B a g i a n d u a p u l u h s e m b i l a n

60 8 0
                                    

Part 29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 29. Pengungkapan Nada.

Jika memang benar aku yang harus menurutimu agar menjauh. Apakah ada rasa kehilangan yang hadir pada dirimu?

~~~oOo~~~

 Nada terus saja memberontak saat semua anak Citraland mendekat ke arahnya. Salah satu cowok yang berada di depan Nada menyodorkan air lee-mineral kepada Nada.

"Minum buat lo," Nada menggeleng.

 "Tenang aja gue gak akan ngelakuin apapun sama lo, mana tega gue ngelukain cewek. Gue gak sejahat anak sekolah lainnya." Setelah mendengar penjelasan dari cowok berambut merah-cat. Nada pun menerima botol yang sudah dibukakan meskipun dengan hati ragu.

 "Soal tadi gue sorry banget, ya. Cara gue tadi seperti orang yang mau culik lo. Tapi, gue gak ada niat-apa-apa. Selain mau nyelamatin lo," jelasnya meminta maaf. "Posisi lo tadi buat gue khawatir, bisa-bisanya sih lo keluar dari sekolah pas jam pelajaran, bahaya banget. Gue juga udah peringatin sama yang lainnya buat was-was takut salah sasaran, dan gue juga takut lo kena timpuk bahan-bahan lainnya yang menurut gue berbahaya." 

Cowok itu menjelaskan panjang-lebar kali tinggi seperti rumus persegi tiga. 

 "Hem... Tapi, kenapa lo malah bawa gue ke sini?" tanya Nada bingung. Pasalnya ia dibawa oleh anak Citraland di markasnya.

 "Alasannya, gue mau lo buat anak Citraland dan anak Moriz akur lagi!" Apakah Nada tidak salah dengar? Akur?

"Hah?" Nada membeo.

 "Iya, mereka cuma salah paham. Kita tadi rencana nya buat berdamai, karena masalah yang gak jelas itu. Tapi, anak Moriz malah nyerang Citraland. Dan gue selaku ketua di sini gue mau kita semua damai gak ada lagi sebuah permusuhan panjang. Gue mau kita kayak dulu saling akrab dan solidaritas tinggi walaupun beda sekolah, dan tadi posisinya darurat banget. Eh, malah temen lo muncul malah suruh bawa lo agar Agiel hancur, gak, gak. Gue gak sejahat apa yang dipikiran mereka, gue kepingin damai sama Agiel dan lainnya, lo bisa bantu?" Demi ketentraman bersama, dan membantu seseorang yang mau berdamai itu salah satu perilaku yang terpuji jadi Nada mengangguk--mengiyakan permintaannya.

 "Gue akan bantuin itu semua, lo gak usah khawatir nanti gue coba omongin baik-baik sama Agiel supaya bisa akur sama lo dan kawan-kawan lo juga," Cowok itu tersenyum seraya menyodorkan tangan kanannya ke arah Nada.

 "Thanks, oh iya, kenalin gue Rivaldo, panggil aja Rival." Nada membalasnya lalu memperkenalkan dirinya. "Nada," Nada tersenyum canggung menatap Rival pasalnya tangan Rival tidak—lebih tepatnya belum melepaskan tangan Nada.

 "Tangannya?" Sindir Nada. Sontak Rival pun melepaskan tangan Nada dari genggamannya.

 "Sorry, ya." Karena menatap kecantikan Nada, Rival jadi tidak fokus sendiri.

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang