Sepesial 3

3.6K 447 47
                                    

Sudah dipastikan setelah mengunjungi panti asuhan kemarin Daisuke dan Haru secara resmi mengadopsi dua anak kembar bernama Daichi, satunya Himawari.

Usut punya usut kedua orangtuanya si kembar ini telah meninggal. Entah ada masalah apa yang menimpa, pihak keluarga sampai tak mau mengurus kedua anak ini jadinya panti asuhan merupakan salah satu pilihan terakhir.

Haru tak peduli jika tak punya ikatan darah dengan anak kembar ini, tujuan Haru pada awal hanya ingin membagi kasih sayang sekaligus merawat dan membimbing mereka.

Sedikit info yang lahir duluan Himawari selang beberapa menit baru Daichi, kesan pertama Daichi memang anak yang penakut dan juga cengeng sedangkan Himawari tipe yang kalem tapi ada sifat jahil juga dalam dirinya.

Begitu Himawari dan Daichi memasuki mansion betapa kagumnya mereka melihat kawasan yang luas, mewah, dan pastinya indah. Mereka berdua terlihat sangat senang dan langsung berlari-lari kecil di sekitar.

"Eh jangan lari-lari nanti jatuh." Haru sebenarnya agak kesusahan mengatur mereka.

Daisuke hanya berdiri diam di samping Haru memperhatikan anak-anak yang berlarian, perlahan tangannya meraba-raba Haru seperti ingin meminta jatah.

"Daisuke nanti dulu jangan sekarang." Ujar Haru lalu pergi menyusul anak-anak.

Baru tadi dibilang, saking asiknya bermain Himawari tersandung dan jatuh. Pastinya Himawari sekarang menangis di tempat kejadian, Daichi yang melihat itu menghampiri Himawari lalu mengelus wajahnya.

"Imaw jangan nangis." Tadinya Daichi niat menenangkan eh taunya beberapa detik kemudian Daichi juga ikut menangis.

Di waktu yang sama Haru baru sampai di tempat kejadian, seketika Haru panik dan langsung menggendong Himawari.

Lutut Himawari sedikit terluka dan lecet, untungnya di sekitar ada Kamei yang sedang berlalu lalang. Kamei segera dipanggil Haru guna meminta tolong mengambil kotak p3k.

Setelah Kamei kembali membawa kotak p3k luka Himawari langsung dibersihkan kemudian diobati, tak hanya itu pelayan lain yang mendengar kabar bahwa anak-anak sudah datang ikut begerombol ingin melihat.

Para pelayan langsung mengrubungi anak kembar ini termasuk Saeki, mungkin karna saking gemasnya ada beberapa dari mereka yang mencubit bahkan mengajak berkenalan. Daichi kelihatannya agak takut jika dikelilingi banyak orang seperti ini, untuk itu Daichi malah bersembunyi di dekat Kamei, Kamei yang didekati Daichi tersenyum lalu menggendonya.

Daichi melihat wajah Kamei sekilas, "Papa." Begitu katanya.

"EH?" Kamei agak kebingungan.

Daichi daritadi ribut sendiri berkata 'papa' pada Kamei, Haru yang menyaksikkan adegan itu sedikit tertawa.

Daisuke yang baru datang langsung merebut Daichi dari tangan Kamei, Daisuke juga memancarkan tatapan pada Kamei seakan seperti 'Daichi anakku'

Kamei hanya bisa menunjukkan senyum palsu sebenarnya dalam hati agak was-was juga apabila nanti Daisuke marah. Daisuke menunjuk ke arah Kamei lalu memperkenalkannya pada Daichi, "Dia Kamei kalau kamu mau sesuatu bilang aja ya ke dia."

"Amei." -Daichi

Para pelayan yang disitu semua gemas sendiri melihat 2 anak kembar ini termasuk Kamei, setelah itu Daisuke memerintahkan mereka semua untuk masuk dan menyiapkan makan malam.

***

Waktunya makan malam, Daisuke dan Haru menikmati hidangan di meja makan bersama dengan anak-anak. Bedanya karna mereka belum cukup besar untuk memakai kursi biasa jadi Daisuke membelikan mereka kursi yang cukup tinggi agar setara dengan meja.

Para pelayan tak usah repot lagi karna Himawari dan Daichi sekarang sudah bisa makan sendiri, tapi ada satu masalah yang biasanya menimpa anak-anak.

Mereka tak ingin menyentuh sayur, termasuk Daichi sekarang sayuran yang ada pada piringnya disisihkan, Haru yang melihat itu langsung menghampiri Daichi.

"Daichi dimakan ya sayurnya biar nanti Daichi pinter terus juga jadi sehat." -Haru

"Gamau papa pait." Jawab Daichi.

"Yaudah ini coba wortel aja ya, ini ga pait kok papa bakal suapin ayo buka mulutnya." Ujar Haru seraya memberi suapan wortel pada Daichi.

Daichi menurut lalu memakan suapan dari Haru.

"Ga pait kan." Ucap Haru sambil tersenyum.

"Iya enak." Begitu jawaban Daichi.

"Coba Daichi abisin semuanya nanti papa bakal kasih hadiah." -Haru

"Beneran ya pa." Setelah itu Daichi segera menghabisi sayuran yang ada di piringnya, Haru terseyum sambil mengusap pelan rambut Daichi.

"Papa sayurku abis aku juga mau hadiah." Sahut Himawari.

"Wah Imaw hebat." Haru menghampiri Himawari yang ada di sebelah Daichi lalu mengecup kedua pipi Himawari serta mengusap rambutnya.

"Daichi udah abis papa mau cium juga." Ucap Daichi seraya menunjukkan piringnya yang bersih tak tersisa sayur.

Haru pun lalu memberi Daichi kecupan pada kedua pipinya.

"Haru sayurku juga abis, aku mau minta hadiah boleh?" -Daisuke

"Kamu nanti malem aja." Jawab Haru.

Wajah Daisuke yang mendengar pernyataan Haru sedikit menunjukkan kekecewaan. Di sisi lain Daichi menjulurkan lidahnya pada Daisuke, hal ini sudah seperti kompetisi meperebutkan Haru.

Begitu semua selesai makan anak-anak langsung ditidurkan, Haru merasa kelelahan mengurus anak-anak. Sekarang Haru sedang berbaring diatas kasur niatnya sih ingin tidur tapi tak jadi karna Daisuke telebih dahulu berada diatasnya dan menciumi wajah Haru.

Haru merasa sedikit berat untuk membuka matanya, "Kenapa?" Tanya Haru.

"Mau nagih sesuatu yang kumau tadi." -Daisuke

Daisuke melanjutkan ciumannya ke leher lalu menghisap serta meninggalkan bekas kemerahan disana, Haru merasa geli dan ya pastinya malam ini takkan bisa tidur.

Di waktu yang sama tak terduka pintu kamar mereka terbuka, mereka berdua sontak kaget dan bersamaan melihat pelaku pembuka pintu.

Ternyata Himawari yang membuka pintu, Himawari masuk lalu berusaha naik ke ranjang tentunya Haru yang melihat itu membantu Himawari naik.

Begitu naik Himawari langsung memeluk Haru dan kembali tidur di tempat.

"Lain kali kupasang pager aja dah di kamarnya." -Daisuke

"Hus yang udah gapapa tahan dulu ya malem ini, lagian kamu juga tadi ga dikunci pintunya." -Haru

Daisuke mencium pipi Haru, "Iya udah gapapa aku paham, bercanda tadi." Ujar Daisuke seraya menatap dan mengelus pelan rambut Himawari.

Listen To Me! || DaiHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang