Apdet lagi ah
Btw kalian ada yang bingung mau pake "aku" atau "gue" "gua" ga sih?
Kok aku bingung ya pas mau ngomong atau nulis kalimat di internet, apa cuma aku aja yang gitu.Sorry oot
•
–
•"Selamat pagi sayang."
"Sayang-sayang, pala lo bengkok!" kesal Yoora menepis rangkulan Hyunjin.
"Dia siapa sih, Ra?" tanya Daniel yang baru saja datang dari memarkirkan motornya di tempat parkir.
"Gatau tuh, Bang. Ga jelas dia."
Hyunjin menukkikan alisnya ke dalam, menatap Yoora cemas, "Aku ga jelas? Kamu minus berapa sayang? Besok kita langsung beli kaca mata ya."
Yoora mengacungkan jari tengahnya sesaat kemudian berjalan dengan cepat menuju kelas.
"Sayang, kok aku ditinggal sih?"
Grep
Hyunjin menoleh ke belakang saat tasnya ditarik oleh tenaga kuat Daniel.
"Lo Hyunjin kan? Ga usah SKSD sama adek gue!"
"Aduh Bang, jan gini dong. Masa kasar gini sama calon ipar," ujar Hyunjin sambil menyengir.
"Calon ipar?"
"Iya, bunda aja udah ngerestuin. Udah ya Bang, mau nyusul Yoora."
Daniel hanya memandangi Hyunjin dengan heran.
***
"Pak saya izin bolos," Hyunjin mengacungkan jarinya di sela-sela penjelasan Pak Han
Guru itu menatap Hyunjin heran, "Bolos kok minta izin?"
"Izinin ya Pak, soalnya saya udah ga kuat."
"Ga kuat apa?"
"Duh, pokoknya udah ga tahan. Jantung saya tuh dag dig dug gitu."
"Kamu sakit jantung, Hyunjin?"
"Kayaknya iya, Pak. Saya harus cari obat dulu," sahut Hyunjin.
"Cari obat? Oh ya silahkan. Perlu ditemenin sama temen kamu?" tanya Pak Han serius.
"Ga usah Pak, obat saya deket kok, dikelas sebelah."
"Lho, bukannya di uks ya?"
Hyunjin mundur perlahan menuju pintu, "Pacar saya tuh obat saya pak. Supaya jantung ini berhenti gelisah," ujarnya langsung berlari dari sana.
"HWANG HYUNJINNNNN" geram Pak Han
Anak-anak yang melihat itu berusaha menahan tawa, namun sepertinya gagal. Seisi kelas justru menertawakan Pak Han, seperti harimau yang ditipu kancil.
***
"Beb"
"Shhhttt"
"Sayang.."
"Ra"
"Yoora"
"Oy!"
Yoora hanya melihat Hyunjin malas. Cowok itu mengintip dari balik pintu kelas sembari tersenyum pada Yoora.
"Kang Yoora, kamu tidak memerhatikan kelas saya?"
Yoora langsung melihat Bu Jung, "Maaf, Bu."
"Coba kamu kerjakan soal nomor 1!"
Yoora menatap Hyunjin kesal, sementara itu Hyunjin mengepalkan tangannya dan berbisik, "Fighting!"
Yoora memutar bola matanya sebelum kemudian maju ke depan, mencoba menjawab soal yang nampak agak rumit.
3 menit berlalu, namun Yoora masih saja tidak bisa menyelesaikan soal itu.
"Kenapa Yoora?"
"Maaf, Bu. Saya tidak bisa."
Bu Jung menggelengkan kepalanya, "Makanya kamu perhatikan penjelasan Ibu!"
"Maaf, Bu."
"Berdiri di sana! Sebelum ada yang mau membantu menjawab soal itu, kamu tidak boleh duduk!"
Yoora dengan pasrah menuju ke sebelah papan tulis, mulai berdiri dengan mengangkat satu kakinya.
"Tidak ada yang mau membantu Yoora?"
Semuanya menggeleng, bahkan si juara kelas berkata, "Maaf, Bu. Tapi tipe soal seperti itu belum pernah Ibu jelaskan."
Yoora melirik Anna, "tolongin gue," bisiknya.
Namun Anna menggeleng karena ia juga tidak paham pada soal tersebut.
"Kalau tidak ada yang mau menjawab sebelum Ibu jelaskan, Yoora harus berdiri di sini sampai jam pelajaran Ibu berakhir."
Pintu pun terbuka, menampilkan sosok Hyunjin yang berjalan memasuki kelas.
"Kamu? Ngapain kamu kesini?"
"Biar saya yang jawab soalnya, Bu."
Semua orang memandangi kedatangan cowok itu.
"Kamu pikir kamu dari kelas ini?"
Namun Hyunjin tak menghiraukan perkataan Bu Jung. Ia malah merebut spidol di tangan Bu Jung dan berjalan menuju papan tulis."
Pertama-tama ia membuat sebuah tabel.
½,½√2,½√3, dan seterusnya.Ia lantas mulai membaca soal cerita tersebut. Jemarinya sibuk menuliskan sin, cos, tan. Namun yang menarik adalah, cowok itu tidak memakai rumus, namun langsung menulis angka.
"Sudah, Bu."
Bu Jung terdiam dibuatnya.
"Maaf tidak isi rumus, karena saya tidak hapal."
"Terus ini gimana cara kamu ngerjainnya?''
"Logika mungkin?" Hyunjin lantas melirik Yoora yang menatapnya heran, "karena saya sudah menjawab soalnya, Yoora boleh duduk kan, Bu?"
"Hah? Oh–iya boleh."
***
"Halo Ketua."
"Oh iya, dia baik-baik saja."
"Baik, Ketua."
"Maaf Ketua, barusan salah satu guru kami melaporkan perkembangan belajar putra anda."
"Iya Ketua, ia bisa mengerjakan soal dengan benar."
"Ya Ketua? Anda bisa memercayai saya."
Telepon tersebut ditutup sesaat sebelum lelaki beruban itu menaruh gagang telpon. Disebelahnya ada papan nama bertuliskan:
Kepala Sekolah Hwang Jo Seok
•
•
Hwang Jo Seok itu siapa? Mau tau? Liat komen!
Btw ku dah mau PTM, doain supaya lancar dan bisa cepat beradaptasi ya guys :v
Yuk, komen next disini!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession-Hwang Hyunjin ✔
Fanfic[Proses revisi] Ganteng sih iya, tapi jahilnya kebangetan! Masih minat macarin dia? 1#anaknyasar - 10Feb2021 Up paling lambat 3 hari