Promil(permintaan mama)

588 23 1
                                    

"Pagi Ma, Pa". Sapa Bayu pagi itu dengan senyum terbaiknya.

Kedua orang tuanya saling memandang seolah saling bertanya ada apa.

Aini masih sedang menyiapkan sarapan untuk mertua dan suaminya dalam diam.

Selesai dia ikut duduk untuk sarapan bersama.

"Sayang, tolong tambah nasi gorengnya donk." kata Bayu pada Aini.

Pak Wijaya, Bu Ayu, dan Aini tersedak bersamaan mendengar Bayu memanggil Aini seperti itu. Tak pernah sekalipun Bayu memanggil Aini selain dengan sebutan nama saja, tapi pagi ini sangat berbeda. Membuat semuanya tanda tanya.

"Loh kalian kompak amat, batuk kok barengan." kata Bayu sambil terkekeh.

Semua diam tak ada yang menjawab, Aini menunduk malu, pak Wijaya membuang muka, sedangkan Bu Ayu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anak semata wayangnya.

"Sayang, kamu ga denger aku ya? Aku mau nambah nasi gorengnya, ambilin dong" perintah Bayu manja.

Aini mengangguk namun mukanya merah merona karena malu pada mertuanya.

Aini kembali menambahkan nasi goreng kepiring makan Bayu.

Bayu makan dengan sangat lahap.

Selesai sarapan Bayu bersiap-siap akan pergi ke kantor bersama Pak Wijaya karena hari ini ada meeting penting dengan klien dari Jepang untuk membahas produk minuman terbaru yang akan dilauncingkan.

Bu Ayu sudah terlebih dahulu mengantar Pak Wijaya kedepan pintu, seperti biasa dia mencium tangan suaminya dan Pak Wijaya mencium kening Bu Ayu setiap kali akan pergi.
Bayu dan Aini melihat dari belakang pintu.

Bayu dan Aini sampai didepan pintu ketika Bu Ayu akan masuk karena Pak Wijaya sudah berada didalam mobil untuk menunggu Bayu.
Mereka akan pergi berdua saja tanpa sopir hari ini.

"Aku berangkat kerja dulu ya sayang, kamu hati-hati ya dirumah." kata Bayu pada Aini.

Lagi-lagi muka Aini bersemu merah mendengar Bayu memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Iyah kak." jawab Aini lembut.

Aini mencium tangan Bayu takjim.
Bayu pun meniru apa yang dilakukan papanya.

Ketika Aini ingin berbalik, Bayu menarik tangannya.

"Tunggu dulu, ada yang ketinggalan." kata nya

Aini mengerutkan kening.

"Apa yang ketinggalan Kak, biar Aku ambilkan" kata Aini.

Bayu tersenyum, lalu mencium kening Aini.

"Ini loh yang ketinggalan, hehehe" kekehnya.

"Kakak,,, ih". Aini mencubit pinggang Bayu.

"Awww...pedes banget sih nyubitnya".

"Habis dari bangun tidur gitu terus bikin Aku malu tau didepan mama Papa," protes Aini.

"Tapi kamu suka kan,," goda Bayu sambil menjawil hidung Aini

Muka Aini bersemu merah.

"Udah gih buruan berangkat, tuh Papa udah nungguin, aku ga enak nih kelamaan" kata Aini sambil mendorong pelan Bayu.

"Iya, iya. Awas kamu jangan kangen ya" Kata Bayu sambil melangkah dan terkekeh.

Di dalam ternyata ada yang memperhatikan mereka dengan tersenyum.
Ya, Bu Ayu daritadi memperhatikan anak dan menantunya, dia sangat bahagia melihat menantu dan anaknya bahagia.
Ketika Aini hendak masuk Bu Ayu segera ke duduk ke ruang tamu dan pura-pura membaca majalah.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang