➾ Nibelhain | 1

870 269 41
                                    

No damsel in distress,
don't need to save me.
Once I start breathin' fire,
you can't tame me. —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Pada mata yang telah menangkap warna jingga di atas cakrawala. Menemu aroma darah yang sebentar lagi memenuhi tanah tempat berlangsungnya adilaga; memenuhi segala sumpah yang telah diikrarkan pada sebuah kata. Bahwasanya kengerian akan tercipta di setiap pelosok istana, tempat para adiwangsa duduk dengan nyaman dan bahagia. Kibasan rambut platinum blonde itu tak lagi menunjukkan keraguan pada wajah jelita nya. Tak lagi ada ragu untuk membumihanguskan ketidakadilan, tak ada lagi kata sesal yang akan terlontar, tak lagi ada pertanyaan dua kali prihal kesiapan mental. Semuanya akan diselesaikan.

Setiap mata setajam elang, melihat dengan seksama, kedatangan kapal kapal besar dengan lambang tiga kepala Naga di atas lautan. Bersorak ngeri atas perjuangan yang di bawa dalam setiap tekad; menang atau kalah... Kematian telah di depan mata. Bunyi terompet menjadi pertanda atas kengerian yang tak dapat dihindari lagi.

"Khaleesi," ujar Kai selaku panglima utama pada Lalysa, menundukkan kepala hormat. Dan satu anggukan dari Lalysa mengkonfirmasi segalanya.

"Menangkan."

Satu titah sederhana namun menyimpan makna seluas lautan. Kai pun mengangguk, setelah itu Lalysa berbalik badan dan terbang bersama Droco di atas cakrawala. Mengamati segalanya dari atas. Lantas Kai memulai strategi serangannya dengan satu kata...

"SERAAAAAAAANGGGG!!!!"

Ribuan anak panah melesat ke arah musuh. Detik awal, pasukan Nibelhain tertipu. Mereka mengira itu panah biasa, melainkan itu adalah panah yang berubah jadi panah api ketika telah menemukan pendaratan sempurna. Lantas ratusan prajurit di sana mulai berteriak histeris tatkala panah panah tersebut membakar mereka. Beberapa mulai melompat ke atas air untuk memadamkan tubuh yang terbakar; namun detik setelahnya tubuh mereka hancur tertabrak kapal kapal yang tengah melaju.

Lalysa tersenyum dari atas, kondisi pasukannya amat bagus. Kedatangan kaum Targaryen membuat bumi Luxidos bergetar. Pengulangan atas sejarah sepertinya akan terjadi lagi; atas kerakusan seorang oknum yang pada akhirnya membangunkan Naga tidur. Amarah atas dendam bertahun-tahun akan terpuaskan di atas medan perang; menatap dengan bahagia wajah wajah sengsara yang dulu meremehkan nya.

Lalysa dan Droco hendak terbang menuju istana Nibelhain; tempat sang sepupu berada. Namun sebelum ia pergi, ia melihat keributan terjadi tatkala auman anjing menggema di barisan tengah pasukan Nibelhain. Hewan tersebut berbulu merah menyala, dengan mata mengerikan. Dan detik selanjutnya, hewan hewan itu melompat ke atas kapal dan menyerang balik para pasukan Lysa.

[2] Megan Throne ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang