10

1.2K 115 8
                                    

[][][]

Jin duduk dihadapan dua pria yang menatapnya mengintimidasi, dibatasi dengan meja yang berantakan karena masih terdapat bahan kompresnya yang belum ia bereskan, mana sempat membereskan, kedua pria ini datang dengan tiba tiba dan mengejutkannya 

Pria paruh baya yang ia panggil abeoji tadi menatap Jin dengan mata berbinar, ingin sekali ia memeluk tubuh kurus itu dengan erat, sudah lama sekali ia tidak melihat wajah anaknya itu 

"jika tidak ada keperluan, bisa tinggalkan aku sendiri" ucap Jin, ia malas melihat ayahnya 

"jin-" tegur Seon ho agar memberikan ayahnya waktu untuk bicara 

"baiklah, apa kau datang untuk mengungkapkan penyesalanmu?" tanya Jin lagi lagi membuat tuan Kim terdiam

"apa sudah sangat terlambat?" tanya tuan Kim dan Jin terkekeh pelan 

"tidak, aku masih hidup untuk dapat menerima maafmu" ucap Jin membuat mata Tuan Kim berbinar, seperti mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungannya 

Jin tidak tau dengan dirinya, sejak saat ia tiba di mansion milik pria paruh baya itu hingga saat ini, ia tidak bisa marah dan membenci orang di hadapannya, meski ia tau kesalah pahaman yang membuatnya dulu bersikap tidak baik pada Jin  sangat menyakiti hatinya 

"aku- aku tidak pernah bisa membencimu, abeoji" lolos sudah air mata Tuan Kim mendengar ucapan Jin 

kenapa anaknya setulus ini, harusnya Jin membenci dirinya, harusnya begitu karena ia sudah sangat keterlaluan, bahkan ia merasa tidak pantas disebut sebagai ayah yang baik 

"kemana kau pergi pada saat itu?" tanya tuan Kim

"aku mencarimu selama ini, sehari setelah kau pergi karena mendengar ucapanku yang tidak seharusnya kau dengarkan, tapi aku tidak pernah bisa menemuimu" lanjut Tuan kim menahan isakan yang berlangsung

"aku kembali ke tempat asalku, dan belajar hidup lebih baik hingga saat ini" jawab Jin 

"kau sangat kesepian?" tanya tuan Kim 

Jin terkekeh mendengar pertanyaan ayahnya, matanya berkaca kaca menahannya agar air matanya tak jatuh

"ya, sedikit" lirih Jin 

tuan Kim merasa menjadi orang paling jahat mendengar jawaban sang anak, ia merasa menjadi orang yang paling bersalah dalam hal yang Jin lalui selama ini 

hening, beberapa saat setelah obrolan itu berlangsung mereka tak ada yang membuka suara, Jin tidak bisa duduk dengan nyaman karena perih menjalar diperutnya, ia belum usai mengompres lukanya 

"Jin, aku tau kau akan menolak ini, tapi tolong ikutlah dengan kami, tinggallah bersama kami agar kau tidak merasa kesepian" ucap tuan Kim tiba tiba 

Jin terpaku, ia tidak mungkin bisa menyetujui permintaan konyol ini, setelah kehadirannya disia siakan, apalagi dimansion itu terdapat orang yang sudah menyimpan luka fisik maupun batin pada dirinya, bagaimana bisa ia menerima permintaan itu, bagaimana bisa ia ikhlas kembali dihakimi untuk sekian kalinya 

"kurasa kau sudah tau jawabannya, Abeoji" ucap Jin dan tuan Kim memang sudah mengira ini sebelum permintaan itu diutarakan 

"jika hanya datang untuk memaksaku tinggal disana, lebih baik kalian pergi" ujar Jin 

LONELY But not Alone | KSJ | [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang