"Elang ... Tunggu Leya,"Langkah Elang pun terhenti,lalu ia menoleh ke arah belakang melihat gadis kecil yang sepertinya tampak sudah kelelahan.
"Leya larinya cepetan, Elang tunggu disini."
Freya kembali berlari menghampiri Elang dengan langkah kakinya yang mungil.
Freya yang melihat Elang yang sudah duduk di pinggir danau itu, segera disusul oleh Freya.
"Ael dimana Elang?"
"Elang gatau,"
"Elang liat deh danaunya, bagus ya?!"
Elang yang diajak berbicara tengah berjalan memetik setangkai bunga Lily berwarna biru di pinggir danau tersebut.
Setelah dipetiknya bunga itu, Elang kembali berjalan ke arah Freya.Elang yang menyelipkan bunga itu di telinga milik Freya, tersenyum memandang temannya yang kini berada di hadapannya itu.
"Leya cantik pakai bunga itu."
Gadis kecil sekitar berumur 5 tahun itu tersenyum tersipu malu kala dipuji oleh Elang.
"Leyaaa ...." panggil anak kecil yang setengah berlari menuju arah mereka.
"Aell, Leya dikasih bunga ini sama Elang tadi." Farel yang melihat keberadaan bunga yang bertengger manis di telinga milik Freya tersebut, tersenyum melihat kecantikan gadis kecil itu.
Seseorang yang dibicarakannya itu hanya diam berdiri tegak disamping Freya.
Elang bukan sosok seorang yang banyak bicara, Elang hanya berbicara jika memang itu perlu.
"Leyaa ayo pulang, Leya di cariin ibu Leya tadi." ucap Farel sambil menarik pelan tangan Freya.
"Ayo Elang." ajak Freya seraya berusaha meraih tangan Elang yang masih terdiam di tempat.
🐦🐦🐦🐦🐦
Dengan langkah terburu-buru, sampailah ketiga anak kecil itu di Rumah Freya.
Terdengar suara pecahan entah apa itu, tapi yang jelas suara tersebut sangat nyaring dari dalam rumah Freya, suara tangisan seorang perempuan seperti sedang membela dirinya entah untuk apa.
"Ada apa Leya didalem? " tanya Elang yang tidak mengerti dengan suara-suara yang ia dapati dari luar rumah.
Freya juga tidak mengerti apa yang terjadi saat ini di rumahnya, ia hanya terdiam ketakutan.
"Leya jangan takut, ada Elang disini,"
ucap Elang seraya menggenggam dengan penuh senyum yang mampu menghangatkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya Anandita || by Sfnalif
Novela JuvenilAkan ku biarkan cinta mengikat kita dengan sendirinya. Hingga pada akhirnya, kamu benar-benar untukku. Dan takkan ada yang mampu untuk mengelak takdir kembali. Biar waktu menjadi saksi bisu. Diantara penantian yang kelabu. "Aku mencintaimu, meski...