All I Want For Christmas is You

308 48 16
                                    

24 Desember 2020

Cahaya lampu berwarna-warni memperindah suasana kota itu. Hampir setiap sisi bangunan, pohon, dan bahkan menguntai beberapa meter di atas jalan raya.

Lagu bertema natal juga mengalun terdengar begitu indah memasuki gendang telinga siapa saja yang berada di tempat itu.

"Hope and Gift"

Itulah yang ditulis oleh seorang pria di atas kartu permintaan miliknya.

Berdiri menggantung benda berukuran kecil tersebut ke pohon natal besar di cafe yang baru saja didatanginya.

Hope, harapan. Mungkin itu hanyalah angan-angan semata namun ia masih terus berpegang teguh dengan harapan yang sama setiap tahunnya.

Gift, hadiah. Terwujudnya harapan yang dibuatnya, ia sungguh sangat mengharapkan bahwa keinginannya akan terwujud di tahun ini. Mengharapkan sebuah keajaiban akan tahun ini.

Drettt... Drettt...

Handphone yang berada di atas meja bergetar. Sebuah notifikasi muncul di sana.

"Sayang, aku sedang dalam perjalanan menuju ke sana"

Dibalas dengan "Baiklah, kutunggu" oleh sang pria.

"Tuan ini minuman anda"

Seorang pelayan meletakkan cokelat panas milik pria itu ke atas meja. Belum ada niat untuk menikmatinya.

Pandangan mengedar menatap ramainya lalu lintas di luar sana, mengabaikan marshmallow yang sudah bercampur dengan cokelat panas miliknya.

Brumm... Brumm...

Beberapa anak muda mengendarai sepeda motor membelah jalanan yang kini sudah mulai sepi, membuat kebisingan terdengar jelas.

Senyum perlahan mulai terbentuk di wajah pria itu.

24 Maret 2014

Brumm... Brumm...

4 motor sport melaju hingga salah satu menyambar seorang gadis yang tanpa dosa sedang berjalan memasuki halaman gedung sekolah.

"Ahh sorry!"

Teriak sang pengendara tanpa rasa bersalah terus menjalankan kendaraan mewah miliknya.

Rusak sudah kebahagiaan sang gadis di pagi itu, bahkan ulang tahun sekalipun tidak mampu membuatnya bahagia.

Berdiri dari duduknya melanjutkan langkah memasuki gedung sekolah. Bukan, ia bukan duduk tapi ia terjatuh karena ulah pemuda bermotor merah yang hampir saja menabraknya.

"Yah Chaeng kau harus meminta maaf!" ujar pemuda bertubuh tinggi ketika mereka turun dari kendaraan serupa milik masing-masing.

"Itu tidak disengaja oke, siapa suruh dia tidak melihat" melangkah mengabaikan ucapan temannya.

"Hey tidak baik begitu!" peringati pemuda berkulit paling putih
di antara mereka.

"Minta maaf Chaeng atau kulaporkan kau pada eomma" pemuda tinggi lainnya berucap, ia adalah kakak Chaeyoung.

"Ihh dasar tukang lapor, kalau berani melapor maka akan kulaporkan juga hyung pada Sana noona karena ikut balapan semalam"

Dua orang temannya tertawa melihat ekspresi kesal yang tertua di antara mereka.

"Arraseo! Nanti aku minta maaf dengan benar"

Keempat pemuda itu memasuki ruang kelas masing-masing.

All I Want For Christmas is You (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang