29 🍶

1.4K 309 44
                                    

평화

Kalo rame aku bakal cepet update terus chapter selanjutnya bakal double update
Pokoknya vote sama comment banyak2
Jangan cuma next doang ye :D

Lisa menatap jendela di ruangannya yang menunjukkan bahwa hari sudah kembali menjadi pagi sejak kemarin ia tertangkap basah oleh Sungrok saat akan melarikan diri. Tangan dan kakinya tidak kembali diikat, ia juga dibiarkan berjalan-jalan di Istana Utara. Namun, semua itu tentu dengan pengawasan yang sangat ketat. Seumur hidup, ia tidak pernah merasa terkekang seperti ini. Dan itu cukup membuatnya tertekan. 

"Selamat pagi, Nona Hwang." 

Mata Lisa melirik ke seorang pelayan yang baru saja membuka pintunya diikuti oleh beberapa pelayan lain di belakangnya yang membawa berbagai macam makanan. "Aku tidak ingat sudah menyuruhmu untuk masuk," ujar Lisa. 

Seakan tidak mendengarkan Lisa yang sedang berbicara, pelayan itu maksud beserta pelayan lainnya dan meletakkan makanan Lisa di sebuah meja yang ada di ruangan itu. Jangankan makanan baru, makanan tadi malam saja Lisa sama sekali tidak menyentuhnya dan mereka seakan-akan tidak mempermasalahkan itu malah menggantinya dengan makanan yang baru.

"Hari ini kami menghidangkan makanan khas dari utara. Silahkan Nona Hwang mencobanya." Kata pelayan tadi. 

Lisa lantas beranjak dari duduknya dan berjalan ke meja yang di atasnya sudah disediakan banyak makanan itu. Ia melihat ke  para pelayan itu sebentar lalu melihat ke makanan di atas meja itu. Ia mengambil satu piring dan membaunya sembari tersenyum miring, "Walau aku tidak tahu di dalam sini ada racunnya atau tidak..., tapi aku tetap tidak akan memakannya."

Prang!!!

Piring yang menjadi alas makanan tadi jatuh begitu saja ke lantai setelah Lisa dengan sengaja menjatuhkannya ke lantai. Gadis itu juga menjatuhkan semua piring yang ada meja tadi sehingga lantai di ruangannya menjadi kotor karena makanan yang jatuh. 

"Sepertinya makanan ini tidak sesuai dengan selera Nona Hwang. Silahkan memberitahu kami apa makanan yang disukai oleh Nona Hwang, kami akan menyampaikannya pada juru masak kami." Kata pelayan tadi. 

"Katakan, apa yang disuruh Sungrok kepada kalian?"

"Yang Mulia memerintahkan kami untuk melayani Nona dengan baik dan mengabaikan seluruh sikap tidak pantas Nona." 

"Hahaha, sikap tidak pantas? Bedebah, ia mengurungku di sini apa itu juga pantas?!" 

"Sepertinya Nona sedang butuh waktu sendiri, kami akan pergi setelah membersihkan ini. Jika Nona Hwang memang tidak ingin sarapan, maka kami tidak akan membawakan lagi sarapan untuk Anda. Siang nanti kami akan membawakan makanan lagi karena Anda sudah tidak makan sejak kemarin. Apa Nona membutuhkan sesuatu?"

"Bawa aku ke Sungrok. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya."

"Abeonim, tolong bawa saya ke utara. Saya harus menyelamatkan nu-i." Kata Jeongwoo. Ia masih berlutut sejak ia datang ke Istana untuk menemui ayahnya yang sejak kemarin tidak pulang ke rumah.

"Apa yang kau lakukan di sini? Cepat pulang!" Usir sang ayah.

Dari kejauhan Jungkook mengepalkan tangannya. Melihat Jeongwoo yang memohon untuk membantu menyelamatkan kakaknya, Jungkook jadi merasa bersalah. Ia melangkahkan kakinya ke Jeongwoo dan ayahnya.

"Putra Mahkota,"

"Bangunlah. Aku janji akan membawa kembali nu-imu dengan selamat." Kata Jungkook.

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang