14. Kiriman Paket Mengejutkan
Dengan cepat Zefa melangkahkan kaki nya menuju ketempat dimana Yeza sedang latihan basket. Jika bukan karena mendengar informasi tentang pertengkaran antara Yeza dan Sekala dari Alna mana mau Zefa dengan lapang dada mendatangi Yeza yang lagi latihan.
"Lo bener-bener ya!" pekik Zefa.
"Ampun Za, suer gue bukannya mau bohong ke lo tapi gue terpaksa," kata Yeza.
"Tapi kenapa harus bilang kalo lo di suruh angkat jemuran sih? emang gak ada alasan yang lebih estetik gitu ketimbang ngangkat jemuran. Ngaco lo kebangetan!" tukas Zefa.
"Gue minta maaf Fa, janji deh gue gak bakalan ngulangin lagi." kata Yeza dengan memelas.
Zefa mengernyitkan dahinya ketika melihat ke sekitar yang ternyata banyak pasang mata menjadikan Zefa dan Yeza sebagai pusat perhatian. "Sini lo ikut gue!" Zefa menarik Yeza untuk menjauh dari keramaian.
"Gue tanya alasan lo bertumbuk sama si Sekala apaa? terus gila lo ya, udah muka babak belur kek gini tetap aja maksain latihan!" lanjut Zefa mengomeli Yeza yang sudah seperti emak-emak yang lagi marah ke anaknya.
"Cie khawatir avv unyuu," goda Yeza.
Zefa mencubit lengan Yeza. "Gue nanya serius Yeza!" tukas Zefa.
"Haha iya iya gue jelasin, bentar tarik napas dulu biar gak bengek. Jadi begini, gue kan sama si Sekala tuh emang dari dulu rebutan jabatan kapten basket. Nah kebetulan karna gue lebih jago ashiap canda jago, jadi gue yang kepilih buat mimpin tim basket severus terus dia gak terima dan dia selalu cari celah buat balas dendam ke gue. Lalu beberapa hari ini gue tuh heran kenapa bisa dia gak nyari masalah ke gue ternyata dia punya rencana busuk yang akhirnya gue ketahui. Alhasil jadi ginilah." jelas Yeza lalu diakhir menunjuk wajahnya yang sedang babak belur akibat berkelahi.
Zefa mengangguk-angguk tanda paham. "Tapi kenapa harus kelahi sih?" tanya Zefa.
"Awalnya gue gak mau pake kekerasan tapi karna dia mancing gue yah gue kemakan emosi, gitu zeyeng." jawab Yeza lalu mencubit pipi Zefa gemas karena merasa senang bisa membuat pacar cueknya itu bisa mengkhawatirkan nya.
"Btw lo tau gue lagi bertengkar sama si Sekala dari siapa?" tanya Yeza.
"Eum itu dari Alna, tau kan Alna yang mana?" ucap Zefa.
Yeza mengangguk. "Temen lo yang cerewet itukan?" tebak Yeza.
"Iya, hm okelah karna udah selesai jadi gue pulang aja," ujar Zefa namun digelengkan oleh Yeza pertanda tidak boleh.
"Kenapa?" tanya Zefa.
"Lo disini aja, temenin gue latihan basket biar gue makin semangat gituloh. Mau ya?" bujuk Yeza.
"Iya-iya udah sana latihan biar gue duduk disitu," kata Zefa lalu menunjuk sebuah tempat duduk yang tak jauh dari area lapangan basket itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...