Malam ini, Seonghwa mengundang teman-temannya untuk menghadiri Christmas Dinner kecil-kecilan di rumahnya. Seonghwa sibuk memasak sementara Hongjoong sibuk membersihkan rumah.
Tidak banyak yang diundang, namun tetap terasa hangat dan menyenangkan ketika teman-temannya itu menikmati masakan buatan Seonghwa.
Semuanya berpasangan, mulai dari Hongjoong dan Seonghwa sang tuan rumah, Yunho dan Mingi, serta Yeosang dan Jongho. Untuk Wooyoung dan San, status mereka masih abu-abu.
Park Seonghwa yang memiliki tingkat kepekaan luar biasa tinggi menyadari bahwa Wooyoung menaruh hati pada San. Lelaki itu suka mencuri-curi pandang dan salah tingkah sendiri ketika San mengajaknya berbicara.
San sendiri suka memperhatikan Wooyoung diam-diam, ia bahkan tidak segan untuk mengusak rambut lelaki itu. Bukan hanya sekedar iseng, San menyatakan kepemilikan walau keduanya belum berpacaran.
"Ayo sini kumpul dulu." Seonghwa--yang lebih seperti ibu ketimbang kakak tertua--mengajak semuanya untuk duduk melingkar di atas karpet dan saling bertukar kado.
"Siapa yang mau duluan?"
"Aku! Aku!" Yeosang mengangkat tangannya dengan semangat, ia mengulurkan sebuah kotak yang terbungkus kertas kado berwarna hijau pada Jongho. "Ini untuk kamu, selamat Natal, Jongho."
Jongho gemas sendiri melihatnya, alih-alih mengucapkan terima kasih, ia memilih untuk mengecup pipi Yeosang dan langsung disambut sorakan oleh yang lain.
Dalam hati, Wooyoung menahan jeritan iri.
"Selanjutnya?"
"Aku."
Wooyoung melebarkan matanya ketika San mengulurkan sebuah kado padanya. "Selamat Natal, Wooyoung."
Dengan gugup, Wooyoung menerima hadiah pemberian lelaki itu. "Terima kasih, San."
"Wooyoung gak mau cium San?"
Mau.
"Enggak usah, Kak." San tersenyum pada Seonghwa, "Lagipula Wooyoung udah bilang terima kasih."
Padahal Wooyoung tidak keberatan memberikan satu ciuman secara cuma-cuma.
Acara tukar kado malam itu berlangsung menyenangkan, tapi Wooyoung merasa masih ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.
"San."
"Ya?"
Wooyoung menarik pria itu untuk berdiri di balkon, lebih tepatnya di bawah mistletoe yang menggantung di atas kepala keduanya.
"Aku belum kasih kamu kado, aku kasih sekarang ya."
Kedua telapak tangan Wooyoung menangkup wajah San, lalu memberi ciuman singkat dibibirnya.
"Selamat Natal, Choi San."
Wooyoung menunduk malu-malu, tetapi pandangannya kembali bertemu dengan lelaki itu ketika San meraih dagunya dan mencium bibirnya lebih dahulu. Tidak terburu-buru, hanya sebuah ciuman manis untuk mengungkapkan isi hati keduanya.
"Aku suka kamu." San masih mencuri satu kecupan di pipi Wooyoung ketika kontak bibir keduanya terlepas. "Terima kasih sudah menjadi hadiah Natalku, Wooyoung."
Kemudian, sebuah pelukan hangat menjadi penutup yang manis untuk keduanya.
Tanpa mereka sadari bahwa yang lain diam-diam mengintip sambil tersenyum gemas.
----
A/N :
aku bayangin woosan cium cium gemes dibawah mistletoe ashssksks hatiku lemah 🥺
Oh iya, selamat natal untuk teman-teman pembaca yang merayakan. May Christmas bring you happiness 🎅🎄🎁
-yeosha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kan gemes kan 🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ini juga gemes 😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bonus pic formasi lengkap karena aku kangen Mingki 🥺❤
