꧁𖤓NOTE𖤓꧂
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^
.
.
.
꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂"Bella," panggil seseorang yang tiba-tiba saja datang dan menyender di pintu kelas.
Bella mendongak, terkejut melihat siapa yang datang. "Ngapain kesini?" tanya Bella.
"Ayo pulang!" ajak Cakra dengan ekspresi datarnya.
'Gimana cara ngomongnya, ya?' batin Bella bingung.
Cakra menaikkan alisnya bingung karena tak mendapat balasan dari Bella. Cakra menggerakkan kepalanya, memberi isyarat agar Bella segera keluar dari kelas.
Bella menggeleng.
Cakra mengerutkan dahinya bingung.
Bella mencebik dan menggeleng lagi.
Cakra masih bingung ditempatnya.
"Ishhh, kok jadi pakai bahasa isyarat sih!" geram Bella.
'Gue bilang aja kali ya? Lagian cuma Cakra yang bisa bantu gue sekarang.'
"Cak, sini dulu deh," ucap Bella pelan dan malu-malu.
Cakra segera menghampiri Bella ditempatnya.
"Ja...Jadi gini. Arghh... gimana sih ngomongnya!" ucap Bella geram sendiri.
"Cak, rok gue...hmmm... Rok gue..."
Cakra peka akan yang Bella maksud. Ia langsung melepas jaketnya.
"Berdiri," suruh Cakra.
Bella pun langsung berdiri. Cakra melingkarkan jaket nya di pinggang Bella untuk menutupi rok bagian belakang Bella yang sudah terdapat noda darah.
Tubuh Bella menegang, posisi ini seperti Cakra sedang memeluknya. Sebenarnya sih bukan memeluk, tapi posisi Cakra yang berada di depan Bella dengan tangan terulur ke depan untuk mengikat lengan jaket di pinggang Bella membuatnya seolah-olah sedang memeluk Bella.
Setelah selesai memakaikan jaket di pinggang Bella. Bella menarik tangan Cakra untuk menuju kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi, Bella langsung masuk di salah satu bilik kamar mandi tersebut. Tapi, beberapa detik kemudian Bella memunculkan kepalanya di sela-sela pintu dengan tersenyum lebar.
"Apa?" tanya Cakra.
"Gue minta tolong, dong."
Perasaan Cakra tiba-tiba menjadi tidak enak.
"Cak, beli'in gue pembalut, ya? Please," ucap Bella memohon dengan wajah memelas nya.
Cakra seketika melotot.
"Nggak!"
"Yah, jadi gimana?" keluh Bella dengan tatapan memohon.
"Ya udah, lo duluan aja. Gue telepon Vina," ucap Bella lesu.
Cakra menghela nafasnya pasrah. Baiklah-baiklah ia akan mengalah kali ini.
"Tunggu disini, kunci pintunya. Jangan kemana-mana," ucap Cakra lalu ia pergi meninggalkan Bella.
Bella langsung masuk kedalam bilik kamar mandi dengan tersenyum lebar, tak lupa ia mengunci pintunya sesuai dengan perintah Cakra.
...
Sesuai permintaan Bella, sekarang Cakra berada di supermarket yang tak jauh dari sekolahnya.
Ia menatap rak khusus pembalut didepannya. Sungguh Cakra tidak mengerti dengan hal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABELLA
Fiksi RemajaCakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'. Cakra akan menunjukkan sikap dingin...