pernikahan

78 17 9
                                    

Tidak terasa, seminggupun berlalu.

Hari ini adalah hari pernikahan ku. Sepertinya seluruh tamu undangan sudah hadir di acara pernikahanku dan Rion. Kalian tahu kan rasanya bersanding dengan seseorang apalagi dia yang kita harapkan.

*Author belum tau rasanya, kan jom*lo.

Hari ini benar-benar hari yang membuat gugup. Bagaimana tidak, aku menikah secepat ini dan....

ah, sudahlah.

"Silahkan mempelai wanita untuk duduk di pelaminan". Sahut crew wedding.

Aku duduk di pelaminan yang rupanya sudah ada Rion disana.

"Astaga, ini Rion kan? Aku tidak bermimpi?"

Aku berdecak kagum melihat ketampanan Rion yang dibalut baju pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdecak kagum melihat ketampanan Rion yang dibalut baju pengantin. Rasa gugup hilang ketika melihat Rion tersenyum padaku. Senyum yang sangat tulus dan penuh kebahagiaan. Rion menyambutku dengan uluran tangan dan senyuman yang....

Ah, sulit untuk dijelaskan.

"Kamu cantik," ucap Rion berbisik di telingaku.

Husshop


"Bang, lo dapat bucket bunga yang dilempar Aika sama Rion tadi ga?" tanya Tera pada abangnya.

"Ga, kalau dapat injakan orang sih iya."

"Uh, kasian sekali abangku ini. Kayanya elu emang di takdirin jadi jomblo deh bang."Tera mengelus punggung Reon seolah olah seperti sedang menyemangati Reon.

Seorang pria dari samping Tera menyahut.

"Saya yang dapat bucketnya, Apa kamu mau?"

Tera tertegun sebentar melihat sosok pria tersebut.

"Kita pernah ketemu?"tanya Tera ke pria di depannya.

"Aku adiknya kak Kirishima," jawab pria itu. "Kenalin aku Chio,"

"Ah, Kirishima toh."

"Kamu mau ini?" tanya Chio.

Ketika Chio ingin memberikan bucket bunga pada Tera, tiba-tiba satu sosok pria muncul lagi.

"Oyy,Chio. Itu punya abang. Abang yang dapetin bucketnya tadi. Kenapa lo kasih ke cewek itu?" Sahut pria tersebut.

"Lagian abang lama banget pergi ke kamar mandi juga."

"Woy Shim, masih inget lo sama gue?" sapa Tera.

Kirishima mulai berfikir, kami bertiga adalah teman sekelas saat kami duduk di bangku SMA.

"Adek lo ganteng Shim, kok lu jelek?" ucap Tera.

"Bangke,"

Sepertinya karakter yang tak memiliki abang hanya aku.

Ah, tunggu.

Ada satu lagi karakter yang belum muncul. Dia sama sepertiku,sama-sama tak punya abang. Hihi.

"Ka lo cantik banget hari ini," ucap Tera sambil memegang wajahku.

Aku menyingkirkan tangan Tera dari wajahku. "Gue mah dari dulu udah cantik," sahutku.

Tiba tiba saja Chio yang berada di samping Rion menaru sesuatu di saku Rion.

"Bukanya nanti malem ya,"ucap Chio.

Aku yang penasaranpun akhirnya bertanya. "Ngasih apa lo?"

"Rahasia cowok, gak boleh tau lo."

"Serius gue kaget, Aika tiba tiba nikah." Terlihat seorang wanita menghampiri mereka.

"Sama woi, bayangin cewek paling ngenes seangkatan kita tiba tiba nikah." Sahut Tera begitu antusias.

"Percuma pacaran kalo gak di ajak nikah," sahutku.

"Lo kapan Ter?" tanya Kirishima.

Tera terdiam sambil melirik abangnya. "Ntar lah, abang gue aja masih jomblo. Cariin abang gue istri gih biar dia gak ngenes," ucap Tera begitu saja tanpa melihat Reon.

Reon bangkit dari duduknya dan menghampiri adiknya. "Udahlah, bucketnya buat gue aja," sahut abang Tera mengambil alih bucket bunga yang berada di tangan Kirishima.

"Adik gue lagi mode dongo. Jadi gue yang bawa sekalian," tambahnya lagi menggandeng tangan Tera.

"Apa sih bang," ucap Tera sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan Reon.

Kirishima dan Chio saling pandang karena bingung. Reon membawa pergi bucket bunga itu pergi tanpa persetujuan mereka.

HusShop

Reon dan Rion POV

"Karaokean yuk," Ajak Reon pada Rion.

"Ayo,"

"Lo mau lagu apa,Ion?" tanya Reon ke Rion. "Serasa pinter kimia gue panggil lo Ion,"

"Terserah," ucap Rion

"Oh oke,"

Reon memilih lagu dan menyetelnya. Dia mulai bernyanyi dan astaga.

Suaranya....

membuat telinga merinding. Rion saja sampai meringis mendengarnya.

"Suara lo bagus. Lebih bagus lagi lo diem".Ucap Rion

"Ini baru permulaan,Rion." Balas Reon.

Rion masih menutupi telinganya dan menggelengkan kepala tanda pasrah.

"Woi, nyanyi yang bener dikit dong suara lo bagus juga."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc....

HusShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang