CHAPTER 1 WHISKY

60K 955 8
                                    

"Terima kasih sudah datang ke pesta pertunanganku, Arthur." Regan berjalan ke balkon untuk menyapa sahabatnya, Arthur, seorang pria yang terlihat dingin tanpa sedikit pun tersenyum.

"Tidak masalah, selamat atas pertunanganmu." Arthur, yang saat ini berdiri di balkon sambil memegang segelas sampanye, tidak suka menghadiri acara seperti ini.

Arthur tidak menyukai keramaian yang hanya diisi oleh orang-orang palsu, tapi dia tidak bisa menolak undangan sahabatnya, Regan, rekan bisnisnya, dan salah satu teman baiknya. Di antara kerumunan orang, pandangan Arthur terpusat pada seorang wanita yang menarik perhatiannya.

Wanita muda yang mengenakan gaun satin merah itu duduk di salah satu meja dengan raut wajah bingung. Arthur menemukan titik yang menurutnya bisa menghilangkan kebosanan, di mana ia lebih tertarik untuk melihat wanita itu, bahkan dari kejauhan. Valerie, di sisi lain, bingung harus berpenampilan seperti apa pada upacara pertunangan CEO mereka. Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya Valerie menghadiri acara sebesar itu; dia hanyalah seorang karyawan biasa dan bukan salah satu orang kaya dengan jabatan tinggi. Valerie mengalihkan pandangannya, mencoba mencari pemandangan yang mungkin saja, dapat meredakan ketegangannya.

Pandangannya mendongak ke atas, tepat di atas balkon. Pria berjas hitam dan berdasi kupu-kupu itu, memiliki wajah yang tampan dengan sorot mata yang tajam dan sialnya, pria itu juga menatapnya. Postur tubuhnya yang besar, bahkan seperti model, dan wajahnya menghipnotis Valerie untuk terus memandangnya. Setelah menyadari hal ini, Valerie kembali memutuskan kontak mata. Jantungnya berdegup kencang dan ia merasa takut. Bagaimana kalau pria itu adalah seorang penjahat? Atau mungkin pembunuh bayaran seperti di novel-novel yang sering ia baca-saking takutnya, tiba-tiba ada tepukan di pundak Valerie, membuat tubuhnya spontan kaget karena pelakunya adalah Clara, yang juga rekan kerjanya di kantor.

"Astaga, kau ini!" Valerie menahan napas.

''Ada apa denganmu, Valerie? Clara duduk di samping Valerie, menatap sahabatnya, yang terlihat sedikit aneh, seolah-olah ada ketakutan yang jelas di sana.

''Tidak ada apa-apa. Bisakah kita pulang, Clara? Valerie tidak ingin membicarakan pria yang baru saja dilihatnya. Berapa menit yang lalu? Entah pria itu masih ada di sana atau tidak, Valerie ingin sekali bertemu dengannya lagi, tapi dia juga takut.

''Bisakah menunggu beberapa menit lagi? Kita harus mengucapkan selamat tinggal pada Mr.Regan." Clara menyantap makanan yang telah disiapkan oleh pelayan.

''Apakah kau ingin minum? Kau tidak makan apapun sedari tadi," tanya Clara.

''Ya, tolong ambilkan aku minuman.'' Valerie ingin sedikit membasahi tenggorokannya yang sudah sangat kering. Clara segera memanggil pelayan, yang berjalan mendekat dengan nampan berisi berbagai macam minuman. Clara mengambilkan segelas jus jeruk untuk Valerie, yang tidak pernah minum alkohol, dan segelas whisky untuk dirinya sendiri.

Clara meletakkan kedua gelas itu di atas meja, dan sebelum Clara sempat berkata apa-apa, Valerie sudah meminum segelas whisky. Dia merasakan sensasi terbakar di tenggorokannya dan rasa yang sedikit aneh.

"Minuman aneh apa ini?" gumam Valerie berkata pada dirinya sendiri.

''Astaga, Valerie, itu minumanku! Clara tidak percaya Valerie meminum whisky seperti ia meminum air putih dengan sekali tegukan.

''Minuman apa ini, Clara?" Valerie merasa perutnya panas dan sedikit pusing.

"Ini Whisky... Apa kamu baik-baik saja?" Clara panik, takut Valerie mabuk.

"Aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir, aku mau ke toilet sebentar." Valerie menjadi semakin berani. "Apa kamu ingin aku menemani Valerie?"

"Tidak apa-apa, Clara. Aku bisa mengurusnya sendiri," kata Valerie sambil tersenyum kecil sebelum kakinya meninggalkan Clara. Saat Valerie berjalan melewati kerumunan orang, ia terlihat bingung di mana letak toilet di ruangan besar ini, dan ia tidak tahu harus bertanya pada siapa lagi. Tapi... Tubuhnya bertabrakan dengan seorang pria tinggi besar. Valerie tidak berani mengangkat kepalanya selain menatap sepatu pantofel mahal milik pria itu.

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐌𝐘 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍, 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 ( 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ) RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang