20 - Guilty

2.2K 345 151
                                    

Maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf.

Kata yang terus saja keluar dari mulut Jungkook untuk Lisa, kekasihnya.

Selain perasaan kalut yang ia dapatkan usai kembali dari Jeju seorang diri tanpa Jennie yang tak kunjung kembali sesuai janjinya, kabar Lisa sedang sakit juga benar-benar membuatnya tenggelam dalam perasaan bersalah. Karena itu, sesampainya di Seoul, Jungkook langsung bergegas mengunjungi apartemen kekasihnya itu.

Melihat Lisa yang terbaring lemah, membuat Jungkook merasa gagal menjadi seorang kekasih yang pernah berjanji untuk menjaga sang kekasih. Lebih dari itu, ia terkutuk karena entah mengapa ada sebagian kecil hatinya terus-menerus berbisik bahwa menemui Lisa adalah hal yang begitu salah.

"Lisa, maafkan aku," ucapJungkook lagi untuk kesekian kalinya, menggenggam tangan dingin Lisa sebagai salah satu gestur permintaan maafnya.

"Sudah sayang, tidak apa-apa. Kau ke mana seharian tidak terlihat di sekolah? Somi juga. Kalian tidak bisa dihubungi, aku jadi khawatir," lirih Lisa pelan, lemah karena sakitnya.

Perasaan bersalah kembali menghantam Jungkook. Benar, ia tidak memberitahu Lisa mengenai perjalanannya ke Jeju. Tapi, pun jika ia memberitahu, apa yang harus ia katakan? Lisa pasti akan curiga, hal yang jelas tak Jungkook inginkan.

"Hanya ada acara keluarga, Lisa. Tidak perlu khawatir," balas Jungkook menenangkan, namun hanya mendapat senyuman lemah dari Lisa. "Don't worry, okay?" sambungnya lagi untuk meyakinkan.

"Tapi Jennie dan Rose juga tidak masuk hari ini. Apakah kalian menghadiri acara yang sama? Mengingat kalian sama-sama berasal dari keluarga kaya dan terpandang, aku yakin iya." Jelas Jungkook tidak bisa berbohong lagi, bukan?

"Ya. Acara itu adalah acara pembukaan hotel baru milik keluarga Jennie," aku Jungkook pada akhirnya, kemudian berdoa dalam hati agar Lisa tak akan lagi menanggapi ucapannya dengan pertanyaan atau hal semacamnya.

"Baiklah. Next time, tolong kabari aku. Aku sungguh khawatir." Ucapan Lisa membuat Jungkook mengangguk setuju.

Ada hening yang tercipta cukup lama, dengan Jungkook yang entah mengapa hanya melamun diam, sebelum Jungkook merasakan bibir Lisa menempel pada bibirnya. Sedikit terkejut, lumatan-lumatan kecil mulai dirasakan Jungkook, tangan Lisa pun mulai menjalar ke seluruh bagian tubuhnya.

"Lisa, kau sedang sakit," ucap Jungkook pelan setelah menarik diri dari ciuman Lisa.

Jungkook bisa melihat raut kecewa pada wajah Lisa, matanya berkaca, bibirnya terkatup rapat menahan tangis. Sungguh, ia tak ingin melihat Lisa bersedih terlebih jika ia adalah penyebabnya.

"Aku merindukanmu," kata Lisa beberapa saat setelah terlihat lebih tenang, membuat Jungkook rasanya ingin menghukum dirinya sendiri. Kekasihnya merindukannya, tapi yang ia rasakan saat ini hanyalah perasaan aneh yang tidak bisa didefinisikan, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Clandestine RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang