Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detail set :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚔️⚔️⚔️
Pada usia 16, Fredo mengangkat pedangnya di kuil kerajaan dan bersumpah untuk menjadi ksatria yang memperjuangkan kebebasan dan kebahagiaan rakyat.
Saat itu, legenda horor beredar di hutan, monster bermata merah berkeliaran. Dia membawa harapan kerajaan dan memulai perjalanan yang tidak diketahui saat fajar terbit.
Melodi elf menggema di hutan yang jauh, menceritakan sebuah kisah yang telah diturunkan dari zaman kuno hingga saat ini.
Elf yang takut dengan monster tidak berani meninggalkan hutan. Ada desas-desus bahwa beberapa orang telah kehilangan nyawa mereka karena monster itu.
Para elf memohon kepada Fredo untuk membantu mereka, dan memberinya pedang suci untuk bertarung melawan monster, yang dibuat oleh mata air hutan.
Di tengah malam, hutan itu gelap dan menakutkan. Fredo mendengar Isak tangis, dia mengikuti tangisan ke danau jauh di dalam hutan.
Klan darah dengan taring berwarna merah tua dan mata merah, menyerang semua makhluk yang bergerak, Fredo berhasil menghindar dari serangan itu beberapa kali.
Pedang perak-putih menembus dada monster itu, mata merahnya menjadi hitam, dan akhirnya monster itu jatuh ke tanah, dan Fredo pingsan karena kelelahan.
Para elf berterima kasih kepada Fredo dan memberikan banyak hadiah untuknya, tetapi Fredo menolak niat semuanya, dan hanya untuk mengambil sebilah pedang yang tajam.
Dikenal sebagai kisah penyelamatan para elf, Kerajaan memberi Fredo medali kehormatan dan gelar 'Ksatria Hutan'.
