e m p a t p u l u h

1.4K 148 7
                                    

Cuma kamu sayangku di dunia ini
Cuma kamu cintaku di dunia ini

Tanpa kamu sunyi kurasa dunia ini
Tanpa kamu hampa kurasa dunia ini

Suara duet maut dari Jaehyun Irama dan Rosé Sugiarto. Sepulang dari kampus, Rosé ngajak Jaehyun makan, tapi Jaehyun masih kenyang. Eh Rosé ngamuk, ujungnya Jaehyun yang ngalah kasih makan Rosé seabrek dah. Dari situ mereka baikan dan nyanyi bareng-bareng muterin pohon kek pelem pelem India gitulah.

Cuma kamu sayangku di dunia ini
Cuma kamu cintaku di dunia ini

Tiada kalimat dapat melukiskan
Betapa cintaku kepada dirimu
Tiada ibarat sebagai umpama
Betapa sayangku kepada dirimu

Jaehyun menempatkan dirinya di belakang Rosé, memeluknya dari belakang. FTV Gentabuana banget dah ini, nyanyi dangdut sambil mesra-mesraan di taman. "Jae...aduh...duh...lepasin Mawar bentar deh!" Rosé menepis pelukan hangat Jaehyun. "Rosie kenapa?" Jaehyun memandangnya khawatir.

"Ma...maaf... Jae... aku kebanyakan makan ubi jadi..."

DUARRRRR...

Tolong harap tenang itu bukan suara bom tapi suara kentutnya Rosé akibat kebanyakan makan ubi cilembu. "Maaf ya... duh pasti bau lagi, mana aku belom boker udah dua minggu." Tolong bayangkan lagi, dear Rosé enggak boker sehari aja baunya udah gak enak apalagi udah dua minggu, dah ke fermentasi dah tuh boker.

"Ya ampun untung pacar..."

Bruuukkk...

Jaehyun pingsan setelah mencium aroma angin barat yang keluar dari Rosé. "Jae...hey...jangan mati dulu dong, jangan mati sebelum bayarin aku makan seblak!" Rosé menggoyang-goyang tubuh Jaehyun yang lemas tak sadarkan diri.

***

"Jennie... Jennie... tunggu!!!"

Taehyung menghentikan langkah kaki Jennie dari, menarik lengan gadis itu agar berbalik ke arahnya. Pandangan mata bertemu, "Jen... soal yang kemarin gue minta maaf..." Taehyung mengusap tengkuknya agak canggung dengan gadis di depannya. "Tapi, hari ini lo masih bisa kan kasih kesempatan kedua buat gue?" Senyum gugup Taehyung membuat Jennie menahan tawa.

"Jennie... sebenernya..."

"Gue...eum..."

Jennie sudah berharap Taehyung pasti akan mengatakan cinta padanya. Dua tangan Jennie yang mengepal sudah menahan rasa gemas, berharap pemuda tampan di depannya menyatakan cinta padanya setelah dari kemarin membuat jantungnya dag dig dug serr. "Jen... gue pengen balikin Lamborghini yang pernah lo kasih ke gue." What...the...

Langsung shock berat Jennie, bukan pernyataan cinta ini. "Ooh... gitu? Tapi gue ikhlas gue kasih itu buat lo Mpi." Jennie menahan kegeerannya dengan mencoba bersikap tenang. "Tapi gue ga mau ngerepotin temen gue Jen, kasian meskipun atas nama gue pajaknya tetep dibayar sama elu."

"Temen?"

"Lo cuma nganggep gue temen Mpi?"

Sedikit bernada kecewa Jennie berkata, dia berharap Taehyung punya perasaan lebih padanya. Akhirnya Jennie melipat lengannya lalu menyimpannya di dada, mendesah resah terlalu banyak berharap pada Taehyung. "Terus mau kamu apa?" Taehyung menatapnya polos.

"Lebih dari temen."

"Sahabat?"

"Lebih dari sahabat Mpi."

"Sahabat pangkat dua?"

"Iih..."

Jennie cemberut, sudahlah kalau begini pasti cintanya bertepuk sebelah tangan. Taehyung ternyata baik karena sifatnya yang baik, begitu pikir Jennie. Kaki gadis mungil itu ingin melangkah pergi, namun Taehyung sendiri yang mencegahnya pergi. "Jennie tunggu!!" Bagaimanapun Taehyung belum selesai urusannya dengan Jennie.

"Oke... sekarang gue jujur deh Jen."

Taehyung menekuk satu lututnya di hadapan Jennie. "Jen... let me tell how about my feeling to you..." Tatap teduh Taehyung sukses membuat Jennie tersipu. "It's the truth abot my feeling..." Hidung Jennie merekah, ini kenapa jadi konyol.

"Jennie... I love you, I want to be your boyfriend or maybe your husband?"

"Mpi..." Jennie membangunkan tubuh Taehyung. Tanpa bicara ia memeluk pemuda itu langsung, lalu berbisik. "I love you too..." Dari sini wajah Taehyung memerah. "Gue nunggu lo bilang gini ke gue sejak lama Mpi." Mendengar itu, Taehyung membalas pelukan Jennie.

Tiin...tiin...

"Non Jennie ayo pulang!"

Supir Jennie sudah tiba menjemput gadis itu harus segera pulang, meski masih ingin bersama Taehyung namun tak bisa ia membuat supirnya menunggu terlalu lama. Tak apa, yang penting Taehyung dan Jennie bahagia.

"Yes... yes... thank you bang Namjoon udah ngajarin gue bahasa Inggris, hahay jadi ga malu-maluin kan gue nembak Jennie..." Taehyung bersorak sambil loncat-loncat kegirangan.

***

Kediaman keluarga Kusubagio yang mewah dan ekslusif kini diinvasi wanita bar bar yang tidak lain adalah kakaknya Papih. Termasuk hari ini. Teteh terlihat sedang mengutak-atik dapur rumah adiknya. Lebih parahnya dia temani Jisoo. Harus kalian tahu, dapur berubah jadi putih seluruhnya karena tepung terigu, katanya Jisoo dan Teteh main salju-saljuan di dapur. Ini kalau ahli dapur alias Jennie pulang, bisa bahaya ini.

"Halo everybody... Kak Chu dan Teteh yang tidak mau disebut uwa."

Satu lagi pembuat onar masuk dapur. Ya, benar Lisa. Seorang yang sering membuat panci syenel Jennie bolong. "Kalian lagi apa sih?" Tanya Lisa melihat kehebohan di dapur. "Keur nyiar kutu, ya lagi masak atuh Lisa masa iya di dapur main catur." Kata Teteh ketus.

"Oh masak, kok heboh banget sih. Boleh ikutan gak?"

"Boleh...boleh sini biar seru..."

"Masak apa sih kok bisa seheboh ini."

"Kita lagi eksperimen nih Lis kata Teteh ini makanan baru namanya pepes linggis." Jisoo berkata dengan riang. "Pe...pepes linggis?" Lisa terkejut sambil bengong, "Emang bisa empuk ya linggis dipepes?" Pikir Lisa. Ingat Lisa kalau sama Rosé suka normal tapi kalau sama yang lain apalagi ketemu Jisoo, ah pecahlah perang dunia ketiga.

"Ya namanya juga eksperimen, kita coba dululah. Pepes belut atau pepes lubang udah biasa, kita bikin pepes linggis sekalian."

Oke... terserah.

"Semua udah siapkan tinggal nyalain kompor nih."

Ada satu pasal yang dilanggar di sini, kalau Jennie tahu dia akan ngamuk. Apa itu? Ya, membiarkan Lisa masuk dapur dan menyentuh kompor. "Lisa nyalain ya kompornya... 1...2...3..."

DUAAAAR...

Meledaklah seluruh alam semesta.

Lebay.

Jennie sampai di rumah, membuka pintu lalu mulutnya menganga lebar mendapati semua lenyap tak bersisa. Cuma tersisa daun pintu yang tadi Jennie buka. "Omaygat... demi panci syenel gue bolong, kenapa bisa kejadian gini!!!"

"Uhuuuk...uhuuukkk..."

Jisoo, Lisa, dan Teteh muncul dengan muka gosong. "Jangan bilang...jangan bilang... kalian bertiga... akhhhh.. TIDAAAKKK!!!" Jennie mengacak rambutnya. Koleksi panci syenel Jennie rusaklah sudah kalau begini caranya.

"Lisa...."

"Mengapa kau nyalakan api kompor di dapurku membakar semua perabot dapur." Jennie nangis kejer. Untung bukan Papih dan Mamih yang lihat.

***

To Be Countinued...

Meskipun dari nol lagi dan gak serame dulu ya gapapa lah ya

SINTING SISTERS (SuRene + BlackVelvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang