Lama Aini menangis dipelukan Bayu, entah seolah dia merasa nyaman dan ingin berlama lama disana.
"Sudah merasa lebih lega?" tanya Bayu lembut.
Aini pun mengangguk.
"Sekarang cerita sama aku kamu kenapa menangis, jangan ada yang ditutupi aku ga suka, kalau kamu segan anggaplah aku ini sahabat terdekat kamu supaya kamu bisa lebih leluasa mengeluarkan isi hatimu Aini." kata Bayu sambil menggenggam tangan Aini.
Hati Aini menghangat diperlakukan seperti itu.
"Ayo cerita sama Aku ...!" kata Bayu lagi.
"Aku takut dengan pernikahan ini Ka, Aku ga pernah bermimpi akan menikah hanya untuk main-main, hanya untuk menggantikan, aku hanya ingin menikah sekali dalam hidupku, tapi ternyata takdir berkata lain, aku harus terlibat pernikahan pura-pura ini." terang Aini dengan meneteskan airmata kembali.
"Maksud kamu bagaimana? Siapa bilang pernikahan kita hanya main-main Aini? Kita menikah sah secara hukum dan agama? Bagaimana bisa kamu bilang pernikahan ini main-main,,,?" Bayu tampak emosi.
"Tapi memang benar kenyataannya kak, setelah semuanya lupa akan kejadian kemarin kita memang akan bercerai
" ucap Aini menunduk dan terisak.Hati Bayu rasanya sakit sekali melihat Aini menangis seperti itu.
"Kenapa kamu bisa bicara seperti itu? jawab aku jujur Aini..!"
"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan tuan Wijaya dan Bu Ayu tentang pernikahan ini, Tuan Wijaya bilang kita akan bercerai setelah semuanya lupa akan kejadian pernikahan kemarin, karena kita berbeda Kak, aku hanyalah seorang Asisten rumah tangga, berbeda dengan kakak, aku memang tak pantas menjadi istri kakak." Aini bicara sambil terisak menahan tangis
Entah mengapa pedih sekali membayangkan hubungan pernikahannya akan berakhir sedangkan semuanya baru saja dimulai. Baru saja ia merasakan kebahagiaan dan ketenangan bersama suaminya namun harus mendengar berita yang menyakitkan ini, tapi dari awal ia memang sudah sadar semua ini akan terjadi.
Bayu mengepalkan tangannya kuat menahan amarah. ia tak menyangka Papanya akan berbuat demikian, sejahat itukah hati Papa sampai memperlakukan gadis yang tidak tau apa-apa ini,, tega sekali papa menjadikan Aini korban hanya untuk menyelamatkan harga dirinya. Bayu benar-benar kecewa.
Direngkuhnya kembali gadis itu dalam pelukannya seolah memberikan keyakinan dan kekuatan bahwa mereka akan terus bersama.. Ainipun hanya pasrah pada apa yang dilakukan suaminya karena diapun sangat menyukai keberadaannya.
"Jangan menangis lagi, Aku tak pernah menganggap pernikahan ini hanya main-main, sungguh berdosa jika aku hanya menjadikan pernikahan ini sebuah permainan Aini, apapun yang terjadi kamu adalah istriku, aku akan melindungi dan membelamu, jangan takut.." ucap Bayu pada Aini sambil mengelus kepala gadis itu.
Aini tidak menyangka kalau Bayu akan berkata seperti itu.
Benarkan Bayu menganggapnya sebagai ia sebagai istri sesungguhnya? Benarkah semua yang dia bicarakan? Haruskah ia percaya dengan apa yang lelaki itu katakan? Tapi melihat dari mata dan perlakuannya semua tidak terlihat seperti pura-pura, semuanya terlihat tulus dan sungguh-sungguh. Oh Tuhan Aini bingung sekali saat itu."Sudah jangan menangis lagi ya." pinta Bayu sambil menghapus sisa airmata di wajah Aini,.
"Jelek tau kalo nangis." ucap Bayu sambil menjawil hidung Aini.
Aini tersipu malu, ditambah Bayu kini menggenggam tangannya.
"Yuk kita sarapan bareng, kamu pasti belum sarapan juga kan?" ajaknya.
"Gak usah Kak, itu Aini buat untuk kakak."
"Yaudah aku ga jadi makan kalo gitu." kata Bayu pura-pura ngambek
"Ya deh Kak Aini temani Kakak makan ya." ucapnya malu
Bayu pun tersenyum mendengarnya.
Bayu beranjak mengambil gadgetnya
"Aku mau sambil balas pesan teman2 ku ya, jadi kamu suapin aku makan Aini..!""Apa kak?" tanya Aini meyakinkan bahwa ia tak salah dengar
"aku minta kamu suapin aku makan, apa kamu keberatan?" katanya tegas.
Aini hanya menggeleng tanpa menjawab.
"Dasar pria aneh, tadi baik sekali, sekarang galak lagi,, dan pake acara sok manja minta disuapin makan,, kesambet apa ya?" rutuk Aini dalam hati.
"Aini, mana nasinya, kenapa melamun?" Bayu bicara menganggetkan Aini.
"I,,iya Kak,, ini...!" jawab Aini sambil menyendokan nasi goreng kemulut suaminya,, dia merasa canggung sekali, sedangkan Bayu tersenyum karna bisa menggoda Aini seperti ini.
"Daritadi Aku terus yang makan, kamu enggak, sini aku suapin juga biar kamu makan. " kata Bayu sambil mengambil alih piring nasi dari tangan Aini.
"Gak usah Kak, Aku bisa makan sendiri". jawabnya sambil menunduk.
"Aku ga mau dibantah, ayo cepat makan...!" perintah Bayu sambil menyendokan nasi ke mulut Aini.
Lagi-lagi Aini dibuat terkejut oleh sikap suaminya itu.
Akhirnya nasi goreng dipiring mereka habis tak tersisa.
Bayu tersenyum manis pada Aini, dan Aini membalas senyuman Bayu dengan malu, pipinya sangat merah merona saat dia malu, membuat Bayu semakin gemas."Bersiaplah Aini, Aku akan mengajakmu keluar setelah ini?" kata Bayu.
"Mau kemana Kak?" tanya Aini.
"Sudah bersiap saja jangan banyak tanya." jawabnya ketus
"Hmm..baiklah kak."
Aini pun berlalu pergi meninggalkan Bayu untuk menyimpan bekas makan mereka tadi, sedangkan Bayu dia senyum-senyum sendiri dikamar mengingat kebersamaan nya dengan Aini tadi.
"Sepertinya aku memang benar-benar jatuh cinta padamu Aini, apapun yang papa katakan tentang pernikahan kita aku ga peduli, aku akan tetap mempertahankan pernikahan ini apapun yang terjadi, aku janji." kata Bayu dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
RomanceAini seorang gadis desa yang diajak oleh Bibinya untuk tinggal dan bekerja bersama pada majikannya tiba-tiba saja disuruh menikah dengan anak majikannya yang selama ini bersikap dingin dan acuh tak acuh. Aini terpaksa harus menjadi pengantin penggan...