7

3.1K 373 30
                                    

Kimi Monogatari [Kakashi x Reader] – 7

.

.

"Shikamaru, menurutmu isi gulungan yang diserahkan tadi tentang apa?" Tanya [y/n] dengan rasa penasarannya sembari menelusuri jalan setapak di dalam hutan.

Kondisi desa yang akhir-akhir ini cukup damai membuat misi kali ini berlangsung sangat lancar. Hanya tersisa 1 minggu lagi dari waktu yang diberikan oleh Kakashi. Banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk menyeberangi desa satu dengan desa lainnya, padahal itu hanya memakan waktu 3-4 hari. Sisanya tentu menjelajahi sang Negara Air yang saat ini sedang menjalani masa pengembangan untuk menjadi pusat pariwisata.

Berbagai macam rintangan pun hanya sebatas kumpulan bandit yang ingin merebut harta. Bisa dibilang misi kali ini hanyalah menyerahkan surat kepada pemiliknya yang sudah menunggu, sebelas-dua belas dengan pekerjaan para pengantar pos. Ya memang masa kejayaan sang hokage ke-6 itu termasuk masa-masa damai setelah perang dunia ninja ke 4.

"Kenapa kau bertanya padaku" jawab sang rambut landak.

"Entahlah kupikir kau tahu segalanya"

"Memangnya aku ini cenayang?" ketus Shikamaru kesal.

"Kau galak sekali hari ini, Shikamaru" ujar Kana menimpali.

Sedangkan Rei hanya tertawa melihat percakapan rekan satu timnya itu

"Pasti habis bertengkar dengan kekasihmu Tem-hhmmfff-" sahut [y/n] yang dihentikan oleh Shikamaru.

"[y/n]-nee bisakah kau diam" bisik sang empu dengan death glare disekelilingnya.

"Berhenti memanggilku dengan tambahan '-nee' itu menggelikan"

Tak lama terdengar suara gemuruh dari dalam hutan, mereka sigap dengan kuda-kudanya.

"Apa yang terjadi?!" ujar Rei panik.

'Menjalankan misi, muncul musuh, melewati jebakan, memperebutkan gulungan, ini terlalu mudah ditebak' ucap [y/n] dalam hati.

"Ayo kita lihat!"

"He-hei [y/n] tunggu sebentar!!"

[y/n] dengan cepat berlari dan melompati dahan pohon satu per satu hanya untuk melihat penyebab adanya suara gemuruh di dalam hutan tadi.

Saat sampai di sumber suara, tak ada apapun yang dapat disimpulkan atas penyebab terjadinya tragedi tersebut. Namun satu hal yang pasti..

"[y/n]!!!!!"

"Kemarilah! Aku disini!"

- [y/n] POV –

"Aneh, padahal tadi jelas-jelas ada suara disini"

"Apa yang terjadi?" ucap Shikamaru.

"Entahlah, kalian dengar suara gemuruh tadi bukan? Coba lihat, tempat ini biasa saja tidak ada sesuatu yang aneh" jawabku

Shikamaru sempat melihat sekeliling dan tatapannya jatuh terhadap dahan dan daun yang bergoyang, tanda bahwa dia menyadari adanya pergerakan yang terjadi dari tempat ini.

"Lihat, ada bekas serbuk hitam disekitar pohon ini" ujar Kana dengan nada biasa "Juga di pohon sekitarnya" lanjutnya.

'Bom?!'

"SEMUANYA BERPENCAR!!"

Tak lama setelah mengatakan itu, sebuah ledakan besar terjadi, menghanguskan sebagian pohon yang ada disana. Aku tak tahu pasti dimana rekanku yang lain karena kami dengan refleks menghindar.

Lalu seketika pandanganku buram.

- Shikamaru POV –

'Sial, dimana [y/n]-nee sekarang?!'

Ledakkan tadi sama sekali tidak dapat diprediksi, cara bermain mereka sangat rapih. Aku lalai.

"Rei-senpai!! Kana-senpai!! uhuk-" Aku pun tak dapat menemukan mereka.

"SHIKAMARU!"

Dengan sigap diriku langsung menghampiri sumber suara, disana rupanya terdapat mereka berdua, dengan Kana senpai yang tidak sadarkan diri akibat luka bakar di lengan kanannya.

"Kau baik-baik saja?" ucapku khawatir

"Aku baik, tapi dia.."

"Sementara kita menetap dahulu disekitar sini yang dirasa cukup aman, aku masih tidak bisa menemukan [y/n]-nee"

"Bagaimana cara kita memberitahu hal ini pada rokudaime-sama?" tanya Rei.

Aku merenung, pasti sulit untuk memberitahu hal ini pada Kakashi-sensei. Dia telah mempercayakan hal ini padaku tapi aku lalai.

"Sebaiknya kita tunggu kabar esok hari, lalu memberitahu Kakashi-sensei tentang peristiwa yang terjadi saat ini"

Padahal tanpa mereka sadari, ada sekelompok bayangan hitam yang sejak awal terus mengawasi pergerakan mereka.

. . .

"Hei sudah kubilang jalankan tugasmu dengan hati-hati. Kau melukai kepalanya"

"Maafkan saya tuanku, tapi disamping itu.. yang anda inginkan telah berada di genggaman anda kembali"

"Kerja bagus, sekarang giliran kau yang kuperintah. Jalankanlah dengan baik"

.

.

*BRAKKKK!!* "ROKUDAIME-SAMA!" ucap Shizune panik sambil membanting pintu hokage.

Kakashi yang tengah memandang desa yang dipimpinnya lewat jendela hanya bergumam dengan tatapan kosong nan dingin. Seperti ada satu hal yang telah mengusik dirinya.

"..pa"

"R-rokudaime-sama tim [y/n] dan shik.."

"..KENAPA DIAM SAJA! PERINTAHKAN TIM PELACAK UNTUK MENELUSURI JEJAK MEREKA BERADA!"

Dengan terkejut, Shizune berlari mencari orang-orang yang diperintahkan sang hokage untuk menelusuri tempat kejadian.

Tidak biasanya, Kakashi yang terkesan santuy dan cuek menjadi sepanik ini. Bahkan berteriak kepada rekannya sendiri. Karena kepanikannya, ia pergi tanpa pengawalan siapapun, saat shizune kembali, didapatinya ruang kerja Kakashi yang kosong dan hanya tertinggal jubah kebanggaannya.

"Astaga, kenapa jadi kacau begini?!"

- Di Hutan -

"Tidak ada tanda-tanda dari [y/n]-nee. Kita kehilangan dirinya. Mari kembali ke desa, kita tidak bisa menangani hal ini sendirian." ujar Shikamaru

"Pesan sudah dikirim tadi pagi, sepertinya Kakashi-sensei telah menerimanya" lanjutnya

Terdengar suara langkah kaki dari seberang aliran sungai yang pendek tersebut. Memunculkan sesosok bayangan seorang wanita yang sedari tadi mereka cari.

"[y/n]-nee?"

---

"Apa yang kalian lakukan disini?" ucap [y/n]

"Justru kami yang harusnya berkata seperti itu [y/n]!" jawab Rei kesal

"Maaf, ayo kita pulang" balas wanita tersebut dengan menyunggingkan senyum manisnya. Tanpa sedikitpun menaruh hal yang membuat rekan satu timnya tersebut curiga padanya.

.

.

- To be continued –

Kimi Monogatari (Kakashi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang