6) Mosquito Bite - renhyuck

10K 449 46
                                    

a little bit 🔞

.

.

.

.

Renjun kesal.

Harusnya saat ini Haechan sudah mengembalikan stik game miliknya yang bocah itu pinjam dua hari yang lalu. Walaupun benda itu milik Renjun, tapi ia heran karena benda tersebut lebih banyak menghabiskan waktu di kamar Haechan, teman satu flatnya.

" dasar tidak tau diri. " umpat Renjun seraya memberesi selimutnya yang berantakan.

Sore ini Renjun sedang tidak ada jam kuliah, dan cuaca diluar juga sedang tidak baik. Hujan terus mengguyur kota sejak pagi, walaupun air langit itu sudah mereda, tidak sederas tadi pagi tapi tetap saja hawanya terasa dingin.

Disaat seperti inilah Renjun merasa bosan dan bermain game adalah satu-satunya cara Renjun untuk membunuh rasa bosannya.

Acara televisi tidak ada yang menarik. Lagi pula Renjun tidak terlalu suka menonton televisi. Hal yang biasa ia lakukan adalah keluar flat untuk sekedar minum kopi di cafe dan mencari camilan untuk menemani malam panjangnya bersama tugas tugas kuliah.

Tapi saat ini cuaca tidak mendukung kebiasaannya. Jadi anak laki-laki itu hanya mendesah bosan di sofanya sambil memandangi rintikan hujan melalui jendela.

Akhirnya dengan terpaksa ia bangkit dari duduknya dan berjalan cepat keluar kamarnya untuk menghampiri pintu lain dari flat itu.

Renjun mengetuk pintu tersebut sekali dua kali namun tak ada balasan. Detik berikutnya ia mengetuk pintu itu dengan brutal. Beruntung flat ini tidak ada penghuni lain selain dirinya dan Haechan, jadi ia tidak peduli dengan keributan yang ia timbulkan.

" HAECHAN!! "

" LEE DONGHYUCK!! "

" tsk! "

Renjun berdecak kesal saat teriakannya masih belum direspon.

Anak laki-laki itu memandang kearah knop pintu tersebut, haruskah?

Renjun memang sudah hampir satu tahun ini tinggal bersama pria gemini itu, tapi ia masih belum berani jika harus menyelonong masuk ke kamar pria tersebut tanpa izin. Renjun masih memiliki tata krama omong-omong.

Namun saat ini ia curiga. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Walau ia juga berpikir tidak mungkin laki-laki konyol itu melakukan tindakan aneh. Seperti bunuh diri?

Renjun tersenyum miring, ini belum masa mereka mengerjakan skripsi jadi untuk apa juga Haechan harus bunuh diri? Toh Haechan tipe orang yang lebih merelakan skripsinya hancur daripada dirinya yang hancur.

Renjun kembali menatap knop pintu tersebut.  Tanpa berpikir lagi ia memutar knop tersebut dan mencoba mendorongnya. Tapi gagal.

Renjun mengernyitkan dahinya. Ternyata Haechan sedang tidak berada dikamarnya, pintu tersebut dikunci. Hal tersebut membuat Renjun menghela nafas frustasi. Kenapa juga Haechan pergi tidak mengajaknya. Ia bisa mati bosan di dalam kamar jika seperti ini.

Dengan gontai ia berjalan kembali memasuki kamarnya dengan jarinya yang sibuk mencari kontak seseorang dan mendialnya.

Renjun menjatuhkan dirinya diatas sofa dan menunggu seseorang disebrang sana mengangkat panggilannya.

" ..... "

" Hyuck! kau dimana? "

" ..... "

" Apa kau masih lama? "

" ..... "

" Oke. Jika kau pulang jangan lupa kembalikan stik game ku dan bawakan aku snack "

" ..... "

RENJUN ONESHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang