Bab V : Halo, dosa

45 0 0
                                    


Malam tiba dan aku tidak memiliki lampu, aku berjalan dengan perasaan sukacita namun hampa.

Aku ingin kesenangan yang dulu ku miliki untuk kembali.

Kesenangan untuk menggali lubang.

Aku menginjak sesuatu yang hampa, aku terpeleset dan aku masuk sangat dalam. 

Aku mengenali lubang itu, itu lubang yang ku gali selama bertahun-tahun.


"Yah terlanjut, masa bodoh ku akan melampiaskan kehampaan ku"

Itu yang aku katakan dalam hati, aku menggali dengan semangat baru.

Semangat yang belum pernah ada sebelumnya.


Detik itu, aku sudah mengenal bahwa lubang ini memiliki nama, yaitu dosa

Sekarang, dosa dapat berbicara

Dosa terus memberi ku pengetahuan, pengetahuan mengenai teknik-teknik menggali lubang yang lebih efektif.

Yang belum pernah ku coba saat ku muda.

Saat merasa lelah, aku beristirahat dan melihat ke atas.

Aneh, mengapa hanya ada kegelapan dan tidak ada cahaya yang menunjukkan jalan keluar seperti biasanya ?

Aku sudah menggali terlalu dalam, aku mungkin menyadarinya tetapi aku tidak peduli

Hati yang ku miliki, hati yang awalnya berteriak ingin menghentikan, mulai berbisik hingga suaranya sudah tidak terdengar.

Tunggu, apa yang ia katakan tadi?

Aku tidak peduli, itu pasti hal yang tidak penting jika aku melupakannya dengan mudah. 

Itu yang dosa katakan padaku, aku mempercayainya.

Karena dosa sahabatku, ia selalu memberikan kebahagiaan kepada diri ini. 

Aneh, sungguh aneh..

mengapa aku ingin berhenti menggali sebelumnya ?

Lubang Bernama DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang