FRIENDSHIT (TAMAT PART LENGKAP)

Part 36

Happy Reading❤
.
.
.

*****

Hari ini adalah hari pertama ulangan, siswa/i kelas 11 MIPA 3 tengah mengerjakan soal ulangan dengan khusyu.

Begitupun dengan Zella, dia tengah fokus pada soal-soal di kertasnya.

Pengawas di kelas Zella ini adalah Pak Aji, guru yg terkenal killer. Bahkan para murid menoleh kiri kanan pun akan langsung di pelototi oleh Pak Aji.

Tak lama bel istirahatpun tiba, semua orang harus mengumpulkan tugas mereka, mau tak mau mereka harus mengumpulkannya.

“yah belom selesai pak” keluh Eko.

“kumpulka sekarang” ujar Pak Aji.

Eko hanya menghembuskan nafasnya pasrah.

Semua murid tengah beristirahat, tujuan mereka adalah kantin.

Seperti saat ini Zella Relvan dan teman-twemannya sudah berada di kantin untuk mengisi perut mereka.

“MTK susah banget ya anjir” ujar Eko memecah keheningan

“iya ih sama” timpal Bella

“gue 4 lagi ga diisi” dumel Eko dengan mulut yg penuh makanan

“zella mah pasti gampang ya Zell” kata Viny

“ih ngga juga ko, banyak yg susahnya” jawab Zella

“lo semua ribet, yg penting di isi” ujar Relvan

“bacot” kata mereka semua

Relvan hanya terkekeh.

Saat sedang fokus pada makanan mereka masing-masing, tiba-tiba ada seorang gadis yg menghampiri mereka.

“kak Relvan?”

Mereka semua langsung menoleh pada sumber suara

“Diana? Ada apa?” tanya Relvan.

“boleh ga aku ikut gabung” tanya balik Diana

“boleh kok, silahkan” jawab Relvan

Mereka semua terheran dengan sikap Relvan,

Mereka saling memandang tanda bertanya.

Zella ingin marah, bahkan sangat benar-benar ingin marah.

“gue duluan ke kelas guys” ujar Zella lalu berlalu pergi.

Diana tersenyum miring.

Sedangkan mereka semua cengo. Tak menyangka jika Relvan akan bertindak begitu didepan Zella.

Zella berjalan dengan langkah yg begitu cepat menuju kelasnya.

Mood nya benar-benar rusak karna Relvan dan juga Diana.

“Relvan ga ngehargain gue banget si, Diana kan mantannya dia. Harusnya dia ga boleh kayak gitu, gue cemburu Relvan cemburu dan gue bener-bener gasuka” batin Zella.

Zella mendudukan pantatnya di kursi, pikirannya kacau sekali.

Rasanya sangat malas berada di sekolah. Jika bukan karna ulangan, sudah dipastikan Zella akan kabur saja atau beralasan sakit untuk pulang.

Akhirnya Zella memutuskan untuk membaca materi pelajaran untuk ulangan selanjutnya.

Tak lama teman-temannya telah kembali dari kantin.

Begitupun dengan Relvan yg langsung mendudukan pantatnya disebelah Zella.

“kenapa buru-buru pergi tadi? Padahal lo baru aja makan?” tanya Relvan.