Luka tidak menyakitkan, tapi goresannya akan terus membekas.
_Substitusi_
Christof langsung masuk ke dalam rumah peninggalan neneknya, pria itu terkejut saat melihat seorang wanita paruh baya yang sedang menatapnya dengan sorotan tajam. Dan Christof menghentikan langkahnya karena merasa aneh dengan kedatangan orang itu yang memang sudah jarang menjamah rumah.
"Apa benar kamu berpacaran dengan wanita ini?" tanyanya sambil menunjukkan foto Jesi di dalam ponselnya.
Christof meletakkan ranselnya dan menghela nafas. "Iya, memangnya kenapa?" ucap Christof.
Mata wanita itu melotot ke arah Christof. "Tinggalkan gadis itu sekarang juga!" perintahnya dengan nada yang melebihi delapan oktaf.
"Bukannya mama tidak pernah peduli dengan kehidupanku? Mama hanya menyayangi kak Kanny, tapi aku malah dititipkan kepada nenek. Dan sekarang, anda tiba-tiba datang dan ingin membuat hidupku lebih menderita, iya?"
"Berhenti membantah ucapan ibumu, Christof. Mama melakukannya demi kebaikanmu."
"Pergi sana. Aku sudah muak melihat mama."
Wanita itu tak menuruti ucapan Christof, meskipun anaknya belum memahami maksud Ketrin menyuruhnya meninggalkan Jesi.
Dia adalah Ketrin Aldora, sosok ibu yang selama ini tega menelantarkan Christof karena trauma akibat kematian anak pertamanya, Kanny. Sosok ibu yang selama ini selalu Christof rindukan, namun tak pernah datang untuk menemuinya. Dan sekarang malah menampakkan wajahnya secara tiba-tiba.
Setelah satu jam berada di sana, Ketrin beserta anak buahnya turun dari kamar Christof dengan membawa banyak koper. Dari kejauhan Christof yang tengah sibuk duduk di sana melihat Ketrin baru saja keluar dari ruangan itu.
"Mah, kopernya mau dibawa kemana?" kata Christof heran sambil berdiri menghalangi kelakuan ibunya.
"Kamu akan mama kirim ke Amerika."
Mereka segera membawa koper itu ke dalam bagasi mobil, Christof mengejar dengan cepat lalu menghentikan perlakuan semena-mena mereka terhadapnya.
Christof menutup pintu mobil dengan kasar, dia tidak rela jika barang-barang beserta dirinya harus pergi secara paksa.
"Mama gak punya hak ngirim Christof ke Amerika. Biar bagaimana pun ini hidupnya Christof, dan mama gak berhak ikut campur."
Ketrin langsung menghampiri Christof menampar pipi anak itu sehingga meninggalkan rasa sakit.
"Christof, lo nggak apa-apa?" tanya Richo yang tiba-tiba turun dari mobil ibunya, pria itu hendak memegang Christof namun Ketrin memandangnya dengan tajam dan memberikan kode untuk tidak ikut campur dengan urusannya.
Kemunculan Richo membuat Christof begitu kaget, apakah rencana pindah ke Amerika ada hubungannya dengan pria itu?
"Jangan khawatirkan anak itu, Richo." sentak Ketrin.
"Dan kamu Christof, jangan pernah melawan aturan saya atau kamu ingin bernasib sama seperti kakak mu Kanny." kata Ketrin.
"Apa maksud mama?" tanya Christof menatap Ketrin tajam.
Ketrin tersenyum picik. "Jika kamu tidak menuruti perintah saya, jangan pernah berharap untuk melihat ku lagi sebagai ibumu. Saya tidak sudi melihat wajahmu karena sikapmu ini benar-benar mirip dengan kakakmu, tapi saya masih berbaik hati ingin menyelamatkan masa depan untuk kamu raih, terserah kamu akan menerima atau tidak. Tapi setiap keputusan ada konsekuensinya, jika kamu menerima maka putuskan pacar kamu dan tinggalkan dia, jika kamu menolak maka tak ada lagi yang namanya hubungan anak dan ibu di antara kita, saya bisa saja membuat hidup gadis itu lebih sengsara. Apa kamu tega melihat wanita itu menderita hanya karena kamu egois? Saya harap kamu dengarkan perkataan ibumu ini," jelas Ketrin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)
Romansa[Fanfiction/Romance] [Follow akun author, karena seorang penulis bijak akan tahu bagaimana caranya menghargai sebuah karya!] Senja akan selalu siap siaga, ketika harus menggantikan Fajar. "AKU BUKAN PEMBUNUH YANG KALIAN MAKSUD!" teriak gadis remaja...