AnggunavaSaputri
Di tengah keramaian kota, Cakra Aditya berdiri tegak, menatap ke depan dengan mata teduh yang berbuat hati bergetar, kulit manisnya bersinar di bawah sinar matahari, dan senyum manisnya membuat semua orang terpesona.
Di sebuah kafe kecil di pusat kota, Adara Ayu duduk sendirian, menikmati secangkir kopi hangat. Dia sedang membaca sebuah buku puisi, dan matahari yang masuk melalui jendela kafe membuatnya erasa nyaman.
Tiba-tiba, pintu kafe terbuka, dan seorang lelaki tampan masuk. Adara Ayu tidak bisa tidak memandangnya, karena kehadirannya begitu mencolok. Lelaki itu memiliki mata teduh, alis tebal, dan senyum manis yang membuat Adara Ayu merasa terpesona.
"Maaf, boleh gua duduk disini?" tanya lelaki itu, menunjuk ke kursi kosong di sebelah Adara Ayu.
Aara Ayu terkejut, tapi dia cepat-cepat mengangguk. "Boleh,duduk aja."