「Chapter 29」

8.1K 948 63
                                    

Hamparan putih Denali yang semula memenuhi penglihatan mata kini tergantikan dengan hijaunya dedaunan dan segarnya udara yang terhirup.

Menandakan semakin dekatnya mereka akan tujuan. Üsküdar, kota kecil di bagian Istanbul yang dihuni oleh setengah juta orang. Namun terlepas dari jumlahnya itu, Üsküdar secara historis menjadi rumah bagi keluarga miskin yang dipindahkan dari desa Anatolia.

Taehyung bisa melihat dengan jelas kereta api yang membawa mereka berdua melewati Bosphorus yang memisahkan laut Marmara dan laut Hitam. Melihat jernihnya air berombak tenang dari balik jendela.

“Bersiaplah, sebentar lagi kita akan sampai.” Jeongguk menggeliat sejenak disandaran bahu Taehyung, mengecup sekilas perpotongan leher yang terjangkau oleh bibirnya lalu kembali memejamkan mata. Terlelap meninggalkan Taehyung yang berdebar ditempatnya duduk, was-was menatap sekitar jika saja ada orang lain yang memergoki mereka seperti kejadian sebelum keberangkatan tadi.

Padahal sebenarnya gerbong mereka adalah gerbong exclusive yang hanya diisi oleh Jeongguk dan Taehyung. Ugh, ingatlah.. ia memang masih belum terbiasa dengan segala macam perlakuan tiba-tiba dari alphanya.

“Kau masih terkejut?” Sepertinya Jeongguk menyadari gelagat dari  Taehyung. Bertanya dengan mata terpejam namun tak sampai tertidur.

Taehyung menoleh, memiringkan kepalanya memandang Jeongguk lalu mengangguk pelan. “Sebelumnya kan kita sempat menjaga jarak.”

“Itu karena kau mejauh tanpa sebab, kutinggal sebentar dan esoknya kau tak ada lagi dikamarku.”

“Aku.. aku hanya takut jika apa yang mereka ucapkan benar. Kau yang akan naik tahta menggunakan tanda kepemilikan dileherku sebagai jaminannya.” Entah kenapa mulut Taehyung terasa pahit saat ia harus kembali mengulang kalimat yang tak ingin ia dengar sendiri. “Aku seharusnya tak mempermasalahkan alasan apa yang kau gunakan saat menandaiku, seharusnya aku tetap diam dan menerima. Karena sejak awal pun aku hanyalah seorang tunangan pengganti bagimu.”

“Tapi nyatanya aku tak bisa.” Taehyung tersenyum kering, ikut bersandar diatas kepala Jeongguk. “Entah kenapa waktu itu aku tak ingin melihat wajahmu. Sikap melindungimu terakhir kali membuatku bingung, Jeongguk. Orang lain bilang kau masih mencintai Lady Kate entah mana yang harus aku percayai.”

“Oleh sebab itu kau menarik diri?”

Taehyung mengangguk lalu menyisakan suara gesekan bogie pada jalur rel kereta api.

“Bebé, lihat aku..” Mata ke-emasan itu mengikuti perkataan Jeongguk, Taehyung kini menegakkan tubuhnya begitupun sang alpha. Berakhir dengan mereka saling berhadap-hadapan satu sama lain. “Kau mau tahu satu rahasia?”

“Apa?” kerutan samar dikeningnya mendakan jika omega itu menunggu dengan penasaran.

“Aku yang pertama kali menyukaimu. Wajah ini yang ada dimimpiku, penuh hasrat dan godaan. Kau hampir membuatku hilang akal, Taehyung.” Ibu jarinya menyusuri guratan tatto yang kini memutih diwajah Taehyung.

Sedangkan pria omega itu tak tahu harus berekspresi apa saking tak terduganya, pasalnya perlakuan Jeongguk diawal pertemuan sangat bertolak belakang dengan pengakuannya sekarang.

“Tapi kau..”

“Kau tak percaya? Akupun sama, merasa asing dengan perasaanku sendiri saat melihatmu. Ditambah perasaanku pada Kate selama bertahun-tahun harus terusik oleh keberadaanmu yang belum genap dua hari berada di Wintermoun. Juga terbiasa dengan Kate sedari kecil membuatku frustasi dan sedikit melampiaskannya padamu.”

Sebelum Taehyung menanggapi, Jeongguk kembali bersuara. “Aku tahu itu terdengar bajingan, jadi tolong maafkan aku. Hm? Bebé maaf..”

“Dimaafkan tapi aku tak bisa melupakan wajah kakumu saat bertemu denganku.” Taehyung terkekeh pelan, merasa memang itu telah berlalu dan yang terpenting kini Jeongguk selalu memberikan efeksi yang penuh kelembutan dan kehati-hatian. Ia tak mau ambil pusing lagi. “Wajahmu seperti ini saat menatapku, tahu..”

With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang