Bagian 4

455 19 3
                                    

“Assalamu'alaikum, selamat pagi Rita.”

Rita terkekeh manis, “Waalaikumsalam, selamat pagi Dirga.”

“Udah siap?” lelaki itu bertanya.

Rita mengangguk, “Udah, yuk.” jawab nya.

Rita mendudukkan diri di jok belakang motor Vario milik Dirga. Wangi parfum lelaki itu tercium dengan tajam di hidung nya, membuat sang empu memejamkan mata sebentar untuk merasakan aroma tubuh lelaki nya itu.

Dirga tersenyum tipis dari kaca spion, “Kamu ngapain merem merem gitu?”

Rita tersentak lalu terkekeh malu, “Parfum kamu, wangi banget.” kata nya, menyenderkan kepala tepat saat motor di jalankan.

“Kan aku emang wangi, rajin mandi. Gak kaya kamu, mandi sehari sekali, pake parfum kalo inget doang.” ejek Dirga memelankan laju motornya.

Rita yang dibuat kesal, menepuk pundak Dirga sedikit keras. Tapi, itu berhasil membuat sang empu mengaduh.

“Aduh! sakit Ta.”

Rita bersungut, “Lagian kamu tuh ngada-ngada! mana ada aku mandi sehari sekali.” bibir nya mengerucut sebal.

“Emang bener kan? Ta, kita itu udah 3 tahun bareng-bareng. Udah hafal kebiasaan satu sama lain, diluar kepala.” ujar nya memberi pembelaan.

Alih-alih menjawab, Rita malah terdiam mendengar kalimat yang di lontarkan oleh Dirga. Kejadian 2 hari yang lalu mulai terputar di otak nya seperti dokumenter dalam radio.

“Ta, kok bengong?”

Rita tersentak kaget dan tersadar dari lamunan nya, “E--eh hehe, iya sih. Tapi aku udah jarang mandi sehari sekali. Sekarang, udah rajin dong.” kata nya dengan membela.

Dirga tertawa, “Iya deh iya, percaya.” jawab nya dengan nada mengejek.

Rita makin cemberut, “Ledekin aja terus.”

'°'

Dirga dan Rita sudah memasuki area parkir. Kedua mahasiswa itu turun dari motor lalu berjalan beriringan menuju fakultas masing-masing.

See you babe!”

Rita melambaikan tangan nya, “See you soon!” jawab nya tak kalah kencang.

“Wah~ udah akur ya?”

Rita tersentak kala memutar kepala ke arah depan, ia tersenyum canggung pada Ten.

“Hehe, alhamdulillah.” imbuh Rita.

Lelaki manis itu tersenyum simpul, “Gak ada yang mencurigakan ya?” tanya Ten tiba-tiba.

Rita mengernyit tak mengerti. Apa nya yang mencurigakan?

“Maksud lo?” tanya Rita, masih heran.

Bukan nya menjawab Ten malah mengedikkan bahu, “Nanti lo juga tau.”

Plis ya Ten, ini masih pagi.

'°'

“Kania, nih charger nya. Makasih ya.”

Gadis cantik itu mengangguk, “Sama-sama. Eh btw, Ta.”

Rita mengangkat alis nya, “Tadi Keysha nyariin lo.” jawab Kania.

Keysha nyariin gue? , Ia membatin.

Ku Kira Kau Rumah : KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang