1) Ditandai

1.2K 85 18
                                    

(Bagian Ini Telah Direvisi)

"Aww," lirih seorang gadis yang kini terduduk di lantai.

Entah siapa orang yang tega menabrak dengan kuat tubuh kurus nan mungilnya itu.

"Udah gila lo?" tak lama kemudian, teriakan seorang pria menggema di koridor sekolah.

Gadis itu lalu mendongakkan kepalanya ke atas, menatap ke arah suara tadi dan mendapati seorang pria sedang berdiri  membenahi dasi yang dikenakannya.

Butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya gadis itu menyadari dengan siapa kini ia berhadapan.

"Maaf," ucapnya dengan nada sedikit gemetar.

Pria itu lalu mendekatinya dan menatapnya tajam.

"Kenapa lo?" tanya pria itu.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Jujur saja ia merasa begitu ketakutan dengan pria itu. Apalagi pria itu terkenal suka berkelahi dengan para senior di sekolahnya, dan jangan lupakan fakta bahwa pria itu suka mengusili para siswa disana.

"Baju gue jadi kotor nih," kesalnya.

"Maaf," jawab si gadis tertunduk tak berani menatap.

Pria itu tiba tiba saja memajukan badannya, lalu bertanya, "Menurut lo gue seserem itu?"

Glek

Gadis itu menelan ludahnya.

"Kalau gue nanya, jawab dong!"kata pria itu menuntut sebuah jawaban, dari sang gadis yang kini hanya bisa terdiam dengan kepala menunduk, menghadap lantai.

Entah mengapa rasa takutnya semakin menjadi-jadi, membuatnya jangankan untuk menjawab, untuk menatap pria itupun dirinya tak punya keberanian.

"Fine, nama lo siapa?" tanya pria itu sedikit frustasi.

Belum pernah rasanya dia menemukan ada orang yang tidak menjawab pertanyaannya. Tidak sopan sekali cewek ini, batinnya.

Tak sabar, tangannya bergerak mengangkat rambut gadis itu yang menutupi tag nama di seragamnya.

"Kang Yoora?" pria itu berucap setelah membaca nama yang tertera pada seragam gadis itu.

"Lo gue tandain!" ujar pria itu dengan telunjuk mengarah ke wajah si gadis—kemudian berlalu pergi begitu saja diikuti teman-teman satu gengnya.

Seisi lorong sekolah terdiam hening memperhatikan mereka berdua. Ada rasa kasihan dihati mereka terhadap si gadis yang bernama Kang Yoora itu. Terlebih lagi gadis itu memang terkenal dikalangan teman temannya sebagai orang yang tak banyak bicara. Meski begitu Kang Yoora ini cukup populer diantara para pria karena kecantikannya.

Namun apa yang bisa mereka lakukan? Tak ada satupun dari mereka yang berani berurusan dengan pria aneh tadi.

Bahkan sahabat Yoora sendiri, Jung Anna. Ia hanya bisa terdiam menyaksikan Yoora dibentak oleh pria bermarga Hwang itu.

Anna selalu memastikan untuk menghindari berurusan dengan Hyunjin.

Menolong Yoora?

Cari mati itu namanya.

"Lo gapapa ?" tanya Jung Anna setelah Hyunjin pergi dari tempat itu.

"Gue udah ditandain," ucap Yoora yang seketika merasa lemas, bahkan sudah seperti manusia tanpa kerangka.

"Ga usah dipikirin, lo cuman perlu ngehindar kalo liat dia lagi," Anna mencoba menenangkan sahabatnya.

Yoora lalu mengangguk. Tapi kemudian raut cemas kembali muncul di wajahnya.

My Obsession-Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang