Sebuah penawaran

577 19 0
                                    

Part 8

"Kamu bagaikan hujan yang datang diwaktu yang tepat..Disaat hati aku mulai gersang dan mengharapkan fatamorgana, namun justru kamu hadir secara tiba-tiba dan memberikan kesejukan yang nyata."

~Bayu Kusuma Wijaya~

Jauh sudah mobil yang dikendarai Bayu dan Aini meninggalkan pelataran parkir mall.
Diperjalanan Bayu teringat sesuatu.

"Astaga, aku lupa sesuatu Aini."

"Lupa apa Kak?" tanya Aini.

"Tadi Aku mau beli sesuatu tapi kelupaan, Yaudah nanti kita mampir ke Butik yang kita lihat dijalan aja ya.."

Aini hanya mengangguk, karena memang dia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Bayu, dia hanya tidak ingin dibilang cerewet karena terlalu banyak bertanya.

Akhirnya mereka berhenti disalah satu butik, Bayu mengajak Aini juga untuk masuk.
Bayu membeli satu set jumpsuit panjang motif bunga lengan pendek dan inner panjang warna putih dengan jilbab warna senada untuk Aini.

"Pakailah diruang ganti sana..." perintah Bayu.

"Kenapa harus ganti baju Kak?" tanyanya.

"Sudah turuti saja kataku Aini, jangan terlalu la ma nanti keburu sore." kata Bayu.

Aini menurut pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang Bayu pilihkan tadi.

"Bajunya bagus sekali, astaga harganya satu bulan gajiku ini." kata Aini dalam hati.
Ada rasa ingin menolak karena memang Aini tidak suka hal-hal yang berlebihan, tapi takut Bayu kecewa, dan akhirnya dia hanya bisa pasrah menuruti apa yang Bayu perintahkan.

Aini keluar dengan pakaian yang sudah diganti. Bayu pun sudah ganti baju dengan celana cargo pendek warna cokelat muda dipadukan dengan kemeja motif daun warna senada dengan pakaian yang Aini pakai.

Bayu terpaku melihat Aini, dia sangat cantik, tak nampak lagi kalo Aini seperti gadis desa. Dia sudah menjadi gadis masa kini dengan tampilannya yang sekarang.

"Ayok kita segera pergi...!" ajak Bayu.

Aini mengangguk tanda setuju.

Merekapun melanjutkan perjalanan.
Kurang lebih 3 jam mereka sampai ketempat tujuan.

Aini bertanya-tanya dalam hati.
"Untuk apa Bayu mengajak aku kesini? apa jangan-jangan??" Aini menebak-nebak sendiri, jantungnya berdebar tak karuan membayangkan apa yang difikirkannya.

"Kok melamun? Ayo turun...!" ajak Bayu.

Aini turun dari mobil, namun enggan melangkah.

"Kamu kenapa diam aja disitu?" tanya Bayu pura-pura tak mengerti.

Aini menelan ludah, rasanya berat sekali untuk dia berbicara.

"Aini..."

"Kak, maaf kita mau ngapain kesini?" tanyanya ragu dan menunduk.

"Menurut kamu kita mau ngapain ke Hotel?"
Tanya Bayu menggoda Aini.

Muka Aini berubah merah merona malu. Dia tak menjawab hanya menunduk.

Bayu tersenyum berhasil menggoda Aini seperti itu.

Ya mereka pergi kesalah satu hotel didaerah Anyer.
Bayu hanya ingin mengajak Aini berlibur sejenak karena merasa kasihan selama dia datang kekediamannnya tak pernah sekalipun Aini pergi keluar rumah. Maka dari itu Bayu mengajaknya kepantai. Dia sengaja booking hotel karena mereka sampai terlalu sore jadi tidak mungkin langsung pulang karena takut lelah diperjalanan.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang