Tujuh🌻

104 82 29
                                    

Hola
Hehe, ketemu lagi nih kita
Gimana kabar kalian semua? Semoga pada baik-baik ya.

Udahlah langsung aja, kita cekidot😁

🌻🌻🌻

"NANTA" teriak Ais melihat salah satu teman dekatnya, yang diteriaki pun langsung berlari melambaikan tangan.

"AAA, AIS JEJE, AKHIRNYA KITA KETEMU." histeris Nanta menubrukkan badannya memeluk mereka berdua.

"Astaga, udah berapa lama kita engga ketemu?" tanya Nanta sembari melepaskan pelukan eratnya.

"Emm, sekitar 6 bulan?" tanya Jeje ragu memandang Ais dan Nanta.

"8 bulan deh kayaknya" jawab Ais ikutan ragu

"Udah-udah, mau 6 bulan kek 8 bulan kek, yang penting kita udah bisa bareng lagi. YEAY!" pekik Nanta meninju udara di atasnya dengan semangat.

"YEAY!!" ikut Ais dan Jeje.

"Ekhem" deheman Vasha -yang disengaja- mengalihkan atensi Ais dan Jeje, termasuk Nanta.

"Siapa nih, temen baru yaa?" tanya Nanta yang diangguki Ais dan Jeje.

"Kenalin Nanta, dia Vatika Shade Dinandara, panggil aja Vasha. Dan Vasha, kenalin ini Alvinanta Yulia Nagaswara panggil aja Nanta" ucap Jeje mengenalkan.

"Vasha."

"Nanta" saling menjabat tangan, lalu dinaik-turunkan dengan sedikit keras oleh Vasha.

"Btw, lu gugus apa Nan?" tanya Jeje memandang Nanta.

"Ah, gua gugus pelangi. Lu pada gugus apa dah?"

"Kita bertiga se-gugus Nan, matahari. Berarti gugus kita tetanggaan ya?" tanya Ais yang dibalas anggukan senang oleh mereka bertiga.

"Kalian mau kemana nih sekarang?" Nanta bertanya sembari membenarkan tali sepatunya.

"Yaa kita mau pulang lah, masa mau di sini terus sampe besok" jawab Jeje agak ngegas.

"Hehe, barangkali aja kali mau main gitu, 'kan gue mau ikut."

"Hm, kalau sekarang kita bedua engga bisa, besok aja gimana?" usul Ais.

"Okeh, sipp" mengacungkan kedua ibu jarinya, Nanta memutuskan untuk pamit karena jemputan nya sudah menunggu sedari tadi di depan gerbang.

"Dadah" mereka berempat saling melambaikan tangan.

"Emm Sha, kita juga pulang duluan ya, atau kamu mau ikut kita aja?" tanya Ais.

"Engga usah, gue bisa naik bus kok, kalian duluan aja" mengibaskan kedua tangannya kedepan -seperti mengusir hewan-.

Ais dan Jeje hanya berdecih malas, menggelengkan kepalanya.

"Dadah" mereka kembali saling melambaikan tangan.

Setelah mobil jemputan teman-temannya sudah tak terlihat lagi, Vasha berjalan kearah halte bus.

Halte bus yang tadinya sepi, menjadi ramai. Bus berhenti tepat dihadapan Vasha tapi, dengan banyaknya orang -yang entah kenapa mendadak banyak- membuat Vasha jatuh terdorong dengan keras.

"Ck, apa-apaan sih. Kenapa pada naik bus coba, perasaan tadi pagi engga sebanyak ini deh" monolog Vasha menjauhi halte bus, yang sekarang malah semakin ramai.

Mengibaskan rok birunya, Vasha meringis perih ketika telapak tangannya membersihkan roknya.

"Sial, cuma jatuh gitu doang telapak tangan gue jadi kayak gini!" ucapnya agak keras.

Excessive FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang