SELAMAT MEMBACA SWEET DIMAS
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, DAN KASIH TAU TEMAN TEMAN YANG LAIN UNTUK IKUT BACA SWEET DIMAS.
PLAY LIST
Pegang Tanganku - Nosstres
Manusia memang butuh untuk sering diingatkan apa lagi soal bersyukur
***
Nabila menurut saja dengan Dimas saat cowok itu berkata ingin mengajak Nabila kesuatu tempat. Tidak ada pikiran buruk kali ini yang melintas di benaknya bahwa cowok itu akan bersikap buruk kepadanya.
Melewati jalan raya dan puluhan gedung yang berdiri di pinggir jalan sejenak membuat Nabila terkesima. Nabila bukan katrok atau norak dan yang lainnya. Gadis itu hanya merasa bahwa suatu saat ia akan memiliki dan membangun sendiri salah satu gedung atau sebuah perusahaan, tentu saja dengan kerja kerasnya sendiri. Nabila ingin menjadi gadis yang mandiri sepeti sosok bunda, dan kakaknya.
Lama melamun membuat Nabila tidak sadar bahwa saat ini mereka sudah tiba di suatu tempat.
"Udah sampai Nabila. lo mau duduk di jok belakang terus sampai kapan?" ucap Dimas membuyarkan lamunan Nabila.
"Udah?" tanya Nabila.
"Udah turun yuk." ajaknya. cowok itu mengulurkan tangannya kepada Nabila.
Nabila pun menerima uluran tangan itu, dengan senang hati kali ini.
Nabila sempat bingung dengan tempat yang kali ini menjadi tujuan Dimas. Entah apa maksud cowok itu megajaknya datang kesini.
"Ini gereja dim? lo mau apa? mau murtat ya lo. nggak mau ah kalau soal beginian jangan ajak gua." ucap Nabila.
"Bego, ya nggak mungkin lah gua begitu." ujarnya.
"Kalau gua pindah agama nanti gua nggak bisa nikah lagi sama elu. kan indonesia melarang kita nikah beda agama." ucap Dimas sambil tertawa.
Nabila sendiri memutar bola matanya malas. "Trus lo mau apa ke sini?" tanyanya.
"Tuh." Tunjuk Dimas pada salah satu bangunan yang juga berdiri disamping gereja.
"Masjid?"
Dimas mengangguk. Nabila seolah baru meyadari bahwa ternyata ada gereja dan masjid yang ternyata berdiri berdampingan, juga pengadilan agama dan rumah sakit. Cowok di depanya ini memang punya cara sendiri untuk mengabungkan Nabila. dan hal hal itu selalu tampak luar biasa.
"Kita mau ngapain kesini?" Tanya Nabila.
"Mau bersyukur." jawab Dimas.
"Ha?"
"Nggak usah kaget gitu. kalau lo pikir gua ngajak jalan bakal ke mall, taman, atau dufan lo salah!" ujar Dimas.
"Iya oke. Tapi kita mau kemana sekarang? " Tanya nabila semakin bingung.
"Lo mau kemana dulu, Rumah sakit atau pengadilan? " ujar Dimas balik bertanya.
"Ngga usah aneh aneh deh dim."
"Rumah sakit atau pengadilan agama?" ulang Dimas.
"Dim!"
"Lo tinggal jawab Nabila."
"Oke Oke. Rumah sakit." Jawab Nabila.
Mau tak mau Nabila menurut saat Dimas menariknya berjalan kearah rumah sakit. Jarak antara Rumah sakit, Gereja, Masjid, dan pengadilan Agama memang tidak jauh bahkan nyaris bersebelahan. Lokasi yang Nabila dan Dimas kunjungi kali ini memang berada ditengah kota dan jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dimas
Подростковая литература" Untuk apa tuhan menciptakan mata kalau manusia menilai seseorang dengan telinga" ~Dimas "Semakin aku lari, semakin aku merasa ada sesuatu yang selalu menarikku untuk berbaik kebelakang, dan kembali melihat mu"~Nabila 🍁�...