Part-19 Masa Lalu

160 23 2
                                    

Apapun yang kau lakukan. Apapun tindakan yang kau putuskan, selamanya aku tidak pernah bisa untuk membenci apalagi menjauhi. Mengertilah!!

Chapter 19. Masa lalu

********

"Jadi lo udah mulai suka nih sama si Hanna?" Ujar Jhon menghadang pergerakan Agustian begitu cowok itu hendak memainkan bola basket ditangannya.

"Siapa bilang?" Tanya Agustian mengambil sebotol minuman di tasnya.

"Ada kabar gempar apa hari ini, man?" Tanya Uus sembari membawa segelas sirup ditangannya.

Agustian menghampiri Uus dan menyeruput sirup itu sampai tandas. Uus melotot melihat minumannya habis tepat didepannya.

"Sembarangan nyerobot minuman gue lo! Tau gitu gue taro racun tadi. Biar mampus sekalian." Ucapnha kesal. Sementara yang diomeli hanya nyengir dan kembali berjalan menjauhinya.

"Yeh, cengar cengir luh!" Lanjut Uus heran.

"Jangan diganggu deh. Si Agus lagi kasmaran." Jawab Jhon menimpali.

"Sama siapa?" Daniel ikut heboh.

"Si Jhon ngarang!" Ucap Agustian tiba-tiba. Jhon duduk dan memainkan bola basket itu ditangannya. Agustian ikut duduk di samping Jhon dan menyandarkan punggungnya.

"Lah, Jhon terusin kek!" Perintah Daniel penasaran.

"Tadi di toilet gue liat dia pegangan tangan sama si Hanna." Ujar Jhon membuat kedua temannya melotot kaget.

"Di toilet? Ngapain? Lo gak ngapa-ngapain anak orang kan, Gus? Pekik Uus yang kaget dengan perkataan Jhon.

"Wah kelewatan lo Gus, Berani banget lo ngelangkah sejauh itu." Daniel menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Baru nyadar gue, lo bisa bergerak lebih jauh tanpa kita sadari." Timpal Uus lagi.

"Cara lo gak bisa banget gue tebak, Waw.." ucap Daniel.

"Kotor banget pikiran lo semua. Emangnya gue cowok apaan ngelakuin hal serendah itu." Timpal Agustian membela diri.

"Terus ngapain dong di toilet sambil pegangan tangan pula?" Ucap Jhon kemudian.

"Gue ketemu dia di warung mas Bejo tadi pagi. Dia terlambat terus ngomel-ngomel gak jelas mulu sama gue. Gue ajak aja masuk sekolah lewat jalan bolos, nembusnya ke toilet lah." Jelas Agustian membuat mereka meledek tidak percaya.

"Jadi intinya lo udah suka gituh sama dia?" Ujar Daniel kepada Agustian.

"Enggak. Siapa bilang?"

"Lah buktinya lo pegangan tangan sama dia." Timpal Uus.

"Yaelah gitu doang. Tadi gue narik tangan dia, ya gak sengaja keterusan." Jelas Agustian membuat ketiga temannya terbahak dengan jelasnya.

"Haha.. bisa keterusan gitu ya?" Ledek Uus dan mereka terus tertawa terbahak.

Sementara Agustian membiarkan mereka terbahak. Ia tidak berniat menimpali ataupun ikut tertawa. Ia hanya diam memperhatikan aksi mereka tanpa bereaksi apapun.

"Ya gue juga gak nyadar megang tangan dia." Ucap Agustian setelah mereka berhenti tertawa.

"Nyaman juga kan akhirnya lo!" Ucap Jhon.

"Nyaman? Enggaklah." Jawab Agustian.

"Tapi ketidaksadaran lo itu ngebuktiin, bahwa lo nyaman. Gak mungkin kan lo gak nyaman tapi tetep lo pegang." Jelas Jhon lagi.

"Nah tuh, ketauan kan!" Timpal Daniel.

"Apa sih yang mau lo sembunyiin dari kita? Kita bakal tau, man!" Ucap Uus.

HANNA ( End + Completed )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang