Chapter 11 | Such a blessing

9 1 0
                                    

Kamu lega setelah acara selesai. Kamu dan Taeyong resmi menikah sekarang.

Acara itu dihadiri banyak orang, banyak media yang nyorot kalian karena Taeyong juga orang penting.

Setelah satu bulan kalian mempersiapkan semuanya dibantu papah kamu, karena Taeyong juga sibuk sama kantornya.

Beruntungnya itu semua lancar tanpa kendala. Kalian sudah menikah dan mengucap janji di altar beberapa saat lalu, dan Taeyong cium kamu di depan banyak orang.

Sejin datang, dia sama Jaehyun. Itu udah lama, sekitar satu bulan yang lalu. Ternyata Sejin gak tau kalau pacarnya selingkuhin dia dari setengah tahun yang lalu, tragis emang.

Jaehyun sendiri ngaku kalau dapetin Sejin itu susah banget. Dia cerewet dan susah diatur, malam Jaehyun mencium Sejin itu buat Sejin benci sama Jaehyun.

Tapi akhirnya Jaehyun gak nyerah sampai dia bantu memergoki pacar Sejin. Jadi begini lah mereka sekarang, pacaran dan bucin minta ampun--- itu Jaehyun.

"Kalian kapan nyusul?"

Jaehyun dengan bangga jawab kamu, "Sekarang juga gak papa."

Kamu, Taeyong dan Sejin tertawa bersamaan mengejek Jaehyun. Pemuda itu selalu bikin siapapun ketawa.

Teman-teman Taeyong datang kecuali Mark. Dia masih di Canada katanya.

Kamu senang akhirnya acara selesai. Kamu pulang dan Taeyong biarin kamu tidur sementara dia balik sama laptopnya. "Taeyong kamu gak capek apa? Gak bisa ditunda besok?"

Taeyong mendongak, dia tutup laptopnya dan mendekatimu. "Kamu lagi ada maunya ya?"

"E-enggak kok. Kamu apaan deh."

Taeyong mendekatkan dirinya dan langsung menyerang area lehermu. Dia menciummu beruntut hingga kamu kehabisan napasmu.

"Taeyong.."

"Uhm?"

Kamu masih tersenggal sedangkan Taeyong sudah di belakangmu sekarang. Dia menghadapkan kamu ke depan cermin sehingga kamu dapat lihat dia peluk kamu di belakangnya.

Kamu merasakan hangat di leher belakang kamu saat Taeyong memberikan ciuman di sana. Terus kuat hingga menciptakan kemerahan di sana.

Taeyong melihat ke arah kaca. Dia melihatmu tersenggal dan gak berdaya karena perlakuannya.

"Ayo tidur. Aku capek banget, besok pagi aja kalau kamu mau aku lakukan sampai kamu puas."

Kamu kesal saat Taeyong melepaskan pelukannya. Bukannya kamu ingin melakukannya, kamu juga capek. Tapi Taeyong selalu menggodamu.

Kamu mengejar Taeyong ke tempat tidur dan gak sengaja duduk di pangkuannya. Taeyong tersenyum puas. "Kamu beneran mau sekarang? Yaudah ayo sekarang."

Wajahmu penuh semburat merah saat Taeyong mengejekmu telak saat ini. Kamu gak bisa apa-apa saat kamu berniat turun tapi Taeyong menahanmu.

"A-aku gak gitu Tae.."

"Kamu mau ini kan?" Taeyong mulai melepas tiga kancing bajumu.

Kamu memberontak sampai kamu berhasil melepaskan diri dari Taeyong. Kamu segera tidur membelakangi Taeyong.

Taeyong tertawa puas lihat kamu salah tingkah, kamu dapat merasakan dia ikutan tidur juga. Dia terus panggil kamu tapi kamu gak menggubris dia sama sekali. Kamu kesel sama dia, entah itu gara-gara apa.

Detik kemudian kamu merasakan sesuatu melingkar di tubuhmu, Taeyong meluk kamu dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di punggungmu.

Itu kebiasaan dia, dia sering ndusel ke kamu kalau kamu mau tidur. Dia bilang sabun aroma buah dia bekerja di tubuh kamu. Dia suka banget menciumi aroma tubuh kamu.

TUAN LEE (Short Story)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang