Kehidupan baru

756 33 0
                                    

Akhirnya selesai juga acara pernikahan tiba2 antara Bayu dan Aini, kini mereka sudah berada di kamar Bayu, keduanya nampak canggung.

"Aku mau mandi, tolong siapkan aku air hangat Aini,,!" kata Bayu berusaha mencairkan suasana.

"Baik Tuan." jawabnya.

"Apa katamu? Kamu panggil aku apa? Tuan?"

"Apa kamu masih tidak sadar kalo kita sekarang sudah menikah?"

"Tapi Saya hanya pengantin pengganti Tuan?"

"Apapun itu pernikahan kita sah secara hukum dan agama, jadi jangan panggil aku dengan sebutan itu, karna aku bukan majikanmu lagi, mengerti?"

"Ba,,baik tuan.."

Bayu membuang napas kasar.

"Sudah ku bilang jangan panggil dengan sebutan itu, kamu bisa memanggilku mas, atau kakak Aini"

"Baik Kak"

"Itu jauh lebih baik" ucap Bayu tersenyum.

Hati Aini menghangat melihat senyuman itu.

"Ternyata lelaki ini tidak sedingin yang kukira" batinnya.

"Yasudah mau aku atau kamu duluan yang mandi?" tanya Bayu lagi.

"Baiklah biar Aku siapkan Kakak air hangat dulu, sebaiknya kakak mandi terlebih dahulu.

Aini pun beranjak untuk menyiapkan mandi untuk Bayu, sementara Bayu tersenyum menatap punggung Aini yang beranjak pergi.

"Gadis ini sungguh membuatku gemas." batinnya.

Bayu sudah selesai dengan ritual mandinya dan keluar hanya menggunakan handuk yang dilitkan di pinggangnya.
Aini yang tak sengaja melihatnya buru2 membuang pandangannya kearah lain, mukanya bersemu merah, sungguh dia sangat canggung melihat suaminya seperti itu.

"Kamu kenapa Aini,? Cepat sana pergi mandi, sudah terlalu malam ini." ujar Bayu

"Baik Kak, aku izin menggunakan kamar mandinya ya kak? " Aini berkata tanpa melihat kearah Bayu, sedangkan Bayu tersenyum geli melihat tingkah polos Aini.

"Kenapa kamu harus izin, sekarang milik ku ya milik kamu juga, jadi kamu bisa memakainya sesuka hatimu." Bayu menjelaskan.

"Terimakasih kak, Aku permisi mau mandi dulu" Aini pun beranjak meninggalkan Bayu.

Selesai mandi Aini masih berdiri mematung di depan kamar mandi, sedangkan Bayu sudah duduk bersandar diatas tempat tidurnya dengan dengan menggunakan celana pendek dan kaos.

"Kamu kenapa berdiri disitu terus? Ga capek?" tanya Bayu heran.

"Aku,,, aku bingung mau tidur dimana?"

"Astaga gadis ini semakin membuatku gemas saja, ingin rasanya aku menerjangnya saat ini juga." batinnya berbicara.

"Tidurlah disini Aini, percayalah aku tidak akan berbuat sesuatupun padamu, kalo kamu keberatan biar aku tidur disofa".

"Tidak Kak, sebaiknya aku saja yang tidur disofa, tidak sopan rasanya kakak yang punya kamar justru tidur disana." jawab Aini

"Kalo begitu tidur disini saja sama-sama, Aku berjanji tidak akan berbuat macam-macam." Bayu meyakinkan Aini.

Akhirnya Aini pun menurut dan merebahkan tubuhnya ditempat tidur, lelah seharian mengikuti acara yang luar biasa membuat tenaganya terkuras apalagi hatinya.
Aini berusaha memejamkan mata namun sulit rasanya karena dia merasa tak nyaman dengan keadaannya yang sekarang, tidur seranjang dengan seorang lelaki walaupun itu sah sebagai suaminya.

Melihat Aini yang gelisah Bayu pun akhirnya beranjak dari tempat tidur.

"Tuan,,, eh maksud aku Kakak mau kemana? Bukankah ini sudah malam?" tanya Aini bingung.

"Aku tau kamu tidak nyaman Aini, sebaiknya aku keluar dahulu supaya kamu bisa tertidur, aku tau kamu lelah, jadi istirahatlah."

"Tapi,,, "

"Sudahlah aku tak ingin dibantah"

"Baik Kak."

Tak lama rasa ngantukpun tiba dan akhirnya Aini terlelap dalam tidurnya. Bayu pun beranjak mendekati Aini, dipandangnya wajah sang istri yang sedang tertidur pulas lalu di kecupnya singkat dahi Aini.

"Cantik..." kata Bayu pelan sambil tersenyum.

Bayu pun merebahkan dirinya di samping Aini dan tak lama dia pun ikut terlelap ke alam mimpi.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang