5

601 83 23
                                    

"Aku benci masih mencintainya"

Jin Ho menghentikan langkahnya.

"Kalau begitu berhentilah." Wanita di gendongannya tidak menggubris omongannya sama sekali. Takut-takut Misoo tertidur, Jin Ho melanjutkan "Dan jangan tidur, aku tidak tahu tempatnya."

"Oh, astaga benar juga." Misoo mengucek matanya lalu menunjuk ke arah tempat tinggalnya.

"Itu di depan sana. Kau lihat bangunan bertingkat itu? Itu tempatnya. Tidak apa, kan?"

Jin Ho berpikir sebentar. Jika dibandingkan dengan tempatnya yang dulu tentu jauh berbeda. Tapi benar ucapan wanita ini, tempatnya tidak terlalu buruk.

"Hm"

"Sekarang turunkan aku, Jin Ho-ssi. Kita sudah hampir sampai. Apa kau tidak pegal?"

"Aku antarkan sampai tempat tinggalmu dan," Jin Ho memperbaiki gendongannya "Jangan banyak bicara. Aku malas menjawab."

Setelah sampai dan menerima kunci dari Bu Choi, Misoo mengantarkan Jin Ho ke flatnya. Flat mereka berseberangan.

"Apa kau perlu bantuan untuk mengobati memar di wajahmu?"

Jin Ho masih sibuk membuka pintu flatnya dan tidak berniat menengok sedikitpun pada Misoo yang masih setia bertengger memperhatikan Jin Ho.

"Tidak perlu. Aku masuk."

"Dia itu siluman salju atau apa? Dingin sekali."

Misoo bersiap mengambil kunci dari sakunya, sebelum kemudian ia berjalan ke arah flat Jin Ho dan mengetuknya dengan keras "Jin Ho! Jika butuh bantuan panggil saja aku. Anggap saja balas budi dan permintaan maaf!"

Dari dalam Jin Ho menatap sebal ke arah pintu. Wanita itu lumayan gila ternyata.

-

Hari ini Misoo libur. Ia bekerja sebagai salah satu pegawai part time di sebuah restoran kelas atas. Uang yang ia dapatkan melalui pekerjaannya itu lumayan banyak, sehingga beberapa bagian ia sisihkan untuk membuka bisnis online.

Cuti yang harusnya dia gunakan untuk bersenang-senang atau sekadar quality time, kini ia gunakan untuk merenungi kejadian kemarin yang belum bisa ia terima di akalnya.

Tubuhnya juga belum sepenuhnya pulih. Tentu saja. Bagaimana mungkin ia baik-baik saja setelah semalaman berada di tengah-tengah jalanan dengan cuaca dingin.

Tadi malam mungkin jadi malam terberat dalam sejarah hidup Misoo. Namun dengan kehadiran Jin Ho setelahnya membuat semuanya terasa lebih baik, setidaknya untuk Misoo.

Misoo tahu dia itu pria dingin, cuek, angkuh, dan rentetan sifat arogan lainnya. Tapi Misoo yakin dia itu pria baik, hanya saja gengsinya segede baskom.

Kembali terlelap dalam pikirannya, Misoo mulai lagi mengulang memori itu. Kyungsoo dan mantannya. Misoo tidak tahu bagaimana harus menceritakannya. Semuanya begitu cepat dan waktu sama sekali tak terasa.

Yang ia ingat, kemarin Misoo sedang mempersiapkan anniversary hubungannya dengan Kyungsoo. Ia sengaja mendekorasi ruangan Kyungsoo, tentunya tanpa sepengetahuan kekasihnya itu.

Namun saat ia mendengar suara Kyungsoo dari luar ruangan, ia sadar Kyungsoo tidak sendiri. Ia bersama wanita.

"Apa kau ada acara malam ini?" Tanya si wanita.

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang