19 - The Talk

2.2K 338 87
                                    

Yang Jungkook tahu, pria yang berdiri di depannya sekarang memang jarang tersenyum, hanya di sekitar adiknya saja wajahnya menjadi tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Yang Jungkook tahu, pria yang berdiri di depannya sekarang memang jarang tersenyum, hanya di sekitar adiknya saja wajahnya menjadi tenang. Kebanyakan lelaki itu memperlihatkan ekspresi dinginnya, mungkin memang sifat keluarga mereka. Tapi Jungkook tidak pernah melihatnya semarah ini, bahkan saat pernikahan Jungkook dan Jennie pun.

"Di mana adikku?" tanya Taehyung dengan suara tegas.

"Dia akan bertemu denganmu nanti," Jungkook pun membalas tidak kalah tegas. Lantas, berusaha menutup pintu yang dari tadi ditahan Taehyung, namun tentu saja Taehyung tidak membiarkannya.

"Aku butuh bertemu dengannya sekarang." Jungkook sungguh ingin menghajar Taehyung yang terang-terangan memaksa. Demi Tuhan, bagi Jungkook Taehyung tidak bersikap layaknya seorang kakak, ia terlalu berlebihan.

"Untuk ukuran seorang kakak, kau begitu berlebihan. Perlu aku ingatkan bahwa kau sedang berbicara dengan suaminya?" Mendengar ucapan yang baru saja Jungkook lontarkan, wajah Taehyung berubah menjadi lebih menyeramkan, kemarahan jelas terlihat pada netra gelapnya.

"Don't joke with me, Jeon. Kita tahu sendiri bagaimana kau bisa menjadi suaminya. Lagi pula kau tidak benar-benar menganggap Jane istrimu, kan? So, where is she? Is she inside?" kejar Taehyung lagi, kali ini semakin memaksa.

"Chill bro. Sudah kukatakan dia akan menemuimu nanti." Tak mau kalah, Jungkook tetap bersikeras tak mengijinkan Taehyung masuk ke dalam kamar, menghalangi tubuhnya yang beberapa kali mencoba menerobos.

"Jane! Oppa disini!" Taehyung berteriak, nada kemarahan terdengar pada suaranya.

"Kau memaksaku untuk memanggil pihak keamanan?"

"I don't give a shit. Where is she? JANE!"

"Jungkook it's okay!" teriak Jennie dari dalam. Dan sekalipun Jungkook merasakan betapa ia ingin menghajar Taehyung, tentu saja ia tak berhak untuk melarang keduanya bertemu.

Jennie datang menghampiri, bergabung dengan Jungkook dan Taehyung yang masih sama-sama saling melempar tatapan emosi satu sama lain di depan pintu. Ingin Jungkook tersenyum ketika melihat Jennie kembali menggunakan kaus hitam miliknya, terlebih ketika melihat ekspresi di wajah Taehyung benar-benar membuatnya puas.

"Whose t-shirt are you wearing?" tanya Taehyung pada adiknya, mata tajamnya memeriksa Jennie, memindai dari ujung kepala sampai ujung kaki penuh curiga.

Dan ketika Jungkook mengira Jennie akan takut untuk merespon Taehyung yang terlihat semakin murka, ia salah, karena Jennie dengan wajah datar dan suara dinginnya memberi jawaban untuk kakaknya tidak kalah tegas.

"Aku tidak memiliki baju tadi malam, jadi Jungkook meminjamkan miliknya padaku."

Jungkook menyaksikan bagaimana pupil Taehyung menjadi kelam penuh dendam, rahangnya mengeras berusaha menahan semua amarah yang memaksa keluar.

"So he is the one who gave you those disgusting hickeys too?" Terkejut, Jungkook langsung mengarahkan pandangnya pada Jennie, menemukan maksud yang baru saja ditanyakan Taehyung; beberapa tanda merah kebiruan di leher Jennie, hasil perbuatan bejat Jungkook. Namun, wajah Jennie masih datar tanpa ekspresi sama sekali, mbersikap begitu tenang layaknya tidak terjadi apa-apa.

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang