Happy reading, maaf typo
.
.
.
."Apa kau akan tetap pergi?"
Rosé tersadar akan lamunannya. Ia mendongak saat Lisa memberikan pakaian miliknya yang berniat ingin ia pinjam untuk acara malam ini yang akan berlangsung sekitar dua jam lagi.
Rosé mendesah kasar dan mengangguk, "aku harus tetap datang karena aboenim yang langsung mengundangku. Lagipula ini tidak ada hubungannya dengan pertengkaran kami."
Lisa mengangguk dan rosé menerima pakaian itu dari Lisa.
"Ingin ku temani?"
"Aniyo, nan gwenchana. Aku bisa sendiri."
"Arraseo." Lisa menghela nafas sejenak dan berdecak samar.
"Aku benar benar merasa kesal dengan kekasihmu itu? Maksudku apa dia tidak pernah di marahi oleh orang tuanya sendiri?" Ujar Lisa kesal.
Rosé tersenyum, "eoh, dia tak pernah di marahi."
"M-mwo?"
"Jennie...tidak pernah di marahi dan kurang perhatian oleh orang tuanya sendiri. Baru akhir akhir ini, aboenim memperhatikannya walaupun sering di tolak jennie."
"Kenapa dia menolaknya? Bukankah itu bagus?"
"Aku tau tapi mungkin menurutnya...semua sudah terlambat untuk di perbaiki."
"Aiguya...pemikiran yang sangat kecil sekali." Rosé terkekeh dan menendang kaki Lisa.
"Ya, Dia kekasihku!"
"Ya ya terserah kau, sekarang pergilah bersiap siap." Suruh Lisa berbaring di ranjangnya, meraih ponselnya untuk sekedar berkirim pesan dengan kekasihnya.
"Gumawo, lisaya." Rosé berdiri dan menuju kamar mandi untuk bersiap siap.
~[Je T'aime]~
Lobby perusahaan itu di penuhi dengan hiasan mewah.
Di parkiran, terparkir rapi mobil mobil mewah dan terus berdatangan.
Para pejabat dan klien begitu tampak elegan, mewah, dan cantik beserta tampan.
Salah satunya Jennie yang datang tidak di niatkan namun gadis itu masih tetap cantik dengan pakaian beserta tas bermereknya.
Alasannya ia datang karena ayahnya yang terus membujuk dan memohonnya untuk datang.
Jennie tadinya tetap menolak dan membuat ayahnya tak memaksa lagi.
Namun hati dinginnya tergerak, ia memutuskan untuk datang.
Toh jika sudah bosan, ia tinggal pulang saja.
Ia menghembus nafas perlahan dan melangkah memasuki perusahaan ayahnya.
Ckit!
Mobil mewah berwarna merah itu terparkir tepat di depan pintu utama.
Jennie berbalik dan memutar malas matanya, "yah~ drama klasik ini akan di mulai lagi." Batinnya.
"Kau datang? Eomma kira kau tidak akan datang, sayang?"
Jennie hanya menghela nafasnya, "berhenti bersikap sok perduli denganku." Setelah berbicara pelan seperti itu pada ibunya, jennie melangkah meninggalkan Sooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je T'aime✔
FanfictionCHAENNIE • GXG [COMPLETED] 📍 Biyuyaa__ present :: Je T'aime • Seseorang yang cantik, berpipi mandu, bermata tajam seperti kucing dan menyukai bahasa Prancis. - R Seseorang pekerja keras, baik, penyabar, dan seseorang yang tulus mencintai. - J START...