Chapter 4 [The War]

1K 285 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Telah terlukis di atas kanvas sejarah prihal perjuangan yang ditakdirkan oleh Dewa. Para pejuang akhirnya dihadapkan dua pilihan pada hidupnya; bertahan hidup di dunia, atau bertemu lagi di alam pitra. Ambarukma atas kengerian berupa kematian, tak lagi jadi penghalang untuk menunda tujuan. Kepala yang memiliki ribuan perbedaan akhirnya disatukan. Mempersiapkan yang terbaik untuk menembus segala kegelapan; teruntuk keadilan yang akan jadi sebuah bayaran yang mahal. Kini seluruh pejabat penting Urendai berkumpul di satu kapal, dan mulai menyusun segala strategi yang tak akan berakhir fatal.

Tiga penyihir Davenda turut hadir, karena rapat ini akan berisi keputusan penting yang tak bisa di bicarakan melalui surat. Lantas mereka kini mengelilingi meja besar, tempat sang Ratu biasa memulai rapat penting.

"Tujuh kerajaan di Luxidos kini telah di ambil alih oleh tujuh anak anak Raja Austin." Kai sang Panglima utama melingkar-lingkarkan tujuh wilayah di peta Luxidos yang terhampar di atas meja besar.

"Nibelhain di pimpin oleh Raja Hendery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nibelhain di pimpin oleh Raja Hendery.
Vilbert dipimpin oleh Raja Xiaojun.
Cauvahn dipimpin oleh Raja Ong.
Severon tetap dipimpin Raja Chanyeol, dan Roseanna putri dari Kingston yang jadi Ratu nya.
Gravhara dipimpin oleh Raja Younghoon.
Rivaderm dipimpin Raja Kris yang merupakan anak pertama dari Austin.
Dan Kingston dipimpin oleh Raja Jeff, namun kepemimpinan politik tetap di pimpin oleh Raja Austin, jadi ada dua penguasa di tanah Kingston."

Seluruh pejabat Urendai mengangguk paham, kemudian Kai melanjutkan penjabaran informasi nya.

"Perkiraan waktu dari sini ke perbatasan Luxidos adalah dua hari. Kita akan mendaratkan kapal di Clan Nibelhain pertama kali."

Kemudian Bora pun menyela pembicaraan itu dengan sebuah pertanyaan.

"Kenapa kita tak mendarat di clan Gravhara atau Rivaderm? Jangkauan nya lebih dekat dengan Urendai daripada harus memutar ke arah Timur dan mendaratkan kapal di Nibelhain."

[2] Megan Throne ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang