Rizky tak ingin membuka mata nya walau sudah siang.
Iya masih anteng dengan bantal nya." ehh..lo yakin gak mau kerumah kaca ?" tanya Fadlan sambil melihat penampilan nya kekaca.
" hmm " guman Rizky tak perduli.
" yaelah hidup lo monoton banget si , gue ya udah keliling , udah masuh labirin , udah kesingapore , korea udah nah sekarang gue mau masuk rumah kaca " jelas Fadlan.
" duluan aja gue pasti nyusul " ucap Rizky.
" kalau gak mau gak usah maksain " ucap Fadlan.
Fadlan pun pergi , rumah kaca adalah tujuan nya entah kenapa saat ini serasa beban ujian hilang dari kepala.
Amira , Intan , dan Naila pun berniat menuju Bali ya anggap aja Bali , karena ada taman Bali juga , jadi serasa Bali deh pokok nya.
" gue mau ke toilet dulu ya " pamit Amira ingin buang air.
" ya udah sana jangan sampe pipis disini " ucap Naila.
" gila serasa di Bali , gak rugi gue ikut " celetuk Intan.
" beban serasa ilang " timpal Naila.
" Nai , aku pamit dulu ya , soal nya ada janji sama Fadlan , lo tunggu Amira aja ya , plisss..dahh" ucap Intan.
" dasar bucin " gerutu Naila.
Naila duduk dikursi sambil sesekali mengambil foto , semyum terukir diwajah nya , tempat ini sungguh membuat Naila terpesona sama keindahan nya.
" Naila " ucap seseorang menghampiri Naila.
" apa ?" tanya Naila saat Klara menghampiri nya.
" gue mau ngomong sama lo " ucap Klara , gadia itu ditemani Afni dan yang lainnya.
" bukan nya dari tadi kamu ngomong " ucap Naila.
" sini ikut gue " ucap Klara menarik kasar tangan Naila.
Naila heran kenapa Klara membawa nya ketempat yang agak sepi , dan iya juga membawa tiga orang bersama nya .
" Nai , gara-gara lo Rizky sama sekali gak pernah liat perjuangan gue " ucap Klara.
" dan lo tau karena wajah sok polos lo semua cowo suka sama lo " ucap Klara penuh dengan kebencian.
Tangan Naila ditahan oleh kedua teman Afni , Afni hanya diam menyaksikan peristiwa ini entah apa yang dipikirkan gadis ini.
" bukan nya kamu kelas sebelas ? Kenapa ada disini ?" tanya Naila pada Afni dan kedua gadis yang memegangi nya.
" gak usah banyak ngomong lo " Afni memegang pipi Naila.
" lo denger Nai , setelah ini gue jamin lo gak bakal bisa liatin wajah lo yang sok cantik ini " ucap Klara mengelus rambut Naila , tatapan elang Klara membuat Naila menunduk , iya bukan takut hanya saja iya tak bisa melawan karena lawan nya empat orang.
Klara mengeluarkan gunting dari saku nya , Iya mendekati Naila perlahan rambut Naila dipotong , namun Naila berontak.
" kamu gila ya...!!" seru Naila dan berontak berusaha lepas dari pegangan kedua teman Klara itu.
Akhir nya kedua gadis itu melepaskan tangan Naila , Naila berlari namun kaki nya tersandung hingga iya jatuh , dan kepala nya terkena batu hingga mengeluarkan darah , namun Naila masih sadar saat klara mengangkat tubuh nya , dan tangan nya langsung dipegangi lagi.
" apa yang kalian mau ?" tanya Naila lirih.
" GUE MAU RIZKY TAPI DIA GAK MAU...!!" bentak Klara , Naila pikir gadis ini emang benar-benar gila kali ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kekasih Bayangan [SEGERA TERBIT] [BELUM REVISI]
RomanceWARNING.....!!!! Cerita ini banyak menggunakan bahasa kasar jadi jangan ditiru. Jika aku tahu dari awal , mungkin aku akan sesak untuk bernapas bahkan untuk berkedip sekalipun rasa nya berat. AKU MERINDUKAN MU.... ___Naila Regitalia Zahra Tak sedet...