Hello welcome back, maaf ya kalo lama banget lanjut story ini. okay selamat membaca................
Yoora merasa jika dirinya sangat ketakutan dan mengalami tekanan, dia merasa seperti diawasi sepanjang waktu, setiap gerakannya dipantau dan setiap tindakan dicatat.
Setelah dia menerima panggilan telepon yang menyeramkan itu, dia mendapat setidaknya 20 panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal. Yoora terlalu takut untuk mengangkatnya sehingga dia mengabaikan semuanya.
Yoora berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar. Pikirannya melayang ke kejadian dengan Yoongi di ruang penyimpanan dan dia bisa merasakan dirinya tersipu membayangkannya kemudian dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya.
"Dia sangat dekat denganku, aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya memancar dari dirinya dan aroma kuat dari parfum yang ia gunakan," senyuman kecil terlihat di wajahnya.
Yoora hanya bisa berharap Yoongi tidak marah padanya, Yoora tidak ingin kehilangan Yoongi. Terlepas dari keadaan aneh dari pertemuan pertama mereka, Yoora merasa sangat terikat pada Yoongi bahkan jika yoongi hanya bermain-main dengannya.
Kini Yoora mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah lagi, berharap entah bagaimana menghindari melihat Miyeon, gadis yang perlahan-lahan menghancurkan hidupnya.
Yoora berjalan ke sekolah dengan kepala tertunduk. Dia menyelipkan earphone ke sakunya dan berjalan ke lokernya. Dalam perjalanannya dia mendengar namanya dipanggil. Yoora mendongak, mengibaskan rambut panjangnya dari wajahnya sehingga dia bisa melihat.
Yoora melihat Yoongi dan 6 temannya berdiri tepat di depannya, mereka semua tersenyum padanya.
Yoora merasa seolah seseorang telah menikamnya. Dia tidak bisa menahan rasa bersalahnya lagi dan bukannya berbalik dan mengabaikannya, Yooa hanya berdiam diri. Yoora memberi mereka senyum lemah, itu yang terbaik yang bisa Yoora lakukan.
"Hai teman-teman," katanya lembut saat melihat ekspresi laki-laki itu melembut.
Taehyung berlari ke arahnya dengan tubuh tersenyum dan meletakkan tangannya di bahunya. "Kami sangat merindukanmu, Yoora ya."
Yoora merasakan darah mengalir ke pipinya saat dia melihat Taehyung menatapnya dengan penuh harap, mata hitamnya yang indah menatap ke arahnya, dia bisa merasakan dirinya tersesat di dalamnya.
Yoongi dan Jungkook bergabung dengan Taehyung saat mereka semakin dekat dan seketika memeluk Yoora. Yoora menjerit karena terkejut, tetapi membiarkan mereka memeluknya sampai dia merasakan udara keluar dari paru-parunya.
"Teman-teman, aku tidak bisa bernapas," keluh Yoora yang mulai kehabinas napas.
Yoongi dan teman-temannya segera melepaskannya sambil tertawa kecil.
"Maaf, kami tidak bisa menahan diri. Kami mengkhawatirkanmu, "kata Jungkook saat tatapannya terfokus pada memar yang hampir sembuh di pipi Yoora.
Yoora menyelipkan sehelai rambutnya di belakang telinganya dan dengan gugup memainkan kain kemejanya, tidak yakin harus berkata apa.
"Maaf aku mengkhawatirkan kalian, aku tidak bermaksud begitu," ujar Yoora sambil menatap kedua kakinya sendiri.
Yoongi mengamatinya dengan cermat. Dia jelas tidak bertingkah seperti dirinya sendiri akhir-akhir ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING WITH MIN YOONGI [M]
Fiksi Penggemarkesalahan Yoora yang tidak sengaja mengirim sebuah pesan kepada pria paling panas di sekolah. seandainya saja itu hanya sebuah pesan biasa, akan tetapi ini diluar dugaan Yoora sehingga seketika membuat hdiupnya menjadi kacau sekaligus menyenangkan s...