Penting!

57 31 4
                                    

Hadiah untuk Mamak

Untuk wanita yang kerap ku sapa Mamak...
Bertahun tahun 22 Desember terjadi, tapi tak sekalipun aku mengucapkan Selamat hari ibu padamu.
Jangankan mengucapkan, menatap matamu saja diri ini tak mampu.
Aku bukanlah anak yang mampu memberimu coklat di Hari Ibu.
Aku tak mampu merangkai kata lalu ku ucap didepanmu.
Aku hanyalah anak kecil yang semakin besar hanya menambah bebanmu.

Sungguh besar pengorbananmu, berjuang demi aku dan putramu yang kian dewasa.
Begitu banyak tetes air mata yang tertumpah dipipimu yang semakin keriput.
Begitu banyak tetes air mata yang membanjiri mata indahmu.
Begitu banyak tetes air mata yang terbuang sia sia hanya untukku.

Peluhmu
Sakitmu
Deritamu
Tak kau bagi kepadaku dan putramu.

Kau biar tubuhmu tumbang diterkam lelah.
Kau biarkan rambutmu yang hitam terurai memutih ditelan masa.
Namun tak sekalipun kau biarkanku merasakan kerasnya dunia.

Aku bukanlah teman temanku yang mengucapkan Selamat Hari Ibu di sosial media, karena aku tahu, kau takkan pernah membacanya dan membalasnya di pesan WhatsApp.
Kau bukanlah pengguna Facebook, WhatsApp, apalagi Instagram.
Kau hanya manusia yang terus berkutik dengan keadaan sederhana.
Jika kita bersama di tahun 90an, mungkin kau dan aku hanya akan berbalas surat.

Aku tidak bisa memamerkanmu kepada teman temanku di Instastory, karena itu takkan membuahkan hasil apapun.

Aku tahu, dalam doamu selalu menyebut namaku.
Aku tahu, dalam setiap pejaman matamu selalu mengingat wajah kecilku.
Mengingat masa masa dimana kau menggendongku dengan tanganmu yang dulu kuat bagai baja.
Menyanyikanku tembang Jawa yang hingga kini masih menjadi lagu favoritku.
Aku menyukai suaramu yang kurang sedap ditelinga, ralat, bukan suaramu, tapi makna dalam lagu yang kau nyanyikan itu.

Aku mencintamu walau itu tak pernah terucap dari bibirku.
Entah bagaimana aku harus mengutarakan, tapi aku yakin engkau pasti tahu bahwa aku sungguh mencintai dan menyayangimu.

Mak
Kini aku sedang berusaha untuk menggunakan kerja kerasmu demi membanggakanmu.
Kau ingin ku menjadi sarjana kan?
Mungkin tidak saat ini, karena aku masih menikmati bangku SMA.

Uangmu tak sia sia
Sekolahku berjalan sesuai keinginanmu.
Perjuanganmu tak sia sia
Aku sedang mempersiapkan tempat dimana aku harus melangkah selanjutnya.

Hadiahku untukmu sedang dalam proses pengiriman.
Mungkin ini sederhana, aku tak mengeluarkan sepeserpun uang untuk memberimu hadiah ini.
Hanya berupa pesan yang ku kirimkan kepada Tuhan agar kau selalu sehat, panjang umur, dan selalu kuat dalam segala kondisi.

Mak
Tunggu aku menjadi sarjana.
Ataupun entah nanti jika aku masuk biara untuk memudahkan jalanmu menuju surga.



22 Desember 2020

Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang