saling mengenal klau begitu kutinggal duluh yh, jeongyeon aku masuk duluan"
Mimpi apa ia semalam bisa bertemu dengan kak taeyong"bukannya kak taeyong kuliah dilondon"informasi yang ia dapatkan terakhir kali .dari sekian banyaknya pertanyaan, hanya pertanyaan itulah yang keluar dari mulutnya
Percakapan yang mereka lalukan cukup panjang, sehingga harus berhenti ketika dosen dikls jeongyeon sudah tibah
Sebelum pergi, taeyong sudah terlebih dahulu meminta nomornya agar mudah untuk saling terhubung.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION OR LOVE
RomantizmSerumah lagi?? Wajahnya pucat pasih saat mendengar kata serumah lagi dengannya Ibunya akan pergi kekanada untuk semantara waktu dikarnakan perusahan yg diolah oleh kakak laki-laki tertua jungyeon dikanada sedang mengalami masalah Jungyeon sudah sem...