74. semua berubah

268 94 25
                                    

Hallo semua sudah berabad abad, author yang bukan cenayang ini baru muncul kepermukaan setelah hibernasinya dari keterpurukan berkepanjangan.

Oke skip...

Dengan kekuatan yang ada akhirnya diriku muncul pasti udah pada lupa sama cerita ini atau ada yang rindu?












Kalian harus tetap vote sama comment ya...













Happy reading🎉










































Seminggu kemudian

Setelah kecelakaan itu gelvina dan rama sama sama dirawat di rumah sakit yang sama, dan mereka juga mengalami koma .

Di depan ruangan rama ada mamahnya yang setia menunggu dan beberapa orang lagi, namun ruangan gelvina hanya sahabat sahabatnya saja yang bolak balik untuk menjaga gelvina.

Diruangan serba putih, bau obat dan alat alat yang terpasang di tubuhnya.

Wanita cantik itu perlahan membuka matanya, ingatannya pun sedikit demi sedikit tersadar.

"Kau bisa mendengar ku?"tanya dokter dhika.

Gelvina mengangguk tanpa berkata apa apa.

"Coba katakan sesuatu"pinta dokter dhika.

"I...iya "ucap gelvina dengan suara serak.

"Dokter dhika aku ingin minum"pinta gelvina.

Dokter dhika pun memberi minum dengan sedotan untuk gelvina.

"Makasih, mengapa kaki ku tidak bisa bergerak?"tanya gelvina.

"Tak perlu khawatir gelvina, nanti juga akan pulih, kaki mu sedikit mengalami trauma benturan dan juga ada beberapa tulang yang patah, hanya kaki kanan mu saja, satu bulan nanti juga akan pulih, untuk saat ini kau harus pake kursi roda terlebih dahulu "ucap dokter dhika.

"Rama apa dia baik baik saja?"tanya gelvina.

"Dia koma dan belum sadar sampai saat ini"jelas dokter dhika.

"Apa aku boleh melihatnya?"tanya gelvina.

"Ini sudah tengah malam"sambil menunjuk kearah jam.

"Antarkan aku"pinta gelvina.

Dokter dhika tak bisa membatah keras kepalanya seorang gelvina.

Lalu ia mengambil kursi roda dan mengangkat gelvina untuk duduk di kursi roda itu.

Wajah pucat sekali, perban di kepala, di tangan kanan kiri dan kaki juga, padahal keadaan gelvina lebih tragis di tambah penyakit yang ia derita tapi ia lebih khawatir dengan orang lain.

Setelah sampai di ruang rama tak ada siapa pun disana .

Setelah didalam dokter dhika ijin menunggu diluar.

"Kenapa kamu belum bangun, bangunlah apa kau tak merindukan ku, rama maafkan aku karena membuatmu sampai di keadaan seperti ini, lagi lagi aku membuat orang lain sekarat, tapi tak akan lagi suatu saat nanti"ia menyekat air matanya.

Gelvina perlahan membuka kalung nya yang di sana ada dua liontin dari kakaknya dan sebuah kunci.

Dengan susah payah ia berdiri karena kaki kirinya masih kuat untuk berdiri , kebetulan rama memakai kalung berliontin G&R itu nama gelvina & rama.

Gelvina Story's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang