"ji, bantuin gue ya pliss," pinta chara."lo mau ngapain emangnya, ra?"
"mau nampil pas pensi nanti. lo kan bisa main gitar, ji. temenin gue ya," jelas chara.
hyeji menghembuskan napasnya pasrah. "tapi waktunya tinggal dua hari lagi, ra. emangnya sempat?"
"sempat dong! makanya ayo hari ini kita latihan di rumah gue. sekalian gue mau minta tolong lagi sih hehehe." dengan muka polosnya chara nyengir, hyeji jadi ingin menoyor temannya yang satu ini.
"walaupun gue nolak pasti lo tetap maksa, ra. apa yang bisa gue bantu, gue bantu deh," jawab hyeji pasrah.
bel pulang sekolah pun berbunyi, chara membereskan barang-barangnya yang berserakan di atas meja.
"ji, temuin abang gue dulu ya," celetuk chara.
hyeji yang sedang membereskan buku-bukunya hanya memberikan gumaman pelan.
setelah guru mata pelajaran terakhir sudah keluar, chara dan hyeji pun bergegas ke parkiran sekolah. baekhyun—abang chara biasanya menunggu adiknya di situ.
baekhyun yang kelihatannya sedang asyik tertawa bersama teman-temannya melihat chara yang lagi berjalan kearahnya.
"neng, hayu pulang!" jerit baekhyun.
"gausah pake teriak dong, njir. sakit kuping gue nih," cibir sehun.
baekhyun nyengir. "maaf atuh, hun. suara aing kan emang kaya toa gini," kekeh baekhyun. sehun hanya memutar bola matanya malas.
"aa, aku pulangnya sama hyeji aja," ujar chara.
"naik apa?" tanya baekhyun.
"naik apa, ji?" chara malah melempar pertanyaan itu ke temannya ini.
"gue bawa motor, ra," jawab hyeji seadanya.
"tuh, naik motor, a. aku mau main sama hyeji nanti di rumah sekalian ada yang mau dibeli juga," jelas chara.
"oh yaudah. hati-hati ya, geulis. jangan ngebut, pelan aja bawanya kaya siput gakpapa," saran baekhyun.
"iya-iya. yaudah, duluan ya semua." setelah chara pamit, mereka berdua pun akhirnya pergi dari gerombolan baekhyun dan teman-temannya.
akhirnya mereka berdua pun udah sampai di rumah chara. chara lalu menyuruh hyeji masuk ke dalam kamarnya.
"bentar ya, gue mau nyiapin cemilan dulu." chara menutup pintu kamarnya lalu turun ke lantai bawah.
setelah selesai, chara lanjut naik ke kamarnya dan ia menemukan hyeji lagi sibuk bermain dengan ponselnya.
"wih mantep. tau aja lo kalo gue lagi laper." hyeji langsung mengambil beberapa makanan yang udah chara bawa.
disaat hyeji lagi nyemil, chara sibuk mengeluarkan belanjaan yang ia beli tadi.
"lo mau buat apa? sampe-sampe beli ginian juga?" hyeji mengambil sebuah pita dari plastik tersebut. memutar-mutarnya asal.
"mau nyoba bikin buket. tapi isinya jajanan," jawab chara yang masih sibuk menyiapkan barang-barang yang diperlukannya.
plak!
"JAJANNYA JANGAN DIAMBILIN DONG!" seru chara. iya chara tadi reflek mukul tangannya hyeji.
"pelit amat," cibir hyeji.
"yaudah ambil satu ㅡtapi jangan yang coklat silverqueen juga, sialan!"
setelah satu jam berlalu, akhirnya chara capek sendiri buat buketnya ini. sebenarnya tinggal dihias doang, tapi chara udah keburu capek.
"gue ngelanjutinnya nanti malem ajalah," celetuk chara lalu membereskan sisa-sisa potongan kain dan kertas yang masih berantakan.
setelah selesai, chara duduk di samping hyeji lalu ikutan nyemil. hyeji dari 30 menit yang lalu udah berhenti dan malah lihatin chara doang sambil makan.
"lo buat begituan untuk siapa?" tanya hyeji heran.
"yaelah masih nanya, lo. untuk kak dio lah," jawab chara enteng.
"terus ngasihnya gimana?"
"ya kasih aja."
"berani lo? gak takut?"
"ngapain takut sih. namanya juga usaha, ji."
hyeji mengangguk-anggukkan kepalanya lalu lanjut nyemilin lays.
"ra, lo kok gamau ikutan lomba sih?"
chara menghela napasnya pelan. "bukan gamau, ji. gak ada yang milih gue buat ikut, yaudah gue mah gak masalah."
"hadeh, masih aja tuh cewe-cewenya. kesel gue."
chara terkekeh pelan. "biarin aja lah, ji. lagian bagus sih gue gak ikut, jadi bisa lihatin kak dio nanti hahaha."
"kak dio jadi panitia?"
"iya! dia ikutan lomba tarik tambang juga sih katanya. pokoknya kalo kak dio tanding, kita harus nonton ya, ji!" ucap chara bersemangat. kalau menyangkut tentang dio mah chara semangat terus.
hyeji mendengus geli melihat temannya ini. "iya-iya. dasar bucin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
hard | do kyungsoo ✔
Fanfictionsulit sekali rasanya mengejar seseorang yang tak terkejar. rasanya seperti hanya berlari di tempat tetapi orang itu malah semakin menjauh. "kalau sudah pacaran lalu apa? udah pasti bakalan menikah terus hidup bahagia?" ㅡdio "apakah memperjuangkan se...