SPRITE

50 4 3
                                    

Suara bel berbunyi nyaring dipenjuru sekolah. Siswa dan siswi SMA Albert berhamburan keluar kelas. Ada yang mencari teman,menjemput pacar atau mengumpulkan geng untuk makan bersama dikantin.

SMA Albert termasuk jajaran sekolah terbaik di Ibukota. Tentu saja dengan biaya masuk yang tidak sedikit dan juga para siswi kalangan atas bersarang disana. Sedikit informasi tentang sekolah itu. Bahwa pemilik saham dan para donatur sekolah adalah para pemilik perusahaan besar dan pejabat tinggi negara. Fasilitas yang mumpuni membuat harga investasi menjadi lebih bernilai. Guru guru diambil yang terbaik. Menyebabkan Guru lokal menjadi bisa dihitung dengan jari.

Namun, yang akan dibahas tentu bukan sekolahnya. Melainkan para anak anak remaja tanggung dengan berbagai sikap, tempramen dan kelabilan mereka. Dalam persahabatan, percintaan dan kehidupan.

¤¤¤¤¤

"La... Buru-buru banget sih. Mau kemana  lo? "

Seorang siswi berambut pendek sedang mencoba menyamai langkah cepat siswi berambut panjang. Namanya Skyla.

"Diem aja deh Syif." Jawabnya kepada si rambut pendek. Syifa namanya.

"Sprite sama Good day, ohh gue tau lo mau kemana. Mau ngapel kan lo?! " Tidak dijawab oleh Skyla, yang ada dia malah mempercepat langkahnya.

Skyla dan Syifa. Dimana ada Skyla pasti ada Syifa,dimana ada Syifa pasti ada Skyla. Anak kembar? Bukannn. Mereka adalah sahabat.

"Aduhhh La! Loe betah banget sih ngebaikin si Axel. Emang dia bales apa sih? Bikin lo seneng? Bikin kesel iya. " Ucap Syifa kepada sahabatnya, karena terlalu heran ia sangat menyayangi pacar es batunya.

Dan tiba-tiba Skyla menghentikan langkahnya.

"Gue ngga minta lo buat nemenin gue ke kelasnya Axel. Dan lo tuh cerewet banget tau ngga. " Skyla pun menjawab dengan kesal.

"I iya La, sorry. Gue ngga niat apapun kok. Gue ga mau lo sedih aja gara-gara Axel. " Ucap Syifa menundukkan kepalanya. Skyla pun menghela nafasnya perlahan.

"Makasih, Syifa. Makasih udah perhatian sama gue. Eumm,,lo balik ke kelas dulu aja, gue ke kelas Axel sendiri. " Ucap Skyla lembut.

"Ya udah, gue duluan ya, La. " kemudian Syifa berbalik pergi. Skyla melanjutkan berjalan ke kelas IPS 12/1.


~~~


Dan sampailah Skyla di kelas IPS 12/1. Skyla menghentikan langkahnya. Sedikit mengintip bagaimana keadaan kelas yang lumayan tenang. Tapi akan berubah sangat ramai saat ia masuk. Ia sudah terbiasa sebenarnya. Hanya saja pergi ke kelas ini selalu membuat jantung nya berdetak dua kali lipat. Karena apa?

"Hai La. Mau kemana?" seorang siswi anggota kelas ini juga, menyapa Skyla.

"Oh, Shopia. Axel didalem kan? " tanya Skyla tersenyum kaku.

"Yaelahhh,, tinggal masuk La." Skyla pun ditinggal masuk. Membuat senyumnya luntur. Seharusnya dia menitipkan saja minumannya kepada Shopia tadi. Kalau begini kan, mau tidak mau dia harus masuk. Skyla melihat jam tangannya. 5 menit lagi bel masuk.

Yahhh, semoga ngga ada yang nyadar gue masuk. Mana sih si Axel. Nah, itu dipojok. gumam Skyla.

Dengan tergesa Skyla masuk. Pandangannya hanya tertuju kepada seorang siswa yang sedang meletakkan kepalanya diatas meja paling belakang. Dan sampailah ia tepat disamping siswa itu.

FriendsZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang