We always win

605 139 25
                                    

Taehyun memijit pangkal hidungnya, dirinya semakin sibuk semenjak naik pangkat, banyak sekali kasus-kasus yang harus ia selesaikan.

Dan soal pimpinan Kim dan Lee? Mereka sudah hidup nyaman, aman dan tentram dalam sel penjara.

Taehyun meregangkan kedua tangannya, tangannya pegal karena menulis, memegang, membaca kertas-kertas yang ada dimejanya.

Netranya menatap jam tangan miliknya

22.30.

Pantas saja dia menguap beberapa kali, Taehyun merapikan berkas-berkas miliknya, memasukan barang kedalam tasnya.

Mungkin berendam didalam air hangat mampu menghilangkan rasa letihnya.

Kantor sudah sangat sepi, sesekali Taehyun mematikan lampu saat sedang berjalan, salah satu bentuk berhemat. Ini dibayar pakai uang rakyat, jadi jangan berlebihan.

TING

Memasuki lift, menekan tombol angka B1, tempat mobilnya terparkir. Dipikir-pikir mungkin dia orang terakhir yang berada di kantor ini, namun ia sudah biasa, takut hantu? Hei! Jangan menakutinya,dia sudah melihat hantu, seperti perempuan didepannya dengan muka terbakar, dirinya takut? Jangan harap.

Sepatunya beradu dengan lantai parkiran. Ada beberapa mobil disini, karna para pekerja disini ada yang sengaja meninggalkan mobilnya dan pulang dengan mobilnya yang lain, berlomba lomba mengoleksi mobil sepertinya.

Taehyun memasang Seatbelt miliknya, menembus jalanan kota Seoul yang sudah cukup sepi.

Taehyun melajukan mobilnya hingga kecepatan 100 km/jam, tidak perlu khawatir dia seorang pengemudi handal.

Taehyun menginjak rem nya untuk memelankan laju mobilnya, karena ada truk di depannya, walaupun truk itu berada disebelah jalannya, namun tetap saja itu adalah kendaraan besar.

Masalahnya rem mobil Taehyun–

Taehyun menutup matanya erat, tiba-tiba cahaya mengarah kearahnya, sungguh silau, dia juga menutup matanya menggunakan lengannya.

Cahaya itu tidak lain adalah...

Cahaya lampu dari sang truk, tiba-tiba ia berubah jalan, dan mengarahkan truknya ke mobil Taehyun.

Taehyun cepat-cepat membanting stirnya, dan berhasil!

Namun sayang, di depannya juga ada sebuah truk, matanya kembali silau, ia mencoba mengerem mobilnya, namun...

–Remnya tidak berfungsi.

Taehyun sekali lagi membanting stirnya, kali ini ia menabrak sebuah pohon yang cukup besar.

Kepalanya membentur stir, darah mengucur cukup deras, kesadarannya perlahan menghilang.

"Masih bernafas ternyata."

Taehyun tidak tahu, kecelakaan itu disengaja dan sudah diatur.

"Ck, maaf Hyung, aku harus lakukan ini, karna jika kau menutup mulutmu, semua ini tidak akan terjadi."

•••

JLEB

Pisau dapur dengan panjang 30cm itu berhasil tertanam perut orang itu.

"Hyung, aku minta tisu mu hehe, muka ku penuh darahmu ini."

"Sampai jumpa lagi, beristirahatlah dengan tenang."

Sepertinya tuhan tak mengizinkan Taehyun untuk mati secepat ini, karena secara kebetulan mobil Beomgyu melewati jalan itu.

Dia juga baru pulang dari bekerja, matanya menangkap mobil Taehyun yang bagian depannya menabrak pohon.

Dirinya buru-buru menepikan mobil.

Dirinya terkejut melihat Taehyun yang pingsan, dirinya akan membawa Taehyun ke rumah sakit, namun kembali terkejut merasakan tangannya basah.

"Sial," Taehyun punya nyawa berapa, sih, sudah berulang kali dia menyelematkan Taehyun dari ambang kematian.

JLEB

"Anggap ini hadiah ku karena ini kali kedua kita bertemu, selamatkan kesayanganmu, itu juga kalau kau bisa."

Beomgyu tak mampu melawan untuk saat ini, perutnya juga sama sama ditusuk seperti Taehyun, namun keselamatan Taehyun harus nomor satu

•••

"Operasinya berjalan lancar, pasien berhasil melewati masa kritis, mungkin dia akan sadar besok, saya permisi."

Beomgyu membungkuk,mengucapkan terima kasih.

"Tuan anda juga terluka, sebaiknya segera diobati."

Beomgyu mengangguk, dia lupa dengan lukanya sendiri karena memikirkan Taehyun.

"Pak jaksa tolong jangan bertengkar lagi seperti kau dirawat karena gas sarin itu."

Taehyun memutarkan matanya malas, dirinya baru 5 menit bangun, dan lagi-lagi muka Choi sialan Beomgyu yang ada dihadapannya.

"Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa jadi seperti itu?"

"Ceritanya panjang, intinya aku sedang berkendara untuk pulang ke rumah, lalu tiba-tiba ada truk, aku banting stir dan menabrak pohon, dan masalah luka tusuk ini aku juga tidak tahu, mungkin ini ada sewaktu aku pingsan."

"Kau punya nyawa berapa, sih? Kenapa coba semua orang ingin membunuhmu."

"Kau juga tidak jauh berbeda, luka mu bagaimana?"

Beomgyu lagi dan lagi mengambil cookies yang ada ditangan Taehyun yang sudah berada didepan mulutnya. "Kalau kau lupa aku juga pasien."

Taehyun menatap tajam Beomgyu, Beomgyu tentu takut, tapi dia pihak atas, harga dirinya tidak boleh jatuh begitu saja.

"Ini akan menjadi penyelidikan ku ku, ini masuk kasus penyerangan seorang pejabat."

"Terserah."

TBC

Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo



Law And Spritual ||Beomtae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang