Bagian 1

3.2K 76 1
                                    

“Mau makan apa? jangan terserah ya.”

Rita terkekeh gamang, “Yaudah, kwetiau aja deh.”

Dirga mengangguk lalu beranjak dari tempat duduk nya untuk memesan makanan. Mereka sedang memecah celengan rindu yang selama ini mereka tabung terutama Rita.

Rita sendiri baru kemarin pulang KKN, sangat melelahkan tapi itu menyenangkan. Impian nya untuk KKN di desa juga tersampaikan.

Melepas rindu untuk sekedar bertatap muka sambil bertukar cerita itu tidak lah buruk bagi Rita ataupun Dirga. Pasangan sederhana ini memang selalu tampil apa ada nya.

Dirga terlihat membalikkan badan lalu berjalan ke arah sang kekasih.

“KKN nya lancar?”

Rita mengangguk antusias, “Alhamdulillah lancar kok. Kamu gimana?”, ia kembali bertanya.

Dirga memijat pangkal hidung nya lalu tersenyum tipis ke arah Rita, sambil mengelus tangan Rita.

“Lancar kok, ya.. walau ada beberapa problem.”, katanya.

“Capek ya jadi ketua?”

Alih-alih menjawab, lelaki itu malah mencubit pipi Rita, membuat sang empu meringis. “Sakit Dirga.”

Dirga malah tersenyum, “Aku tuh kangen sama kamu, makanya aku caper biar di omelin sama kamu.” jawab nya dengan gummy smile andalan nya itu.

Rita tergelak, alasan macam apa itu?

'°'

“Mau beli sesuatu? es krim atau camilan gitu?”

Dirga menggeleng, “Gak usah, udah kamu sini aja duduk sama aku.”

Mahasiswa Ekonomi itu menarik Rita sang kekasih, untuk duduk di samping nya. Di tatap nya manik indah Rita dengan lamat, menyalurkan rasa rindu, bahagia, senang, dan semua nya menjadi satu.

Rita mengalihkan pandangan nya, tersipu malu.

“Kebiasaan deh kalo lagi di tatap malah buang muka gitu.”, Dirga cemberut dengan imut nya.

Rita tertawa kalem, “Lagian kamu kenapa natap aku sampe segitunya? ada yang salah sama aku?” tanya nya.

Dirga menggeleng, “Aku tuh kangen.”

“Iya, aku tau.”

“Aku tuh seneng bisa natap muka kamu.”

“Iya, aku tau.”

“Aku bahagiaaaaaa banget, banget, banget!”

Rita tertawa lagi, “Iyaaa, iya aku tau sayang. Aku tau.”

Rita menangkup wajah tampan kekasih nya itu, sambil menatap nya dengan lamat. Sama seperti yang di lakukan Dirga sebelum nya.

“Emang nya apa yang aku gak tau dari kamu?”

Dirga tersenyum, “Kaya nya gak ada.”

“Kok kaya nya?” Rita mengernyit.

Ia tersenyum lagi, “Aku juga gak tau.”

Yepposeo~ nal barabwapip.

“Halo?”

Rita menurunkan tangan nya, menatap punggung Dirga yang sedikit menjauh untuk menjawab panggilan telepon.

'Kok bisa?'

'Oh ya udah, aku langsung kesana.'

'Iya, bye.'

Sayup-sayup Rita mendengar gerutuan Dirga di ujung sana, menyahuti kata demi kata untuk merespon sang penelpon.

Lelaki itu berjalan ke arah bangku yang di duduki Rita sambil mengantongi handphone nya.

“Em.. Ta.”

Rita menaikkan kedua alis nya, “Kenapa?”

Dirga menggaruk tengkuk nya tak enak, “Nanti pulang sendiri gak apa-apa?” tanya nya ragu-ragu.

Rita sedikit tersentak, sebenarnya ada apa tentang telpon tadi? sebelumnya Dirga tak pernah begini.

Rita tertawa walau terdengar tak ikhlas, “Gak apa-apa, emang nya ada apa sih?”

“Ada problem sedikit di team KKN aku, dokumentasi nih. Bisa-bisa aku di suruh ulang KKN nya.” jelas nya.

Rita menganggukkan kepala nya, “Ya udah kesana gih, hati-hati ya.”

Dirga tersenyum lalu mencuri kecupan manis tepat di ubun-ubun Rita, membuat sang empu tersenyum malu sambil sedikit meninju lengan lelaki itu.

Dirga tertawa, “Ya udah aku berangkat ya, dadah sayang. Kalo udah sampe rumah kabarin ya!” pamit nya sambil melambai kan tangan.

Rita membalas lambaian itu, “Dadah!”

Diam-diam Rita menghela napas berat, baru sebentar ia quality time dengan sang tuan tapi belum sampai setengah hari, Dirga sudah mendapat panggilan telepon dari urusan KKN.

Agak kecewa sebenarnya, tapi tak apa. Masih ada waktu lain, wajar kalau Dirga sibuk karena hidup nya tak selalu tentang Rita.

€¥€

Kim Doyoung as Dirgantara Wisesa

X

OC as Rita Geofanny

•short story•

-inrd.2020

Ku Kira Kau Rumah : KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang