36. Panggilan hati

307 9 0
                                    

'Aku mencintaimu Mas dan aku memaafkanmu...

Samar-samar Novi mendengar suara seseorang yang dikenalnya hingga diapun mendongak mencari darimana asal suara itu dan sepasang matanya melihat Radinda sedang menangis sambil  mengusap air mata Abimanyu.

"Mbak Radin!" ucap lirih novi yang mampu menarik atensi Radinda yang kini masih melayang disamping Abimanyu.

'Novi apakah kamu melihatku?'

Novi menganggukkan kepalanya perlahan dia melihat Radinda tersenyum.

'Aku mohon tolong dekatkan putra-putraku aku ingin merasakan mendekap mereka'

Novi mengangguk kembali tapi tiba-tiba suara dokter menginyerupsi mereka.

"Mohon maaf kami akan melepas alat-alat yang ada di tubuh pasien!"

Dengan berat hati Abimanyu menyingkir membiarkan paramedis melepaskan alat-alat ditubuh Radinda namun saat para perawat hendak melepas alat-alat di tubuh Radinda tiba-tiba terdengar suara seruan.

"Tunggu!"

Para perawat itupun menoleh tak terkecuali Abimanyu dan Arimbi.

"Tunggu dokter setidaknya beri kesempatan Kakak saya untuk mendekap putranya walaupun sekali! saya mohon dok!"

Dokter itupun menghela nafas dan untuk selanjutnya diapun mengangguk memberi tanda pada semua perawat untuk menyingkir sementara Abimanyu dan Novi masing-masing membawa satu bayi dan mendekat kearah jasad Radinda.

Abimanyu mencium kening putra-putranya lalu berkata dengan nada bergetar pada keduanya.

"Ini Mami sayang beri salam pada Mami kalian!"

Lalu dibaringkanya putranya dengan posisi tengkurap diatas dada Radinda begitupun Novi diapun membaringkan bayi itu berdampingan dengan saudaranya lalu seperti dikomando keduanya menangis kencang membuat siapapun yang melihatnya trenyuh dan meneteskan air mata.

Bayi bayi itu terus menangis seakan mereka merasakan kepiluan orang tuanya tiba-tiba air mata mengalir deras di sudut mata Radinda membuat Abimanyu terutama para dokter terkejut tanpa dikomando mereka langsung bertindak dan melakukan prosedur keselamatan namun nihil Radinda tak kunjung tersadar akhirnya para dokter kembali menyerah membuat harapan yang menyala kembali padam seketika.

Novi melihat Roh Radinda masuk kedalam jasadnya dan seiring waktu setelahnya tiba-tiba monitor menampakkan tanda grafik yang semakin lama semakin meningkat membuat dokter dan perawat bergegas melakukan penangan dan tindakan yang diperlukan, tak lama terdengar suara tarikan nafas cepat dari mulut Radinda.

"Alhamdullillah! Selamat datang kembali nyonya Radinda suatu mukjizat luar biasa anda dapat kembali Alhamdullillah barokallah!" kata dokter memberi sapaan pertama pada Radinda sambil memasang kembali oksigen dihidung Radinda.

"Anak saya dok! saya ingin mendekap putra-putra saya!" kata Radinda lirih karena dia masih tidak menyangka bahwa dirinya diberi kesempaaatan kembali kedunia ini.

Dokter itu mengangguk dan mempersilahkan Abimanyu yang sedikit ragu dan takut mendekati istrinya itu, dia takut istrinya itu akan kembali kolaps saat melihatnya dan teringat kejadian terakhir yang telah terjadi sementara Novi telah meletakkan bayi itu di atas lengan Radinda yang segera memeluk bayinya sayang. Abimanyu akan memberikan satu putranya yang lain pada Arimbi saat sebuah suara lirih memanggilnya.

"Mas Abi kemarilah aku merindukanmu apakah kamu tidak merindukanku?"

"Aaa...aku!" Abimanyu tergagap dengan mata yang berkaca-kaca hatinya membuncah dengan perasaan antara bahagia, takut dan cemas akan sesuatu. Mengetahui perasaan suaminya Radinda kembali berkata.

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang